Selasa, 4 Februari 2025 – MEMPERTANYAKAN CARA TUHAN!
NYANYIAN PEMBUKA
NKB 170 – Jalan Hidup Tak Selalu
Syair: Love’s Rainbow; Flora Kirkland,
Terjemahan: E. L. Pohan,
Lagu: I. H. Meredith
Jalan hidup tak selalu tanpa kabut yang pekat,
namun kasih Tuhan nyata pada waktu yang tepat.
Mungkin langit tak terlihat oleh awan yang tebal,
di atasnyalah membusur p’langi kasih yang kekal.
Refrein:
Habis hujan tampak p’langi bagai janji yang teguh,
di balik duka menanti p’langi kasih Tuhanmu.
Jika badai menyerangmu, awan turun menggelap,
carilah di atas awan p’langi kasih yang tetap.
Lihatlah warna-warninya, lambang cinta yang besar,
Tuhan sudah b’ri janjiNya, jangan lagi ‘kau gentar. Refrein:
DOA PEMBUKA
BACAAN
ALKITAB
2 RAJA-RAJA 5:1-14
RENUNGAN
Mungkin saudara pernah membaca atau mendengar kisah
ini:
Ada seorang pria yang terdampar di tengah laut
setelah kapalnya karam. Dengan penuh harap, ia berdoa agar Tuhan
menyelamatkannya. Tidak lama kemudian datanglah sebuah perahu kecil. Tetapi ia
menolaknya. Ia yakin bahwa Tuhan sendiri yang datang menyelamatkannya. Lalu
datagn lagi kapal yang lebih besar lagi, tetapi ia tetap menolak. Akhirnya,
pria itu tenggelam dan bertanya kepada Tuhan, “mengapa Engkau tidak
menyelamatkanku?” Tuhan menjawab, “Aku telah mengirim dua kapal untuk
menyelamatkanmu, tetapi kau menolaknya.”. Kisah ini mengajarkan bahwa
seringkali kita memiliki ekspektasi sendiri tentang bagaimana Tuhan harus
bertindak, dan ketika cara Tuhan tidak sesuai dengan pemikiran kita, lalu kecewa
dan menolak pertolongan Tuhan.
Hal serupa terjadi dalam kisah Naaman, seorang
panglima yang menderita kusta. Ketika ia mendengar ada nabi di Israel yang
dapat menyembuhkannya, ia membawa hadiah besar dan surat rekomendasi dari raja
Aram, berharap mendapat menyambutan yang istimewa. Namun Elia, justru mengutus
hambanya untuk menyampaikan pesan sederhana "Pergilah mandi tujuh kali
dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi
tahir." Naaman marah dan kecewa. Ia menganggap cara Elia (Tuhan)
terlalu sederhana dan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Namun setelah
dinasihati oleh hambanya, akhirnya Naaman menuruti perintah itu dan dipulihkan.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa cara Tuhan
seringkali berbeda dengan cara kita. Kita cenderung mencari solusi yang
spektakuler, tetapi Tuhan bekerja dalam kesederhanaan dan ketaatan. Seperti
Naaman, kita juga sering merasa ragu atau kecewa ketika jawaban Tuhan tidak
sesuai dengan harapan kita. Iman yang sejati menuntut ketaatan meskipun kita
belum memahami rencana Tuhan.
Dalam hidup kita mungkin pernah bertanya, “Mengapa
Tuhan bekerja seperti ini?” Mungkin kita
berdoa untuk kesmebuhan, tetapi Tuhan memberikan kekuatan untuk emnghadapi
sakit. Mungkin kita menginginkan jalan yang mulus, tetapi Tuhan mengizinkan
tantangan untuk membentuk karakter kita.
Saat ini, apakah kita sedang mempertanyakan cara Tuhan?
Apakah kita bersedia taat meskipun caranya tidak
seperti yang kita harapkan?
Percayalah Tuhan selalu mengasihi dan bekerja
dengan cara yang terbaik bagi kita. Walau kita belum memahaminya. Amin.
DOA SYAFAAT
·
Gereja
yang memahami lingkungannya dan menjadi terang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar