(Senin, 21 Juli 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
SERING KUTANYA PADA DIRIKU
(PKJ 201: 1-2)
Sering kutanya pada diriku;
akhir hidupku yang fana,
jangan sampai terbuai jiwaku
di dunia gemerlap.
Di kala hariku makin senja,
jiwa letih dan tubuhku pun lemah,
cahaya hidup semakin redup,
sering meratap mengeluh.
Dengarlah Tuhan, doa dan keluh!
Biar 'ku tentram, meski pun dalam kemelut.
Di kala matahari terbenam,
ketika datang mempelai,
apakah suluhku tetap terang
menyambut dengan baik?
Apakah hatiku tak bergemar
tinggalkan dunia yang penuh cemar
atau jiwaku akan menentang
menuju sorga yang tenang.
Lihatlah Tuhan, pergumulanku!
Pada-Mu, Tuhan, doa dan pengharapanku.
Pembacaan Kitab Mazmur 119: 97-104
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Keluaran 18: 1-12
Perjanjian Baru : Kolose 1:27 - 2:7
Renungan
Pernahkah Anda bertanya dalam hati Anda, "Apakah sebenarnya tujuan Tuhan menjadikan hidup Anda seperti sekarang ini?" Pertanyaan ini tentu merupakan pertanyaan yang sangat penting bagi kita. Dengan pertanyaan ini, sebenarnya kita dituntun untuk memiliki kesadaran bahwa segala sesuatu yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita pasti memiliki tujuan yang baik dan mulia. Baik ketika Tuhan membawa kita pada situasi hidup yang berkelimpahan maupun dalam situasi hidup yang berkekurangan; atau dalam situasi duka maupun dalam situasi suka. Jika semua diijinkan Tuhan terjadi dalam kehidupan kita, maka dibalik semua itu pasti ada tujuan baik ke depannya.
Hal itulah yang juga terjadi dalam perjalanan hidup Musa yang diceritakan dalam kitab Keluaran 18: 1-12. Sebagai seorang abdi Allah, Musa memiliki tugas yang cukup berat dan besar. Ia dipakai Allah untuk memimpin umat Allah dalam membebaskan diri dari perbudakan di Mesir. Tugas itu membuat Musa harus rela meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk sementara waktu. Tentu, tidaklah mudah bagi seorang suami dan ayah meninggalkan keluarga yang sangat dicintainya. Namun, demi tugas yang Allah percayakan kepadanya, Musa rela melakukan itu.
Seiring dengan perjalanan waktu, ketika oleh penyertaan Allah, ia berhasil membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, maka Allah memberi kesempatan kepada Yitro untuk mengantarkan istri dan anak-anak Musa menyusul ke tempat di mana Musa berada saat itu. Dalam perjumpaan dengan keluarganya inilah Musa menceritakan segala sesuatu yang telah Allah kerjakan dalam hidupnya, saat ia berpisah dengan keluarganya. "Musa menceritakan kepada mertuanya segala yang dilakukan TUHAN kepada Firaun dan kepada orang Mesir karena Israel dan segala kesusahan yang mereka alami di jalan dan bagaimana TUHAN menyelamatkan mereka." (Kel. 18:8)
Setelah mendengar cerita yang disampaikan Musa, maka Yitro bersukacita atas apa yang telah dilakukan Allah terhadap Musa dan bangsa Israel. Yitro bersyukur kepada Allah dan memuji Dia dengan berkata: "Terpujilah TUHAN, yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firaun. Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir,..." (Kel. 18:10-11). Yitro kemudian mempersembahkan persembahan syukur kepada Allah.
Belajar dari perjalanan hidup Musa ini, kita diingatkan bahwa saat Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi dalam kehidupan kita, maka hal itu pasti memilik tujuan yang baik bagi kita di masa depan. Oleh karena itu, jangan berputus asa atau menjadi lemah jika hidup kita saat ini terasa berat. Teruslah berjuang untuk menjalaninya bersama dengan Tuhan. Ingatlah perjalanan Musa dan bangsa Israel untuk sampai di tanah perjanjian pun bukanlah perjalanan yang mudah. Mereka juga mengalami banyak kesusahan. Namun, Tuhan selalu menolong dan menyelamatkan mereka hingga mereka tiba di tanah perjanjian Tuhan. Demikianlah jugalah yang sedang Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita saat ini. Karena itu, teruslah melangkah dan berjalan dalam pimpinan dan penyertaan-Nya setiap waktu. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar masyarakat bersedia untuk berperanserta dalam memelihara kelestarian lingkungan hidup dengan menanam dan merawat pohon di sekitar tempat tinggalnya.
Nyanyian Penutup
MAJU, BERJUANGLAH TERUS
(KJ 251: 1, 3, 4)
Maju, berjuanglah terus;
Kristuslah kekuatanmu,
hingga tercapai akhirnya
mahkota hidup yang baka.
Rasa kuatir buanglah;
langkah Tuhanmu ikutlah.
Kasih dan Hidup yang kekal
di dalam Kristus kaukenal
Jangan gentar, percayalah:
Kristus Pengasih umat-Nya.
Imanilah dengan teguh:
Kristus segala bagimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar