Hati yang MELEKAT pada TUHAN

Sabtu, 22 Maret 2025

 

SAAT TEDUH

 

PUJIAN PEMBUKA

PKJ 164 - Jalan Hidup Tak Selalu

 

Jalan hidup tak selalu tanpa kabut yang pekat,
namun kasih Tuhan nyata pada waktu yang tepat.
Mungkin langit tak terlihat oleh awan yang tabel,
di atas nyalah membusur p’langi kasih yang kekal.

 

Reff:
Habis hujan tampak p’langi bagai janji yang teguh,
di balik duka menanti p’langi kasih Tuhanmu.

 

Jika badai menyerangmu, badai turun menggelap,
carilah di atas awan p’langi kasih yang tetap.
Lihatlah warna-warninya, lambang cinta yang besar,
Tuhan sudah b’ri janjiNya, jangan lagi ‘kau gentar.


PEMBACAAN KITAB MAZMUR   63 : 1 - 8

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

 

DOA PEMBUKA DAN FIRMAN

 

PEMBACAAN ALKITAB

Yes. 5 : 1 - 7 dan Luk. 6 : 43 - 45 

 

RENUNGAN

"Hati yang Melekat kepada Tuhan"

 

Apa yang keluar dari hidup tergantung pada apa yang ada di dalam hati. Jika hati melekat kepada Tuhan, maka hidup akan menghasilkan buah yang baik. Bacaan hari ini mengajak untuk mengevaluasi hubungan kita dengan Tuhan—apakah sungguh rindu kepada-Nya seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 63, ataukah kita seperti kebun anggur dalam Yesaya 5 yang tidak menghasilkan buah yang baik? Mazmur 63:1-8 Pemazmur menggambarkan bagaimana ia rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air (ay. 1). Dia menemukan kepuasan sejati dalam Tuhan dan memilih untuk bersandar pada-Nya. Ini menunjukkan bahwa hati yang melekat kepada Tuhan akan selalu dipenuhi dengan sukacita dan perlindungan-Nya. Yesaya 5:1-7, Yesaya menggambarkan umat Israel sebagai kebun anggur yang dirawat dengan baik oleh Tuhan, tetapi malah menghasilkan buah yang busuk. Tuhan mengharapkan keadilan dan kebenaran, tetapi yang ditemukan adalah kejahatan dan ketidakadilan. Ini adalah peringatan bahwa jika kita tidak hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, maka hidup kita tidak akan berbuah bagi-Nya. Lukas 6:43-45 Yesus mengajarkan bahwa pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, dan sebaliknya, pohon yang buruk menghasilkan buah yang buruk. Apa yang ucapkan dan lakukan mencerminkan isi hati . Jika hati dipenuhi dengan kasih Tuhan, maka hidup juga akan memancarkan kasih, kebaikan, dan keadilan. Oleh sebab itu renungkanlah beberapa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1.    Apakah saudara haus akan Tuhan?
Seperti Daud dalam Mazmur 63, apakah sungguh-sungguh merindukan Tuhan dalam hidup ? Atau  hanya datang kepada-Nya saat butuh pertolongan?

2.    Apakah hidup saudara menghasilkan buah yang baik?
Dalam Yesaya 5, Tuhan kecewa karena kebun anggur-Nya tidak berbuah baik. Mari bertanya kepada diri sendiri: apakah hidup mencerminkan keadilan dan kasih Tuhan?

3.    Apa yang keluar dari hati?
Yesus berkata bahwa apa yang ucapkan dan lakukan mencerminkan isi hati. Apakah perkataan dan tindakan membawa berkat atau justru menyakiti orang lain?

Saudaraku marilah senantiasa hatimu melekat kepada Tuhan sehingga akan selalu menghasilkan buah yang baik. Mari selalu haus akan Tuhan, hidup dalam keadilan dan kebenaran-Nya, serta menjaga hati agar tetap murni di hadapan-Nya.

 

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Keluarga yang saling mendukung dalam suka dan duka. 


NYANYIAN PENUTUP

PKJ 164 - Jalan Hidup Tak Selalu

 

Jauhkan takut putus asa, walau jalanmu gelap,
perteguh kepercayaan dan langkahmu pertegap.
Tuhan itu ada kasih, itulah penghiburmu,
di atas duka bercahaya p’langi kasih Tuhanmu.


Reff:
Habis hujan tampak p’langi bagai janji yang teguh,
di balik duka menanti p’langi kasih Tuhanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA IBADAH HARIAN Jumat, 19 Desember 2025     Pujian P e mbukaan KJ 25 : 1 – 3 – YA ALLAHKU DI CAH’YAMU   Ya Allahku, di cah’...