Sabtu, 31 Mei 2025
SAAT TEDUH
PUJIAN PEMBUKA
Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau t'rus.
"Hosana, Raja kami! Hosana, Anak Daud!
Utusan Tuhan Allah, mubarakah Engkau!"
Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau t'rus.
Malaikat dalam sorga memuji namaMu;
Segala yang tercipta menyambut kuasaMu.
Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau t'rus.
Kaum Israel dahulu menghias jalanMu;
Pun kami mengelukan namaMu yang kudus.
PEMBACAAN KITAB MAZMUR 97
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
DOA PEMBUKA DAN FIRMAN
PEMBACAAN ALKITAB
Kel. 33: 18-23 Yoh. 1: 14-18
RENUNGAN
“Kemuliaan Tuhan Hadir di Tengah Kita”
Kemuliaan adalah kata yang sering kita dengar dalam pujian atau doa. Tapi, apakah kita sungguh-sungguh mengerti apa itu kemuliaan Tuhan? Apakah kemuliaan Tuhan itu hanya sinar yang menyilaukan, kuasa yang dahsyat, atau ada sesuatu yang lebih mendalam?
Hari ini, kita akan merenungkan Mazmur 97, Keluaran 33:18-23, dan Yohanes 1:14-18. Tiga bacaan ini menunjukkan satu benang merah: kemuliaan Tuhan yang dahsyat, kudus, namun juga penuh kasih, yang akhirnya dinyatakan secara nyata dalam pribadi Yesus Kristus.
1. Mazmur 97: Tuhan yang Bersemayam dalam Kemuliaan dan Keadilan
Pemazmur menggambarkan Tuhan sebagai Raja yang memerintah dengan keadilan dan kebenaran. Kemuliaan-Nya membuat bumi gemetar, gunung-gunung meleleh seperti lilin di hadapan-Nya. Ini adalah gambaran kemuliaan Tuhan yang agung dan menggentarkan.
Kita diajak untuk hidup dalam takut akan Tuhan, bukan takut dalam artian negatif, tetapi hormat dan tunduk kepada kekudusan dan keagungan-Nya.
2. Keluaran 33:18-23: Musa dan Kerinduan untuk Melihat Kemuliaan Tuhan
Musa berkata, “Perlihatkanlah kemuliaan-Mu kepadaku.” Tuhan menjawab bahwa tidak seorang pun dapat melihat wajah-Nya dan tetap hidup, tapi Ia memperlihatkan bagian belakang-Nya. Ini menunjukkan betapa Maha Agung dan tak terjangkaunya kemuliaan Tuhan bagi manusia berdosa.
Tuhan memang kudus dan tidak bisa dijangkau sepenuhnya, tetapi Dia berkenan menyatakan sebagian dari diri-Nya kepada orang yang sungguh mencari Dia.
3. Yohanes 1:14-18: Firman Menjadi Daging—Kemuliaan yang Menyapa Kita
Inilah puncaknya: Firman itu menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya—bukan dalam bentuk cahaya atau petir, tapi dalam pribadi Yesus yang penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kemuliaan Tuhan yang dahulu membuat gunung meleleh kini hadir dalam rupa yang lembut, penuh kasih, dan menjangkau kita. Lewat Yesus, kita tidak hanya melihat kemuliaan Tuhan, tetapi mengalami-Nya secara pribadi.
Bayangkan seorang raja besar yang tinggal di istana yang penuh kemegahan. Tidak ada rakyat biasa yang berani masuk atau berbicara langsung kepadanya. Tetapi suatu hari, sang raja melepas jubah kebesarannya, mengenakan pakaian sederhana, dan datang tinggal bersama rakyatnya. Ia makan bersama mereka, mendengarkan keluh kesah mereka, bahkan menyembuhkan yang sakit.
Itulah Yesus. Dia adalah kemuliaan Allah yang menjadi manusia. Bukan sekadar datang berkunjung, tetapi tinggal di tengah kita.
Kemuliaan Tuhan bukan hanya tentang cahaya yang menyilaukan atau kuasa yang menakutkan. Kemuliaan Tuhan adalah kasih dan kebenaran yang nyata dalam Yesus Kristus. Seperti pemazmur, mari kita memuliakan Tuhan dalam hormat dan kekaguman. Seperti Musa, mari kita rindu mengenal Dia lebih dalam. Dan seperti orang-orang di zaman Yesus, mari kita menyambut kemuliaan Allah yang hidup bersama kita.
Renungkanlah dan diskusikan pertanyaan refleksi:
1. Apakah saya menyadari bahwa kemuliaan Tuhan hadir dalam hidup saya hari ini?
2. Apakah saya sudah mengalami kemuliaan itu dalam kasih dan kebenaran Yesus?
Kiranya hati kita terus dipenuhi kerinduan akan kemuliaan Tuhan, dan hidup kita mencerminkan kemuliaan-Nya. Amin.
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang rajin bersekutu dan berdoa.
NYANYIAN PENUTUP
Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau t'rus.
Seb'lum Engkau sengsara, pujian bergema;
Sekarang kami puji Kau dalam t'rang baka.
Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau t'rus.
Dahulu dan sekarang Engkau terpujilah,
Ya Raja Mahamurah, Pemb'ri anugerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar