HIDUP DALAM KEPERCAYAN DAN REKONSILIASI

 SABTU, 22 Februari 2025


NYANYIAN PEMBUKA

PKJ 37 - Bila Kurenung Dosaku


 

Bila kurenung dosaku padaMu, Tuhan,


Yang berulang kulakukan dihadapanMu,

 


Reff:

Kasih sayangMu perlindunganku.


Di bawah naungan sayapMu damai hatiku.


Kasih sayangMu pengharapanku.


Usapan kasih setiaMu s’lalu kurindu.


 

Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda,

Iri hati dan benciku kadang menjelma


DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB

Mazmur 37:1-11; Kejadian 44:18-34; Lukas 12:57-59


RENUNGAN

Hidup Dalam Kepercayaan dan Rekonsiliasi


Hidup sering kali dipenuhi dengan ketegangan, baik dalam hubungan, pekerjaan, 


maupun keputusan-keputusan besar. Dalam bacaan hari ini, kita diajak untuk hidup 


dengan kepercayaan penuh kepada Allah, menjalankan kasih di tengah konflik, dan 


bertindak dengan bijak dalam menyelesaikan masalah. Mazmur 37 mengajarkan 


tentang kedamaian dalam Tuhan di tengah kekhawatiran. Kejadian 44 menunjukkan 


pentingnya sikap pengorbanan dan rekonsiliasi dalam hubungan, sementara Lukas 


12 mengingatkan kita untuk bertindak bijak dan menyelesaikan konflik sebelum 


terlambat. Beberapa hal penting yang dapat direnungkan sebagai berikut:

 


Percaya kepada Allah di Tengah Kekhawatiran (Mazmur 37:1-11)


Mazmur ini mengingatkan kita untuk tidak iri terhadap orang yang tampaknya berhasil 


dengan cara yang salah. Sebaliknya, kita diajak untuk mempercayakan hidup kita 


kepada Tuhan. Kedamaian sejati hanya dapat ditemukan ketika kita menyerahkan 


kekhawatiran kepada-Nya dan hidup dalam kehendak-Nya.


Mari renungkan:


Apakah ada kekhawatiran atau rasa iri yang saat ini membebani hati kita?


Bagaimana kita dapat mempercayakan hidup kita lebih lagi kepada Tuhan?



Kasih dan Pengorbanan dalam Rekonsiliasi (Kejadian 44:18-34)


Bacaan ini menceritakan keberanian Yehuda yang bersedia menggantikan Benjamin


sebagai tawanan di Mesir demi menyelamatkan ayah mereka, Yakub. Tindakan


Yehuda adalah contoh kasih yang penuh pengorbanan dan keinginan untuk


memperbaiki hubungan yang retak. Dalam hidup, kita sering dihadapkan pada situasi


yang membutuhkan pengorbanan demi kebaikan bersama dan rekonsiliasi.


Mari renungkan:


Apakah ada hubungan yang memerlukan rekonsiliasi dalam hidup kita?


Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih yang rela berkorban seperti Yehuda?



Bertindak Bijak dalam Menyelesaikan Konflik (Lukas 12:57-59)


Yesus mengajarkan pentingnya menyelesaikan konflik dengan segera dan bijaksana.


Kita dipanggil untuk berdamai sebelum situasi menjadi lebih buruk. Hal ini relevan


dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun komunitas.


Mari renungkan:


Apakah ada konflik yang belum kita selesaikan?


Bagaimana kita dapat mengambil langkah pertama untuk berdamai dengan sesama?

  


  Melalui bacaan hari ini, kita diajarkan untuk hidup dalam kepercayaan kepada Allah, 

  

  menunjukkan kasih dan pengorbanan dalam hubungan, serta bertindak bijak dalam 

  

   menyelesaikan konflik. Ketika kita menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan, 

  

   mencintai sesama dengan tulus, dan bertindak cepat dalam mendamaikan konflik, 

  

   kita hidup dalam kehendak-Nya. Kedamaian sejati hanya dapat ditemukan ketika kita 

  

   mengikuti jalan ini.


DOA SYAFAAT

Keluarga yang mengasihi dan bersedia mengampuni


NYANYIAN PENUTUP

PKJ. 467 - Tuhanku, Bila Hati Kawanku 

 

Tuhanku, bila hati kawanku terluka oleh tingkah ujarku,


dan kehendakku jadi panduku, ampunilah.



Jikalau tuturku tak semena dan aku tolak orang berkesah,


pikiran dan tuturku bercela, ampunilah.

 


Dan hari ini aku bersembah serta padaMu, Bapa, berserah,


berikan daku kasihMu mesra. Amin, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025