Selasa, 10 Desember 2024 – TANGGA IMAN
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 436:1,2
“LAWANLAH GODAAN”
Syair dan lagu:
Yield Not to Temptation, Horatio R. Palmer, 1868,
Terjemahan:
Yamuger, 1984
Lawanlah godaan,
s’lalu bertekun;
tiap kemenangan kau
tambah teguh;
nafsu kejahatan
harus kautentang;
harap akan Yesus:
pasti kau menang.
Refrein:
Mintalah pada
Tuhan, agar kau dikuatkan;
Ia b’ri
pertolongan: pastilah kau menang
Tinggalkan yang
jahat, dosa dicegah;
tindakanmu tulus
tiada bercela:
junjung kebenaran,
hidup dalam t’rang,
harap akan Yesus: pasti
kau menang. *Refrein:
DOA PEMBUKA
BACAAN
ALKITAB
2 Petrus 1:2-15
RENUNGAN
Mendaki gunung sebuah aktifitas alam yang menyenangkan sekaligus butuh
perjuangan. Bukan berjuang mengalahkan gunung tapi diri sendiri. Saat melangkah
menyusuri jalur, akan menjumpai jalan mendaki, jalan curam dan terjal. Perjalanan
ini akan membuat berkeringat, nafas terengah-engah dan mungkin ingin menyerah.
Namun ada sesuatu yang membuat ingin terus maju: pemandangan indah di puncak
gunung menanti dan mengalahkan diri sendiri untuk menyerah.
Hidup kita seperti mendaki gunung. Ada banyak perjalanan hidup yang
tidak mudah: ada tantangan dan pencobaan. Situasi itu seringkali melelahkan dan
mungkin ingin menyerah. Namun Tuhan menyediakan hal baik di ujung perjalanan
hidup kita. Tuhan tidak membiarkan kita mendaki sendirian. Dia memberi kita
anugerah, janji-janji dan tuntunan untuk bertumbuh dalam iman.
Petrus menyampaikan tuntunan itu sebagai tangga iman. Tangga ini bukan
sekadar daftar kualitas iman, tapi merupakan proses bertahap untuk bertumbuh
dan memiliki relasi yang erat dengan Tuhan. Petrsu mengawali dengan menyampaikan
bahwa Allah memberikan anugerah keselamatan bagi manusia, namun hal ini perlu
direspon dengan iman yang aktif. Iman yang berusaha dengan sungguh-sungguh,
seperti mendaki tangga, setiap tangga dalam perjalanan iman membutuhkan
komitmen dan ketekunan. Ay. 5-7“Justru karena itu kamu harus dengan
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada
penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan
kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan
semua orang.”
Setiap langakh saling berkaitan dan membangun satu sama lain. Sebagai contoh,
penguasaan diri hanya bisa dijaga dengan ketekunan dan kesalehan hanya berarti jika
diungkapkan dengan kasih. Ini menunjukkan pertumbuhan iman adalah proses yang
terus berlanjut seperti tangga iman.
Hidup beriman selalu ada tantangan, namun pemandangan indah menanti di
puncak, yaiyu hidup menyatu bersama Allah dalam kekekalan. Hal ini jauh lebih
berharga dari semua kesulitan yang kita adapi. Mari kita dengan sungguh-sungguh
berkomitmen untuk terus mendai, mengandalkan anugerah Allah, memperjuangkan
iman kita setiap hari. Amin.
DOA SYAFAAT
·
Gereja dan
masyarakat bekerjasama menghadapi masalah lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar