Hadiah! Bukan Upah

(Senin, 17 Maret 2025)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

AJAIB BENAR ANUGERAH

(KJ 40 : 1-2)

 

Ajaib benar anugerah

Pembaru hidupku!

Ku hilang, buta, bercela

oleh-Nya ku sembuh.


Ketika insaf 'ku cemas,

sekarang 'ku lega.

Syukur bebanku t'lah lepas

berkat anugerah!


Pembacaan Kitab Mazmur 105: 1-42

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Keluaran 33: 1-6

Perjanjian Baru    : Roma 4: 1-12


Renungan 

    Apa bedanya antara 'hadiah' dan 'upah'? Hadiah adalah  suatu pemberian yang dilakukan berdasarkan kerelaan sebagai bentuk perwujudan kasih seseorang kepada pihak yang diberi. Sementara, upah adalah suatu pemberian yang dilakukan sebagai bentuk imbalan atas apa yang telah dilakukan oleh seseorang kepada kita. Upah diberikan berdasarkan perhitungan atas apa yang telah dikerjakan atau dilakukan orang yang akan diberi. Upah merupakan salah satu bentuk penghargaan atas jerih lelah orang lain. Jika hadiah bisa diberikan kapanpun sesuai dengan niat hati sang pemberi, maka upah diberikan setelah orang yang diberi melakukan tugas dan pekerjaannya. Sekalipun sama-sama pemberian, namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar.

   Hal itulah yang juga dijelaskan dalam bacaan kita dalam surat Roma 4:1-12. Dalam memahami karya keselamatan Allah, penulis surat Roma mengajak umat untuk memahami bahwa keselamatan yang kita terima dari Allah bukanlah bagian dari upah yang Allah berikan kepada umat-Nya. Keselamatan merupakan hadiah atau anugerah yang Allah berikan kepada umat-Nya. Sebab, sebelum umat melakukan apapun, Allah sejatinya telah memberikan keselamatan itu kepada umat-Nya. Siapapun yang mau menerima keselamatan itu, maka mereka akan diberi dengan cuma-cuma berdasarkan kerelaan Allah dan kasih Allah kepada umat-Nya. Hal ini sangat jelas ditegaskan dalam ayat 4-5

   Penegasan ini disampaikan oleh Paulus selalu penulis surat Roma karena pada waktu itu, masih saja ada orang yang beranggapan bahwa keselamatan yang diberikan Allah kepada umat-Nya bergantung pada usaha orang itu dalam memenuhi apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Mereka beranggapan bahwa keselamatan hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah disunat. Sebab, sunat menjadi tanda kesetiaan umat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang-orang yang memiliki hubungan dengan Allah.  Hanya orang yang sudah sunat saja yang akan memperoleh keselamatan dalam kehidupan mereka, sementara orang yang tidak disunat, tidak akan mendapatkan keselamatan itu. Paulus menegaskan bahwa pemahaman seperti ini bukanlah pemahaman yang benar. Sebab, keselamatan sejatinya diberikan Allah sebagai hadiah bagi umat yang mau menerimanya. Oleh karena itu, keselamatan bukan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersunat saja, melainkan bagi semua orang yang mau menyambut hadiah Allah itu dengan hidup beriman kepada-Nya.

    Berdasarkan firman inilah, kita meyakini bahwa keselamatan juga diberikan kepada semua orang yang mau menyambutnya sekalipun orang itu bukan orang yang bersunat. Pemahaman inilah yang kemudian menjadi dasar dalam kita merumuskan pengakuan kita bahwa keselamatan adalah anugerah (hadiah) dari Allah kepada umat-Nya. Kita bisa selamat bukan karena perbuatan baik dan usaha kita, melainkan karena Allah berkenan untuk memberikan atau menganugerahkannya kepada kita. Karena itu, konsekuensi dari orang yang telah diberi anugerah adalah hidup menjaga anugerah itu agar tetap ada dan terjaga dengan baik dalam kehidupan kita. Hidup beriman kepada Allah adalah cara kita satu-satunya untuk dapat menjaga keselamatan itu. Sebab dengan beriman kepada Allah, maka kita akan dimampukan untuk hidup dalam tuntunan dan ketaatan pada kehendak Allah, sehingga kita tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa dalam hidup kita. Inilah konsekuensi itu. Kiranya kita menyadari hal itu dan bersedia untuk mempraktikkannya dalam hidup kita. Tuhan menyertai kita. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

  1. Berdoalah untuk upaya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya.
  2. Berdoalah untuk proses pemberantasan korupsi di Indonesia. Berdoalah agar pihak-pihak yang berwenang dapat melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan benar.


Nyanyian Penutup

 

AJAIB BENAR ANUGERAH

(KJ 40: 3-4)

 

Di jurang yang penuh jerat

terancam jiwaku;

anug'rah 'ku pegang erat

dan aman pulangku.


Ku dapat janji yang teguh

ku harap sabda-Nya;

dan Tuhanlah perisaiku

tetap selamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...