Memaknai Hidup - 9 Januari 2025

Kamis, 9 Januari 2025

NYANYIAN PEMBUKA

KJ 322: 1-3

https://youtu.be/MUozDC-sqKc?t=60&si=mTZdxfLsdaV3Zcfd


DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB    Pengkhotbah 1: 1-11


RENUNGAN

Banyak orang Kristen masa kini yang merasa resonansi dengan pesan Pengkhotbah. Kita seringkali merasa terjebak dalam "hamster wheel" kehidupan: bekerja keras, mengejar kesuksesan, dan mengumpulkan harta, namun tetap merasa ada yang kurang. Seorang pengusaha sukses dengan kekayaan melimpah, merasa hidupnya kosong dan tidak berarti. Ia menyadari bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan sejati.

Meskipun Pengkhotbah menyoroti kesia-siaan dunia, ia tidak berhenti di situ. Di balik kesimpulan yang pesimistis, terdapat sebuah undangan bagi kita untuk mencari makna yang lebih dalam. Pertama, kesia-siaan dunia justru mengarahkan kita untuk mencari tujuan hidup yang sejati dalam hubungan dengan Tuhan. Kita diajak untuk menikmati proses kehidupan, bukan hanya hasil akhirnya. Setiap momen adalah anugerah yang harus disyukuri. 

Kedua, kita diajak untuk memberi makna pada hidup. Kita memiliki kebebasan untuk memberi makna pada hidup kita dengan melayani sesama dan melakukan kebaikan. Maka, marilah kita tidak terlalu terpaku pada pencapaian duniawi. Prioritaskan hubungan dengan Tuhan dan sesama. Sadarilah bahwa setiap hari adalah anugerah. Berlatihlah bersyukur atas hal-hal kecil.

Bacaan kita hari ini bukanlah ajakan untuk pesimisme, melainkan sebuah undangan untuk merenungkan makna hidup yang lebih dalam. Ketika kita menyadari kesia-siaan dunia, kita akan semakin menghargai anugerah kehidupan dan mencari tujuan yang lebih abadi. Kiranya Tuhan menolong kita untuk lebih memaknai kehidupan bersama Dia. Amin.


DOA SYAFAAT

  • Gereja memberikan kesempatan anak muda berkreasi.
  • Kesehatan seluruh anggota keluarga.


NYANYIAN PENUTUP
KJ 322: 4-5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...