(Senin, 7 April 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
'KU DATANG KEPADAMU
(PKJ 41: 1-2)
'Ku datang kepada-Mu, Anak Domba Allah.
'Ku mohon pengasihan, Anak Domba Allah.
Atas dosa-dosaku dan pelanggaranku.
Kuduskanlah diriku, Anak Domba Allah.
'Ku datang kepada-Mu, Anak Domba Allah.
'Ku mohon penghasihan, Anak Domba Allah.
Tunjukkanlah padaku jalan kebenaran.
Hanya oleh rahmat-Mu, Anak Domba Allah.
Pembacaan Kitab Mazmur 20
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Keluaran 40: 1-15
Perjanjian Baru : Ibrani 10: 19-25
Renungan
Bacaan kita dalam Kel. 40: 1-15 memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana Allah memerintahkan kepada Musa untuk mendirikan Kemah Suci yang akan menjadi Kemah Pertemuan antara Allah dengan umat-Nya. Dalam perintah itu, Musa diminta untuk menguduskan kemah itu beserta dengan segala perkakas-perkakas yang ditempatkan di dalam kemah itu sehingga semuanya menjadi kudus. Bahkan Allah memerintahkan agar Musa mengurapi dan menguduskan Harun beserta dengan keturunannya agar mereka menjadi imam yang akan mengelola dan merawat segala sesuatu yang ada di dalam Kemah Suci itu. Kekudusan menjadi satu hal yang Allah kehendaki, ketika umat-Nya hendak mengalami perjumpaan dengan Dia dalam kehidupannya. Sebab itulah ketika Allah memerintahkan pendirian Kemah Suci, kekudusan tempat, perkakas, dan orang-orang yang ada di dalamnnya menjadi sesuatu yang harus benar-benar diperhatikan oleh Musa.
Hal yang sama juga dipahami dan diberitakan oleh penulis surat Ibrani dalam Ibrani 10: 19-25. Bagi Penulis surat Ibrani, kekudusan umat menjadi hal yang penting saat umat hendak mengalami perjumpaan dengan Allah di tengah kehidupannya. Sebab itulah, Tuhan Yesus dengan darah-Nya telah lebih dahulu menguduskan umat kepunyaan-Nya, supaya mereka menjadi layak untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Karya pengurbanan Kristus menjadi jalan pengudusan hidup umat, sehingga tidak ada lagi halangan untuk umat beribadah kepada Tuhan. Karena itu, penulis surat Ibrani mengajak umat untuk datang beribadah kepada Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (Ibr. 10:22)
Berdasar pada dua bagian firman Tuhan ini, kita diingatkan tentang pentingnya kekudusan hidup agar kita dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Oleh karena itu, sebagai umat-Nya, marilah kita terus berusaha untuk menjaga kekudusan hidup yang telah dianugerahkan oleh Tuhan Yesus kepada kita. Karena Kristus telah menguduskan dan membersihkan kita dari segala kekotoran, maka jangan sampai hidup ini kita kotori lagi dengan kejahatan dan dosa kita. Jaga dan rawatlah kekudusan hidup yang telah Tuhan anugerahkan dengan mempraktikkan perilaku hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebab, hanya mereka yang hidup dalam kekudusan yang layak untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
Tahan dan jagalah diri kita agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengotori hidup yang telah dikuduskan Tuhan. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah untuk masyarakat Indonesia agar berperanserta secara aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan barang-barang yang bisa merusak kelestarian alam.
Nyanyian Penutup
JADILAH TUHAN, KEHENDAKMU
(NKB 14: 1, 4)
Jadilah, Tuhan kehendak-Mu!
'Kaulah Penjunan, 'ku tanahnya.
Bentuklah aku sesuka-Mu,
'kan 'ku nantikan dan berserah.
Jadilah, Tuhan kehendak-Mu!
S'luruh hidupku kuasailah.
Berilah Roh-Mu kepadaku,
agar t'rang Kristus pun nyatalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar