Kemuliaan dan Kebesaran Tuhan

 (Senin, 02 Juni 2025)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

SEGALA KEMULIAAN

(KJ 161: 1, 2, 5)

 

Segala kemuliaan bagi-Mu, Penebus!

Pun suara anak-anak memuji Dikau t'rus.

Hosana, Raja Kami! Hosana, Anak Daud!

Utusan Tuhan Allah, mubaraklah Engkau!


Segala kemuliaan bagi-Mu, Penebus!

Pun suara anak-anak memuji Dikau t'rus.

Malaikat dalam sorga memuji nama-Mu;

Segala yang tercipta menyambut kuasa-Mu.


Segala kemuliaan bagi-Mu, Penebus!

Pun suara anak-anak memuji Dikau trus.

Dahulu dan sekarang Engkau terpujilah,

Ya Raja Mahamurah, Pemb'ri anugerah.


Pembacaan Kitab Mazmur 29

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Keluaran 33: 18-23

Perjanjian Baru    : Kisah Para Rasul 16: 35-40


Renungan 

    Sadarkah kita bahwa ada banyak peristiwa dalam kehidupan ini yang dapat dipakai Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita? Misalnya: kejadian-kejadian alam yang sebelumnya tidak terselami oleh kemampuan pikir manusia, pengalaman-pengalaman hidup yang membuat kita takjub dan heran terhadap cara-Nya merajut setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita, dan kejadian-kejadian lain yang serupa dengan itu dalam kehidupan kita. Semua itu dapat dipakai Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita.

    Hal itulah yang juga disadari oleh Pemazmur dalam tulisannya di kitab Mazmur 29: 1-11. Di sana, ia menggambarkan tentang bagaimana kebesaran dan kekuatan Tuhan di tengah berbagai kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita. Sang Pemazmur mengungkapkan bahwa Tuhan mampu melakukan karya-karya yang besar dalam kehidupan umat-Nya. Dengan suara-Nya, Tuhan dapat membuat alam semesta di sekitar kita mengalami perubahan yang tidak terduga. Sang Pemazmur hendak menyatakan bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang kuasa dan kebesaran-Nya begitu hebat dan tidak tertandingi.

    Demikian jugalah yang dinyatakan dalam kitab Keluaran 33: 18-23. Dalam percakapan dengan Musa, Tuhan berkenan untuk menyatakan kuasa dan kebesaran-Nya kepada Musa. Tatkala Musa berkata: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku." Maka Tuhan berjanji untuk memperlihatkan kebesaran kuasa-Nya kepada Musa, sekalipun Musa tidak akan pernah dapat melihat dengan jelas seperti apa wajah Tuhan. Tuhan berjanji akan tetap melindungi Musa pada saat kemulian Tuhan diperlihatkan kepadanya. Semua ini dilakukan Tuhan dengan tujuan supaya Musa tidak lagi ragu atas kemuliaan Tuhan.  

   Jika Musa pernah melihat kemuliaan Tuhan dalam hidupnya secara langsung, maka tidak demikian dengan Paulus. Sebagai rasul Tuhan, Paulus mengalami kemuliaan Tuhan tidak secara langsung, melainkan melalui peristiwa kehidupan sehari-hari yang dialaminya. Bacaan kita dalam Kisah Para Rasul 16: 35-40 menggambarkan tentang bagaimana Tuhan dengan kuasa dan kebesaran-Nya menolong Paulus dan Silas yang pada waktu itu dipenjara karena memberitakan kabar baik di Filipi. 

    Tuhan merajut setiap kejadian demi kejadian yang pada waktu itu dialami oleh Paulus dan Silas sebagai sarana untuk membebaskan Paulus dan Silas dari penjara. Tuhan menyadarkan kepala penjara, para pejabat kota Filipi, dan pembesar di sana tentang apa yang telah mereka lakukan terhadap Paulus dan Silas. Mereka telah melakukan kesalahan karena memenjarakan dua orang yang sebenarnya tidak pantas untuk mereka masukkan dalam penjara. Sebab itulah, mereka kemudian digerakkan untuk membebaskan Paulus dan Silas dari penjara.

     Belajar dari ketiga bacaan kita hari ini, maka kita diingatkan tentang kebesaran dan kuasa Tuhan dalam kehidupan umat-Nya. Ia adalah Tuhan yang mampu untuk menyatakan kebesaran dan kuasa-Nya kepada umat-Nya di tengah kehidupan mereka. Oleh karena itu, janganlah kita meragukan kuasa dan kebesaran-Nya dalam hidup kita. Marilah kita terus bersandar kepada kuasa dan kebesaran-Nya di tengah berbagai situasi kehidupan yang sedang kita hadapi saat ini. Mungkin kita memang tidak pernah dapat melihat wajah-Nya, namun kita akan tetap merasakan kehadiran-Nya melalui setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita. Tetaplah berjalan dalam keyakinan bahwa Ia ada bersama dengan kita dalam keseharian kita. Tuhan memberkati. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah bagi masyarakat agar tetap memiliki kesadaran dalam merawat lingkungan hidup di sekitarnya dengan membuang sampah pada tempatnya.


Nyanyian Penutup

 

LANGIT MENCERITAKAN

(PKJ 132: 1-2)

 

Langit menceritakan kemuliaan Allah, 

alam memberitakan karya tangan Tuhan.

Tidak ada berita, juga kata-kata,

namun gemanya terpancar ke s'luruh dunia.


Refrein:

    Hai percaya pada-Nya, 

    jangan takut dan gentar,

    kar'na kasih dan lindungan-Nya abadi.

    Hai percaya pada-Nya, 

    jangan takut dan gentar,

    kar'na kasih dan lindungan-Nya abadi.


Taurat Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa,

perintah-Nya pun murni menyenangkan hati,

kasih dan kuasa-Nya, bumi pun bergetar.

Dia pelindung dan perisai selamanya.

(kembali ke refrein)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...