Sabtu, 17 Mei 2025
SAAT TEDUH
PUJIAN PEMBUKA
NKB. 200 - Di Jalan Hidup Yang Lebar, Sempit
Di jalan hidup yang lebar, sempit,
orang sedih mengerang.
Tolong mereka yang dalam gelap;
bawalah sinar terang!
Reff
Pakailah aku, jalan berkatMu,
memancarkan cahayaMu!
Buatlah aku, saluran berkat
bagi siapa yang risau penat.
Wartakan Kristus dengan kasihNya;
pengampunanNya penuh.
Orang ‘kan datang ‘pabila engkau
menjadi saksi teguh.
PEMBACAAN KITAB MAZMUR 148
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
DOA PEMBUKA DAN FIRMAN
PEMBACAAN ALKITAB
Dan. 7: 27 Why. 11 : 16-19
RENUNGAN
"Segala Kuasa dan Kemuliaan Bagi Tuhan"
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Pernahkah kita merenungkan betapa agung dan luasnya ciptaan Tuhan—langit, bintang-bintang, gunung, binatang, dan manusia—semuanya mengarah kepada satu hal: memuliakan Tuhan. Dalam dunia yang sibuk dengan kuasa manusia, kita sering lupa bahwa kuasa sejati bukan di tangan manusia, tapi di tangan Tuhan yang kekal.
Hari ini kita akan merenungkan tiga bagian Alkitab: Mazmur 148, Daniel 7:27, dan Wahyu 11:16-19, yang semuanya menyatakan satu kebenaran: bahwa segala kuasa dan kemuliaan adalah milik Tuhan, dan seluruh ciptaan dipanggil untuk menyembah Dia.
1. Mazmur 148: Panggilan Semesta untuk Memuji Tuhan
Pemazmur menggambarkan simfoni pujian dari seluruh ciptaan—malaikat, langit, matahari, bulan, bahkan binatang dan manusia. Semua dipanggil untuk memuliakan Tuhan.
Oleh sebab itu sebagai manusia, makhluk yang diciptakan segambar dan serupa dengan-Nya, tidak boleh tinggal diam. Hidup kita adalah nyanyian pujian bagi Tuhan, bukan hanya dengan mulut, tapi lewat perbuatan dan ketaatan.
2. Daniel 7:27: Kuasa Diserahkan Kepada Orang Kudus
Daniel mendapat penglihatan tentang akhir zaman: bahwa kerajaan dan kuasa di bawah seluruh langit akan diberikan kepada umat Allah. Ini bukan tentang politik atau kekuasaan duniawi, tapi tentang kerajaan rohani yang kekal, di mana umat Allah memerintah bersama-Nya. Ini adalah panggilan untuk hidup sebagai umat yang setia dan kudus. Kita dipanggil bukan untuk mengejar kuasa dunia, tapi untuk menjadi terang dan garam, memerintah dalam kasih, pengampunan, dan keadilan.
3. Wahyu 11:16-19: Takhta dan Penghakiman Tuhan
Para tua-tua bersujud menyembah Allah, karena kerajaan dunia telah menjadi milik Tuhan dan Kristus. Saat itu juga penghakiman dimulai, dan Tuhan membalas mereka yang setia. Hidup kita sekarang harus dipersiapkan untuk saat Tuhan datang kembali. Apakah hidup kita mencerminkan pujian kepada Tuhan? Apakah kita setia seperti hamba yang menanti tuannya pulang?
Bayangkan sebuah orkestra besar yang dipimpin oleh seorang dirigen. Setiap alat musik—biola, piano, drum, trompet—memiliki bagiannya masing-masing. Jika satu alat tidak mengikuti irama, maka seluruh harmoni bisa kacau. Begitu juga hidup kita dalam kerajaan Allah. Jika kita tidak hidup selaras dalam menyembah dan memuliakan Tuhan, kita merusak harmoni yang Tuhan ciptakan. Tapi saat kita hidup dalam ketaatan, hidup kita menjadi bagian dari pujian semesta bagi Tuhan.
Saudaraku, marilah kita kembali mengarahkan hidup kita pada tujuan utama: memuliakan Tuhan. Segala kuasa, segala kemuliaan, dan segala yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya. Kita dipanggil untuk menyembah dan melayani Tuhan, bukan karena paksaan, tapi karena kasih dan kesadaran bahwa hidup kita berasal dari Dia dan untuk Dia.
Renungkan dan diskusikan pertanyaan refleksi:
1. Apakah hidup saya saat ini mencerminkan pujian kepada Tuhan?
2. Apakah saya hidup sebagai bagian dari kerajaan Allah yang kekal?
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang mengasihi dan bersedia mengampuni.
NYANYIAN PENUTUP
NKB. 200 - Di Jalan Hidup Yang Lebar, Sempit
Seperti Tuhan memb’ri padamu
dan mengasihi dikau,
b’ri bantuanmu di mana perlu,
Yesus mengutus engkau!
Reff
Pakailah aku, jalan berkatMu,
memancarkan cahayaMu!
Buatlah aku, saluran berkat
bagi siapa yang risau penat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar