(Senin, 16 Juni 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
'KU DENGAR PANGGILAN TUHAN
(NKB 125: 1-2)
Ku dengar panggilan Tuhan,
Ku dengar panggilan Tuhan,
Ku dengar panggilan Tuhan:
"Pikul salib, ikutlah Aku!"
Refrain:
Aku mau mengikut Dia,
Aku mau mengikut Dia,
Aku mau mengikut Dia,
Ikut Dia, Yesus, Tuhanku!
Ku mau ikut walau sukar,
Ku mau ikut walau sukar,
Ku mau ikut walau sukar:
'kan 'ku ikut Dia s'lamanya.
(kembali ke refrain)
Pembacaan Kitab Mazmur 124
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Amsal 7: 1-4
Perjanjian Baru : Efesus 4: 7-16
Renungan
Sebagai gereja Tuhan, minggu kemarin kita baru saja melakukan pelantikan pengurus Badan Pelayanan Jemaat yang baru. Mereka yang dilantik adalah orang-orang yang secara khusus dipanggil untuk melakukan pelayanan dalam bidang-bidang pelayanan khusus, sesuai dengan talenta mereka masing-masing. Dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, kita menghayati bahwa panggilan pelayanan merupakan anugerah dan sekaligus tanggung jawab. Merupakan anugerah, karena melalui panggilan itu, Tuhan berkenan memberi kesempatan kepada kita untuk terlibat dalam karya Tuhan di tengah kehidupan umat-Nya. Namun, panggilan pelayanan juga merupakan tanggung jawab, sebab di dalam panggilan itu, kita diajak untuk memberi diri menjadi pelayan Tuhan untuk mengerjakan setiap tugas yang Tuhan percayakan kepada kita dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
Penghayatan akan panggilan pelayanan yang seperti ini bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan umat Tuhan. Sejak zaman dulu, orang percaya telah menghayati panggilan pelayanan dengan cara demikian. Hal ini nampak dalam firman Tuhan yang tertulis dalam Efesus 4: 11-13, "Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus." Bagi umat Tuhan, kehadiran para pelayan dimakanai sebagai anugerah Tuhan dalam komunitas mereka untuk memperlengkapi mereka dalam bertumbuh dan mewujudkan diri sebagai tubuh Kristus. Di lain sisi, bagi para pelayan, kehadiran mereka di tengah umat dimaknai sebagai sebuah tanggung jawab untuk menolong umat dalam mengalami kedewasaan iman dan pertumbuhan rohani yang benar di tengah dunia yang penuh dengan tantangan ini.
Tanggung jawab ini tentu merupakan tanggung jawab yang besar. Jika kita hanya mengandalkan kekuatan manusiawi kita, tentu tidak akan banyak orang dapat berhasil menyelesaikan pelayanannya dengan baik. Sebab, untuk dapat mewujudkan panggilan ini dibutuhkan sebuah pemberian diri dan pengorbanan. Mereka yang dipanggil untuk melayani bukan dalam rangka memenuhi keinginan dan hasrat diri mereka masing-masing, melainkan dalam rangka memenuhi tujuan dan maksud Tuhan mengutus mereka di tengah kehidupan umat. Para pelayan dihadirkan Tuhan di tengah kehidupan umat supaya mereka dapat memperlengkapi yang lain dalam bertumbuh dan menjadi dewasa di dalam Tuhan.
Oleh karena itu, sebagaimana yang difirman Tuhan dalam Amsal 7: 1-4, jika kita ingin tetap berjalan dalam kebenaran Tuhan saat kita melayani, kita harus bersandar dan berpegang pada firman Tuhan sendiri. Kita tidak boleh mengabaikan kebenaran yang telah nyatakan dalam kehidupan kita. Justru perkataan-perkataan Tuhan itu harus menjadi landasaran dalam kita bertindak di tengah pelayanan kita. Sehingga apa yang kita lakukan dan apa yang kita usahakan dalam setiap pelayanan kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Sebab, melalui perkataan-Nya itulah kita akan diarahkan dan dituntun untuk mewujudkan karya Allah di tengah kehidupan umat-Nya. Selamat melayani. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah bagi pemerintah agar dimampukan untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat luas.
Nyanyian Penutup
APALAH ARTI IBADAHMU
(PKJ 264: 1-2)
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
bila tiada rela sujud dan sungkur?
APalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
bila tiada hati tulus dan syukur?
Refrain:
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.
Ibadah sejati, kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.
Marilah ikut melayani orang berkeluh,
agar iman tetap kuat serta teguh.
Itulah tugas pelayanan juga panggilan,
persembahan yang berkenan bagi Tuhan.
(kembali ke refrain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar