HIDUP DENGAN KEHANGATAN KASIH, SEPERTI MARIA - 11 Juni 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 11 Juni 2025

 

HIDUP DENGAN KEHANGATAN KASIH, SEPERTI MARIA

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

KJ 3 – Kami Puji Dengan Riang

 

Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
bagai bunga t’rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t’lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b’ri sinar-Mu menyerap.

 

Kau memb’ri, Kau mengampuni, Kaulimpahkan rahmat-Mu.
Sumber air hidup ria, Lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kaujadikan milik-Mu,
agar kami menyayangi, meneladan kasih-Mu.



Bacaan I: Bilangan 24.1-14

Pesan yang penting dalam perikop ini

Tuhan menunjukkan otoritasnya dalam memberkati umat. Meskipun Balak meminta Bileam mengutuk Israel, namun kekuatan cinta kasih Tuhan, yang mau memberkati Israel, lebih kuat daripada kebencian di hati manusia. Hikmah di balik cerita ini menyimpulkan bahwa kasih lebih besar kuasanya disbanding kebencian.

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 48

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 1.26–38

Pesan melalui perikop 

 

Malaikat Gabriel memberitahukan Maria bahwa ia akan mengandung bayi Yesus. Ini menggambarkan sebuah suasana yang penuh kehangatan, yang menandai cinta kasih Allah melalui kehadiran Yesus Kristus di dunia.

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Hadirnya Yesus semestinya memampukan kita mengasihi sesama ciptaan

·      Bagaimana kita menyikapi apa yang kita ketahui tentang Yesus?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Pengalaman apa yang kita rasakan bersama Yesus?

·      Sudahkah kasih Yesus menghangatkan hati kita? Jika hati kita hangat, dapatkah kita menunjukkannya lewat keramahtamahan kepada sesama?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Maria menunjukkan kerendahan hatinya kala disapa malaikat Gabriel. Ini merupakan tindak lanjut dari apa yang ia rasakan kala mengandung bayi Yesus. Hendaklah kita juga menjadi pribadi yang rendah hati seperti yang ditunjukkan Maria.

 

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Tanggal 14 Juni yang akan datang para pelayan GKI Serpong akan menerima pembekalan yang melengkapi pelayanan mereka. Mari kita doakan agar pembekalan ini menghasilkan pertolongan bagi pelayanan mereka dan membentuk kepribadian mereka menjadi orang yang rendah hati seperti Maria

·      Pelayanan perlu dilakukan dalam ketulusan. Sebagaimana Maria tulus menerima penugasan atas dirinya, yakni mengandung bayi Yesus, kiranya kita semua yang melayani juga menyediakan diri kita melakukan setiap pelayanan dengan tulus.

 

Nyanyian Umat

NKB 130 – Hidup yang Jujur

 

Hidup yang jujur hendak ‘ku serah
pada Yesusku yang aku sembah.
Persekutuan mesra dan kudus,
ingin ‘ku ikat dengan Penebus.


Ya Yesus, ‘Kau kurbankan darah-Mu bagiku;
‘ku b’ri masa depanku dan hidup bagi-Mu.
Hatiku ‘ku serahkan menjadi takhta-Mu.
Kuminta, kuasailah… seluruh hidupku.

Bagiku Yesus memb’ri nyawa-Nya
menanggung dosaku di Golgota.
Terdorong kasih begitu mulia,
seluruh hidup ‘ku b’ri pada-Nya.

 

Di mana-mana, setiap kerja
‘kan ‘ku lakukan demi nama-Nya.
Rela menanggung sengsara pedih,
‘ku ikut Yesus, ‘ku pikul salib.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...