Tujukanlah Perhatian dan Pandangan Kita Kepada Yesus - 11 Desember 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 11 Desember 2024

 

Tujukanlah Perhatian dan Pandangan Kita Kepada Yesus

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah Yesaya 35.3-7 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“SELURUH ALAM TAK HENTI”

Nyanyikanlah Kidung Baru 35 bait 1 dan 2       

 

Seluruh alam tak henti memuliakan Hu;

Mentari, bintang berseri bernyanyilah merdu.

Samud’ra raya, hujan pun mengiringnya serta

memuji riang bertekun Sang Khalik semesta.

 

Penghuni laut semesta dan unggas yang terbang,

Memuji Tuhan, Khaliknya, bersyukur bersenang.

Dan kita pun sepatutnya meniru contohnya:

Memuji Allah yang esa dengan lagu megah.

 

 

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 126 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Lukas 7.18-30

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Handrokantus seorang yang pelayan yang berusia 23 tahun. Ia sangat gemar datang ke gereja dan menjumpai orang-orang, yang disapanya dengan ramah. Tak mengherankan, dalam waktu singkat banyak orang bersimpati kepadanya dan memercayainya melakukan banyak pekerjaan pelayanan. Meski sudah bekerja, ia tak segan menerima kepercayaan orang-orang di gereja, dan dengan gembira melakukannya.

 

Akan tetapi belakangan ini ia sering bergumul dengan pertanyaan, “Sebetulnya saya melakukan ini untuk siapa?” Memang, selama ini dia sudah menceritakan kepada banyak orang bahwa pelayanannya dijalankannya demi mengabdi kepada Tuhan Yesus. Akan tetapi dalam waktu-waktu sepinya, ia sering merenung dan bertanya tentang makna kegiatan yang dilakukannya tersebut.

 

Bacaan hari ini mengajak kita memperhatikan bagaimana Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada umat manusia dan apa dampak dari pengenalan akan Yesus.  

 

Dimulai dari pengutusan dua orang murid Yohanes Pembaptis menemui Yesus, yang menanyakan apakah Yesus adalah Mesias, yang kemudian direspons oleh Yesus dengan melakukan beberapa tindakan penyembuhan terhadap orang-orang sakit.

 

Setelahnya Yesus menanyakan apa yang mereka lihat, dan mereka diminta kembali kepada Yohanes dan mengatakan apa yang mereka lihat dan dengar. Sesungguhnya hal itu bukan karena Yohanes Pembaptis tidak mengetahui siapa Yesus, melainkan supaya apa yang diceritakan murid-muridnya itu bisa dicatat dan menjadi kesaksian bagi kita semua di masa sekarang.

 

Tindakan-tindakan Yesus di hadapan murid Yohanes Pembaptis sudah cukup meyakinkan kita bahwa Yesuslah Mesias. Akan tetapi pengetahuan tentang apa yang diceritakan seringnya tidak membuat sikap kita kemudian dipengaruhi olehnya. Sayangnya, kita lebih sering perlu diyakinkan lewat pengalaman pribadi, supaya bisa percaya dan menetapkan sikap kepada Yesus.

 

Ketika sudah menjadi pelayan, misalnya, kita masih sering melakukan kegiatan kita tanpa makna. Seakan kita melakukannya karena kewajiban, atau karena sudah biasanya begitu. Kalau ditanya oleh orang lain, kita tentu akan menjawab yang kita lakukan ini dilakukan demi kebaikan atau untuk Tuhan, tentunya. Namun, sungguhkah demikian?

 

Perikop hari ini mengingatkan agar kita terus menerus mengingat apa yang kita ketahui tentang Tuhan, yakni bahwa Dialah tujuan kita hidup. Kepada Dialah kita perlu menyembah, dalam pengertian bahwa Dialah Junjungan kita, yang kita hormati, yang kita sayangi, dan yang kita ingin senangkan. Mungkin kita perlu mengingat satu ayat dalam Alkitab, yang isinya begini, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3.23).  

 

 

 

 

Doa Syafaat

Mari berdoa agar semangat setiap pelayan mengerjakan tugasnya dapat dilakukan dengan mengandalkan Tuhan sebagai pemberi pekerjaan, dan senantiasa bersyukur kepada-Nya

 

Nyanyian bersama

“YA TUHAN, ISI HIDUPKU“

Kidung Jemaat 466 bait 1 sampai dengan 3

 

Ya Tuhan, isi hidupku dengan anugerah,

supaya dalam diriku citra-Mu nyatalah

 

Janganlah hanya bibirku atau pun hatiku,

seluruh hidup jadilah pujian bagi-Mu

 

Kiranya tiap langkahku dan pekerjaanku

pun yang biasa dan kecil memuji nama-Mu

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...