KETAATAN MEMBAWA HARAPAN - 23 April 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 23 April 2025

 

KETAATAN MEMBAWA HARAPAN

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

“Bapa ‘Ku Datang Pada-Mu“

 

Bapa, ‘ku datang pada-Mu

Naikkan ucapan syukur

Atas berkat anug’rah-Mu

Yang indah setiap hari

 

Pagi hari, siang hari,

sore dan malam hari

tak hentinya mengucap syukur

atas kebaikan-Mu

 

 

Bacaan I: 2 Samuel 6.1-15

Pesan yang penting dalam perikop ini

Bacaan ini menceritakan bahwa Allah adalah pribadi yang mahasuci. Ketika Uza memegang tabut Allah lalu mati, hal itu menunjukkan betapa Allah tidak bisa diperlakukan sembarangan. Oleh karena itu kita dapat merefleksikan bagian ini sebagai tanda kita harus menghormati Allah dan memperlakukan firman-Nya dengan taat.

 

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 118.1-2, 14-24

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 24.1–12

Pesan melalui perikop 

 

Kosongnya kubur Yesus di Minggu pagi, membuat Maria ibu Yesus terkejut. Sekalipun Yesus sudah pernah mengatakan bahwa Ia akan bangkit setelah kematian-Nya, namun banyak orang masih belum percaya hal itu akan terjadi. Kebangkitan Yesus menyiratkan pesan bahwa hidup menawarkan berbagai macam hal tak terduga, namun bisa menghidupkan kesadaran bahwa di balik sesuatu yang mustahil, Tuhan sanggup menghadirkan harapan. Kebangkitan Yesus juga menandai harapan terbesar yang selama ini dianggap mustahil, yakni dihapusnya dosa manusia, diganti kuasa Tuhan yang dapat mengalahkan kuasa dosa.

  

 

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Manusia berencana, namun tidak semua rencana manusia bakal terlaksana. Bagaimana kita menyikapi hal-hal yang terjadi di luar rencana atau dugaan kita?

·      Kejutan dalam hidup mungkin tidak sekali dua kali terjadi dalam hidup kita. Ada yang menyenangkan, tapi tak sedikit pula yang menyedihkan. Bagaimana reaksi kita ketika dikejutkan oleh peristiwa yang terjadi di hadapan kita?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Kala dikejutkan oleh peristiwa tertentu, apakah hal itu memengaruhi kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik?

·      Ada beragam kejutan dalam hidup ini. Kejutan bisa menyengat kita dan menjadikan kita bertobat. Misalnya, orang yang terserang gangguan jantung karena gemar merokok. Pada waktu serangan itu terjadi, orang itu bisa disadarkan untuk tidak merokok lagi. Apakah kita punya pengalaman seperti itu? Bertobatkah kita?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Kebangkitan Yesus memberi kesempatan bagi kita hidup dalam kebaikan. Melakukan hal-hal baik bukan lagi sesuatu yang sulit, walau kadang membutuhkan keberanian atau kekuatan besar agar bisa mewujudkannya. Mari kita merenungkan hal ini, supaya kemudian tergerak melatihnya dalam hidup ke depan!

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Dalam gereja ada banyak ruang untuk melayani. Bulan Mei yang akan datang, akan dilaksanakan pembekalan bagi calon-calon pelayan gereja di berbagai komisi, sebelum mereka dilantik di bulan berikutnya. Mari doakan kesiapan mereka melayani di bidangnya masing-masing.

·      Di akhir bulan Mei, setelah naiknya Yesus ke surga, akan ada doa jelang turunnya Roh Kudus. Selama 10 hari akan dilaksanakan persekutuan doa malam menyiapkan diri menyambut Roh Kudus. Doakan panitia yang mempersiapkan acara ini supaya berguna bagi umat dan dihadiri sebanyak mungkin umat.

 

Nyanyian Umat

NKB 207 – Taat, Setia, Bertekad yang Bulat

 

Taat, setia, bertekad yang bulat,
itulah janji Tuhan padamu.
Di bawah panji yang mulia berdaulat,
kami ‘kan angkat perang bagimu.


Angkat semboyan, jangan diamkan!
Tiup serunai dan maju terus!
Angkat semboyan, jangan diamkan!
Kristuslah Raja serta Penebus!

 

Taat, setia, ya Raja abadi,
pimpinlah kami berjuang terus.
Tundukkanlah kehendak hati kami,
buat di sana takhta-Mu kudus.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025