HIDUP ARIF - 8 Januari 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 8 Januari 2025

 

“HIDUP ARIF”

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

PKJ 15 – Kusiapkan Hatiku, Tuhan

 

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

menyambut firman-Mu saat ini.
Aku sujud menyembah Engkau

dalam hadirat-Mu, saat ini.
Curahkanlah pengurapan-Mu

kepada umat-Mu saat ini.
Kusiapkan hatiku, Tuhan, mendengar firman-Mu.

 

Firman-Mu, Tuhan, tiada berubah,

sejak semulanya dan s’lama-lamanya

tiada berubah.
Firman-Mu, Tuhan, penolong hidupku,
Kusiapkan hatiku Tuhan, menyambut firman-Mu.

 

Bacaan I: Daniel 2.24-49

Pesan yang penting dalam perikop ini

Dalam hidup ini, banyak hal tidak terselami oleh manusia. Namun Allah memiliki kuasa yang dapat menyibakkan segala yang bersifat misterius, sehingga jika kita bersama-Nya, maka tidak ada yang perlu ditakutkan.

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 72

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

Bacaan II: Efesus 5.15-20

Pesan melalui perikop

Paulus ingin menekankan kepada pengikut Kristus sikap-sikap yang perlu dikembangkan jika ingin memiliki gereja sehat. Paulus menuliskan nasehat umum yang menggunakan frasa “orang arif”. Bagaimana kata “arif” dapat kita jabarkan?  

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Apakah gereja menjalankan kegiatan-kegiatan yang lebih banyak menghidupkan kerohanian umat? Mungkin sedikitnya jumlah peserta kegiatan kita mencerminkan kegiatan yang kurang diberi muatan kerohanian sehingga kegiatan-kegiatannya tidak berbeda dari kegiatan sekuler. Para pegiat gereja perlu lebih banyak memperhatikan hal ini.

·      Waktu mengikuti kegiatan – semisal persekutuan – umat juga terkadang, jika tidak mau dibilang sering, lebih berminat pada layar telepon genggamnya ketimbang fokus pada apa yang sedang diikutinya.

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Ketika ada kasus yang kita dengar, muncul kecenderungan kita jadi curiga terhadap orang lain, lalu menyalahkan orang lain padahal orang itu belum tentu salah. Bayangkan, atau tepatnya, rasakan, apa yang dirasakan

·      Moralitas di gereja, yang tahu bahwa kita dipanggil untuk melayani Tuhan dan orang lain, tapi untuk kegiatan pelayanan kita masih hitung-hitungan? Kalau mobil saya yang dipakai, apakah bensinnya diganti gereja?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      sudahkah kita berkata-kata seorang kepada yang lain dengan nyanyian mazmur, alias dengan kata-kata yang indah didengar dan menyejukkan hati?

·      Apakah pujian yang kita nyanyikan benar-benar keluar dari kerinduan hati kita, dan bukan karena formalitas ibadah saja?

·      Apakah kita senantiasa mengucap syukur atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita bersama, baik susah maupun senang?

·      Benarkah kita merendah di hadapan orang lain, siap diejek dan dicela tanpa membalas perlakuan buruknya?

·      Apakah kita takut kepada Kristus? Atau kepada aturan, yang notabene kita buat sendiri?

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Hidup ini merupakan hal yang terus menerus perlu disyukuri, artinya dalam setiap keadaan kita perlu terus terhubung dengan Tuhan, Sumber segala rahmat

·      Atas dasar itulah maka pelayanan yang kita lakukan diarahkan pada pemikiran bahwa kita melakukan sesuatu karena Tuhan telah menunjukkan kebaikan-Nya terhadap kita

 

Nyanyian Umat

NKB 212 – Sungguh Inginkah Engkau Lakukan

Sungguh inginkah engkau lakukan hal besar?
Jangan tunggu tiba saatnya.
Kini tugasmu kerjakan dengan baik benar.
Jadilah suluh dunia!

 

Jadilah suluh dunia!
Jadilah suluh dunia!
Mungkin ada yang terhibur kar’na sinarnya.
Jadilah suluh dunia!

 

‘Kau pun dapat mengenyahkan awan yang gelap
bagi hati susah dan resah.
‘Kan dirasakannya penghiburan yang sedap.
Jadilah suluh dunia!

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...