Dua Muka

(Senin, 14 Juli 2025)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

TUHANKU, BILA HATI KAWANKU

(KJ 467: 1-3)

 

Tuhanku bila hati kawanku,

terluka oleh tingkah ujarku

dan kehendakku jadi panduku

Ampunilah


Jikalau tuturku tak semena

dan aku tolak orang berkesah

pikiran dan tuturku bercela,

Ampunilah


Dan hari aku bersembah

serta pada-Mu, Bapa berserah,

berikan daku kasih-Mu mesra

Amin, Amin.


Pembacaan Kitab Mazmur 25: 11-20

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Ayub 24: 1-8

Perjanjian Baru    : Yakobus 2: 1-7


Renungan 

    Istilah "dua muka" merupakan sebuah istilah yang mengacu pada seseorang yang tidak tulus. Mereka menunjukkan sikap yang berbeda di depan orang yang berbeda. Tujuannya seringkali untuk mendapatkan keuntungan atau simpati dari masing-masing pihak. Istilah ini juga sering dikaitkan dengan sifat munafik, yaitu menyembunyikan sesuatu yang sebenarnya di dalam hati dan menampakkan sesuatu yang berbeda di luar. 

    Sifat seperti ini tentu merupakan sikap yang tidak baik. Oleh karena itu, setiap anak Tuhan diajak untuk meninggalkan sifat seperti ini dalam hidupnya. Hal ini ditegaskan oleh firman Tuhan dalam Yakobus 2: 1-7. Pada bagian ini kita membaca bahwa sebagai anak-anak Tuhan, kita diajak untuk tidak memperlakukan sesama kita dengan pilih kasih, baik kepada mereka yang kaya ataupun kepada mereka yang miskin. Jangan sampai karena keinginan kita untuk mendapatkan simpati atau keuntungan bagi diri kita, lalu kita memperlakukan mereka dengan berbeda.  

    Siapapun orang yang Tuhan hadirkan dalam kehidupan kita, haruslah kita layani dan perlakukan dengan baik, termasuk mereka yang mungkin dalam pandangan manusia dianggap miskin secara finansial dan kepemilikan. Sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak diperkenan untuk bermuka dua dalam kehidupan. Sikap seperti ini bukanlah bentuk kesaksian yang baik bagi sesama. Sekalipun setiap orang memiliki perbedaan satu dengan yang lain, kita tetap harus dapat menunjukkan sikap yang sama kepada mereka. Jangan sampai kepada yang satu kita menaruh hormat, dan kepada yang lain merendahkan; atau kepada yang satu kita memuji-muji dan kepada yang lain kita menjatuhkan. Sikap seperti ini tidak boleh kita teruskan dalam kehidupan kita.

    Marilah kita ingat bahwa hidup kita dalam pergaulan dengan orang lain haruslah kita jadikan kesempatan untuk memberi kesaksian yang baik kepada mereka. Oleh karena itu, marilah kita bersikap baik kepada semua orang dan menebarkan kasih kepada mereka yang Tuhan hadirkan dalam kehidupan kita. Supaya melalui hidup kita nama Tuhan dipermuliakan. Tuhan memberkati. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat tetap memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dalam rangka menjaga dan merawat kesehatan lingkungan.


Nyanyian Penutup

 

DI DUNIA YANG PENUH CEMAR

(NKB 204: 1-2)

 

Di dunia yang penuh cemar;

antara sesamamu

hiduplah saleh dan benar.

Nyatakan Yesus dalammu.


Refrein:

    Nyatakan Yesus dalammu;

    Nyatakan Yesus dalammu;

    Sampaikan firman dengan hati teguh,

    Nyatakan Yesus dalammu.


Hidupmu kitab terbuka

dibaca sesamamu;

apakah tiap pembacanya

melihat Yesus dalammu?

(kembali ke ref)

1 komentar:

  1. Renungan pagi ini mengingatkan saya betapa sebagai seorang pengikut Kristus harus selalu waspada dalam bersikap dan berelasi dengan sesama di sekitar say baik teman seiman ataupun tidak.. Terima kasih buat renungan hari ini

    BalasHapus

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...