(Senin, 09 Juni 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
ROH KUDUS, TETAP TEGUH
(KJ 237: 1-3)
Roh Kudus tetap teguh, Kau Pemimpin umat-Mu.
Tuntun kami yang lemah lewat gurun dunia".
Jiwa yang letih lesu mendengar panggilan-Mu,
"Hai musafir, ikutlah ke neg'ri sejahtera!
Kawan karib terdekat, Kau menolong yang penat;
b'ri di jalan yang kelam hati anak-Mu tent'ram.
Bila badai menderu, perdengarkan suara-Mu,
"Hai musafir, ikutlah ke neg'ri sejahtera!"
Bila nanti tamatlah pergumulan dunia,
dalam sorga mulia nama kita tertera,
asal kita ditebus, pun dipanggil Roh Kudus,
"Hai musafir, ikutlah ke neg'ri sejahtera!"
Pembacaan Kitab Mazmur 48
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Yoel 2: 18-29
Perjanjian Baru : 1 Korintus 2: 1-11
Renungan
Sebagai umat Tuhan, minggu kemarin kita baru saja merayakan peristiwa turunnya Roh Kudus dalam diri para murid. Kehadiran Roh Kudus membuat para murid mampu untuk memberi kesaksian tentang cinta kasih Allah melalui Yesus Kristus kepada setiap orang yang pada waktu itu berkumpul di Yerusalem untuk merayakan hari raya Pentakosta. Para murid yang pada awalnya tidak memiliki keberanian untuk berbicara tentang Yesus Kristus di hadapan banyak orang, kini mereka memiliki keberanian itu, sehingga makin banyak orang yang mengenal Tuhan Yesus dan menjadi percaya kepada-Nya. Karya Roh Kudus dalam kehidupan para murid tidak hanya berhenti pada hari raya Pentakosta itu saja. Roh Kudus tetap menyertai para murid dalam kehidupan sehari-hari mereka, sehingga semenjak itu mereka terus dituntun untuk memberitakan kabar baik ke berbagai tempat dan kepada banyak orang yang belum mengenal karya kasih Allah dalam hidupnya.
Hal yang sama juga dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri Paulus selaku hamba Kristus. Pada waktu Paulus diutus untuk memberitakan kabar baik kepada Jemaat di Korintus, Paulus merasa bahwa sesungguhnya dia sendiri merasa takut dan gentar. Dia merasa bahwa dirinya bukanlah orang yang pandai menyampaikan kata-kata yang indah dalam pemberitaannya. Dia juga merasa bahwa dirinya bukanlah orang memiliki hikmat yang besar dalam memberitakan kesaksian tentang Allah kepada mereka. Hal ini nampak dari pernyataannya yang mengatakan: "Demikian pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepadamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar." (1 Kor. 2:1-3) Namun, semua yang dia kerjakan di tengah kehidupan Jemaat Korintus dimaknainya sebagai karya Roh Kudus yang berkerja dalam dirinya. Roh Kudus itulah yang menuntunnya untuk dapat mengetahui rahasia Allah dan memberitakannya kepada mereka. Roh Kudus yang telah membuat Paulus mampu untuk mengungkapkan berbagai-bagai kebenaran yang bersumber dari hikmat Allah.
Jika pada masa lampau Roh Kudus dapat bekerja untuk menuntun para murid dan Paulus dalam memberitakan karya kebaikan Allah di tengah kehidupan umat-Nya, maka pada masa kini, Roh Kudus juga terus menuntun kita dalam memberitakan kabar baik kepada orang lain yang ada di sekitar kita. Yang kita perlu lakukan adalah bersedia untuk tunduk pada tuntun dan penyertaan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Jika kita tunduk kepada-Nya, maka kita tentu akan dimampukan untuk memberitakan kabar baik dalam kehidupan kita. Sebab, Roh Kudus dicurahkan ke atas kita agar kita dimampukan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang mewartakan karya Allah dalam kehidupan umat-Nya, sebagaimana dinyatakan oleh firman Tuhan dalam Yoel 2: 28-29 "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu."
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah bagi masyarakat agar tergerak untuk menanam dan merawat pohon dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya.
Nyanyian Penutup
ROH KUDUS, TURUNLAH
(KJ 233: 1-2)
Roh Kudus, turunlah dan tinggal dalam hatiku,
dengan cahaya kasih-Mu terangi jalanku!
Api-Mulah pembakar jiwaku,
sehingga hidupku memuliakan Tuhanku.
Bagaikan surya pagi menyegarkan dunia,
kuasa-Mu membangkitkan jiwa layu dan lemah
Curahkanlah berkat karunia;
Jadikan hidupku pada-Mu saja berserah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar