HALELUYA! - Selasa, 14 Januari 2025

Selasa, 14 Januari 2025 – HALEUYA!

 

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 001 – HALELUYA! PUJILAH!
Syair dan lagu: Subronto Kusumo Atmodjo 1978
 
Refrein:
Haleluya! Pujilah
Allah Yang Agung, Mahaesa
Dalam Kristus kita kenal
Allah Yang Hidup, Bapa kekal!
 
Langit, buana, semesta
patut memuji kuasa-Nya,
kar’na berkat-Nya tak henti
limpah kasih-Nya tak terperi. Refrein:
 
Wahai dunia, soraklah!
Angkat suaramu, nyanyilah!
Tabuhlah tifa dan gendang,
iringi puji dalam tembang! Refrein:



 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

MAZMUR 106:1-12

 

RENUNGAN

Pernahkah Saudara begitu bersyukur hingga tanpa sadar berseru, “haleluya!”. Kata “Haleluya” berarti “Puji Tuhan”. Bersyukur dan memuji Tuhan menjadi erat kaitannya. Ketika kita bersyukur karena mengalami kebaikan Tuhan, respon yang dilakukan adalah memuji-Nya. Namun kadang, seseorang sulit untuk bersyukur atas kebaikan Tuhan yang sudah diberikan. Atau ketika memuji Tuhan tidak didasari rasa syukur sehingga kehilangan makna.

Mazmur 106:1-12 mengingatkan kita tentang alasan mendalam ketika berseru “haleluya”. Dimulai ay. 1 dengan seruan penuh sukacita “Haleluya! Besyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya”. Ayat ini mengajak umat Tuhan untuk mengenali Allah yang penuh kebaikan dan kasih setia. Allah tidak berhenti untuk terus menunjukkan kasih setia-Nya bahkan ketika umat seringkali gagal setia kepada-Nya.

Ay. 6-10 Pemazmur mengakui dosa dan kegagalan umat Israel. Namun Allah tetap setia. Ketika Israel terperangkap di Mesir dan menghadapi laut Teberau, Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan membelah laut serta menyelamatkan mereka.

Kadang, kita seperti Israel: mudah melupakan kebaikan Tuhan dan cepat mengeluh saat menghadapi kesulitan. Namun, kasih setia Allah tetap hadir dalam hidup kita. Laut Teberau yang dibelah dalam kehidupan saat ini bisa saja setiap pergumulan dan masalah yang mengancam kita. Allah bertindak untuk menjaga dan berkenan menyelamatkan kita.

Oleh sebab itu, jangan berhenti untuk mengingat kasih setia Allah dengan memuji Tuhan “haleluya!”. Ingatlah dalam suka dan duka, dalam gumul dan juang kita. Luangkan waktu untuk terus merenungkan bagaimana Tuhan telah mengasihi kita. Biarkan hati kita berseru “Haleluya!” – bukan sekedar kata tapi ungkapan dari dalam hati dan rasa syukur kepada Tuhan sebab Ia baik. Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Amin.

 

DOA SYAFAAT

·         Menjaga hubungan baik antara gereja dan masyarakat sekitar.

 

NYANYIAN PENUTUP
NKB 034 – SETIAMU, TUHANKU, TIADA BERTARA
Syair: Great Is Thy Faithfulness; T.O. Chisholm,
Terjemahan: E. L. Pohan,
Lagu: William M. Runyan,
Hak Cipta: Hope Publishing Co.
 
SetiaMu, Tuhanku, tiada bertara
di kala suka, di saat gelap.
KasihMu, Allahku, tidak berubah,
‘Kaulah Pelindung abadi tetap.
Refrein:
SetiaMu Tuhanku, mengharu hatiku,
setiap pagi bertambah jelas.
Yang ‘ku perlukan tetap ‘Kau berikan,
sehingga akupun puas lelas.
 
Musim yang panas, penghujan, tuaian,
surya, rembulan di langit cerah,
bersama alam memuji, bersaksi
akan setiaMu yang tak bersela. Refrein:



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...