Selasa,17 Desember 2024 – MBAH SADIMAN
NYANYIAN PEMBUKA
NKB 217 – SEMUA YANG TERCIPTA
Syair: M. Karatem / H.A. Pandopo,
Lagu: M. Karatem
Semua yang tercipta, hai alam semesta,
agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Matahari, bulan, bintang, burung-burung, ikan-ikan,
seluruh margasatwa di gunung dan lembah.
Semua manusia, hai ikutlah serta
memuji kasih Tuhan yang agung mulia.
Dalam Yesus, puteraNya, kita s’lamat selamanya;
segala sesuatu dibaharuiNya.
DOA PEMBUKA
BACAAN
ALKITAB
Yesaya 11:1-9
RENUNGAN
Mbah Sadiman adalah seorang yang sudah berusia 72 tahun dan tinggal di Bulukerto, Wonogiri. Ia mendapatkan penghargaan Kalpataru, Kick Andy Award, dan penghargaan lainnya atas jasa perjuangannya menghijaukan Bukit Gendol selama belasan tahun. Mbah Sadiman merasa prihatin dengan keadaan Bukit Gendol desa Geneng yang gundul, gersang karena kebakaran hutan yang besar dan penebangan liar. Kondisi ini berdampak pada kekeringan dan warga sulit mendapatkan air bersih. Melihat keprihatinan ini, Mbah Sadiman selama belasan tahun satu demi satu menanami bibit pohon di bukit yang gundul dan gersang itu. Tidak hanya menanam namun juga merawat semua pohon, semua dilakukan dengan dedikasi yang tinggi. Awalnya apa yang dilakukan mbah Sadiman dihina dan dicemooh banyak orang, karena mustahil memulihkan hutan yang habis terbakar. Namun, berkat perjuangan mbah Sadiman, saat ini sudah ada sumber mata air di bukit Gendol yang mengalir ke desa-desa dan membebaskan warga dari krisis air. Ada lebih dari 1100 KK yang menikmati perjuangan mbah Sadiman.
Seringkali orang lebih fokus pada masalah yang
membuatnya putus asa. Parahnya ketika ada orang yang berjuang memperbaiki, bjustru banyak yang mencemooh ketimbang ikut terlibat. Perjuangan mbah
Sadiman menjadi teladan bahwa tidak ada yang tidak bisa diperbaiki dan
dipulihkan. Lingkungan yang rusak bisa dipulihkan kembali. Atau masalah dan pergumulan di tengah keluarga, dan pekerjaan sekalipun dapat diperbaiki. Ketika melihat masalah sebagai keresahan dan mengubahnya
menjadi kepedulian, maka semua situasi yang rusak dapat dipulihkan kembali.
Yesaya 11:1-9 berkisah tentang nubuat tentang
hadir-Nya Raja Damai yang digambarkan sebagai tunas yang keluar dari tunggul
Isai. Keadaan bangsa Israel yang berantakan karena pemberontakan mereka akan
dipulihkan oleh Sang Tunas ini. Ia akan menjadi Raja yang adil, mengadili setiap
orang dengan bijaksana, juga membela hak-hak orang lemah dan miskin.
Pemulihan yang dijanjikan tersebut, akan
menghadirkan kedamaian seperti kembalinya kehidupan di taman Eden. Semua makhluk
hidup dalam damai dan memiliki kedekatan dengan Tuhan. Demikian kehadiran Sang
Mesias tidak hanya sebatas untuk bangsa Israel namun juga untuk semua bangsa.
Tidak ada yang tidak bisa dipulihkan. Tuhan menjanjikan
pemulihan itu bagi kehidupan kita. Kuncinya terletak pada iman kepada Tuhan dan
kesediaan untuk dipulihkan. Jika harapan di hidup kita habis terbakar, bahkan
cinta kita telah ditebang habis oleh kekecewaan, maka datanglah kepada Tuhan
dan Ia akan memulihkanmu.
Sebagai umat beriman, kita dipanggil untuk terlibat
dalam karya pemulihan bagi keutuhan ciptaan. Ketika ada banyak lingkungan yang
rusak dan tercemar, mari kita meneladani apa yang dilakukan oleh mbah Sadiman. Satu
demi satu, sedikit demi sedikit, ada tindakan-tindakan pencegahan dan pemulihan
yang diperjuangkan, maka kita sudah terlibat dalam karya pemulihan itu.
Panjang umur untuk perjuangan hal baik bagi lingkungan
hidup. Tuhan memberkati perjuangan kita. Amin.
DOA SYAFAAT
·
Gereja
yang membantu masyarakat dengan berbagai program pembedayaan masyarakat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar