Berhentilah Sejenak dan Bersekutulah

(Senin, 31 Maret 2025)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

AKU MILIKMU, YESUS, TUHANKU

(KJ 362: 1, 3)

 

Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku;

kudengar suara-Mu.

'Ku merindukan datang mendekat

dan diraih oleh-Mu.


Refrein:

    Raih daku dan dekatkanlah

    pada kaki salib-Mu.

    Raih daku dan dekatkanlah

    ke sisi-Mu, Tuhanku.


Sungguh indahnya walau sejenak

beserta-Mu, Allahku.

dalam doaku sungguh akrabnya

bersekutu dengan-Mu.

(kembali ke refrein)


Pembacaan Kitab Mazmur 53

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Imamat 23: 26-41

Perjanjian Baru    : Wahyu 19: 1-8


Renungan 

    Kesibukan yang kita miliki terkadang membuat kita menjadi orang-orang yang tidak lagi memiliki waktu untuk berhenti sejenak dalam kehidupan. Banyaknya tugas, pekerjaan dan berbagai tanggungjawab kehidupan yang kita emban membuat kita seakan-akan harus terus bergerak dari satu waktu ke waktu berikutnya, dari satu tempat ke tempat yang lain, sehingga kita lupa untuk beristirahat dan berdiam diri.

    Dalam situasi hidup yang demikian, firman Tuhan justru mengingatkan kita untuk memberi waktu bagi diri kita untuk dapat berhenti sejenak dari berbagai rutinitas kehidupan kita selama ini. Imamat 23: 26-41 mengingatkan kepada kita betapa pentingnya memiliki waktu perhentian agar kita dapat menyediakan diri dan waktu untuk membangun persekutuan yang lebih intim dengan Tuhan dan sesama. 

    Aturan-aturan yang dituangkan dalam Imamat 23: 26-41 ini mengajak kepada kita untuk memperhatikan kebutuhan diri kita sebagai umat Tuhan di tengah kehidupan ini. Selain kebutuhan-kebutuhan jasmani yang perlu untuk kita perhatikan, kita juga perlu untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan rohani kita sebagai umat Tuhan. Dengan menyediakan waktu perhentian dalam hidup kita, sesungguhnya kita membuka ruang untuk dapat memenuhi kebutuhan rohani kita dalam membangun relasi dengan Tuhan dan sesama. Tuhan tidak ingin relasi kita dengan Tuhan dan sesama menjadi terbaikan karena berbagai kesibukan kita dalam memenuhi kebutuhan jasmani kita. Sebab itu, kita diajak untuk berhenti dari berbagai aktifitas pekerjaan di waktu-waktu tertentu dalam kehidupan kita.

    Berdasarkan firman yang telah Tuhan nyatakan dalam Imamat 23: 26-41 tersebut, marilah kita belajar untuk tetap menyediakan waktu buat kita membangun persekutuan dengan Tuhan dan sesama di tengah segala kesibukan kita di dunia ini. Jangan sampai kesibukan kita dalam memenuhi kebutuhan jasmani justru membuat kita lupa untuk bersekutu dengan Tuhan dan sesama. Sebab, sebagaimana firman-Nya dalam Wahyu 19: 1b-2 mengatakan: "Haleluya! Keselamatan, kemuliaan, dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Dialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusak bumi dengan percabulannya. Dialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu." Hanya Tuhanlah yang dapat menyelamatkan dan memberi kekuatan kepada kita untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan kita. Dialah yang dapat menolong kita menghadapi berbagai godaan yang akan menghancurkan hidup kita. 

Oleh karena itu, belajarlah untuk memiliki waktu perhentian dari berbagai aktifitas pekerjaan kita dan bersekutulah dengan-Nya dalam hidup. 

Tuhan memberkati. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah untuk masyarakat Indonesia agar tetap menjaga kesehatan dengan membuang sampah pada tempatnya.


Nyanyian Penutup

 

'KUPERLUKAN JURUS'LAMAT

(KJ 402: 1, 3)

 

Kuperlukan Jurus'lamat

agar jangan 'ku sesat;

s'lalu harus kurasakan

bahwa Tuhanku dekat.


Refrein:

    Maka jiwaku tenang,

    takkan takut dan enggan;

    bila Tuhanku membimbing,

    'ku di malam pun tent'ram.


Kuperlukan Jurus'lamat

dalam langkah juangku;

siang malam, suka duka

dengan Tuhan kutempuh.

(kembali ke refrein)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025