Mawas Diri Supaya Makin Bijak

(Senin, 30 Desember 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

SUDAHKAH YANG TERBAIK KU BERIKAN

(NKB 119 : 1-2)

 

Sudahkah yang terbaik 'ku berikan

kepada Yesus Tuhanku?

Besar pengurbanan-Nya di Kalvari!

Diharap-Nya terbaik dariku.


Refrein:

    Berapa yang terhilang t'lah kucari

    dan kulepaskan yang terbelenggu?

    Sudahkah yang terbaik 'ku berikan

    kepada Yesus, Tuhanku?


Begitu banyak waktu yang terluang

sedikit 'ku b'ri bagi-Nya.

Sebab kurang kasihku pada Yesus;

mungkinkah hancur pula hatinya?

(kembali ke refrein)


Pembacaan Kitab Mazmur 147: 12-20

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : 2 Tawarikh 1: 7-13

Perjanjian Baru    : Markus 13: 32-37


Renungan 

    Hidup yang kita jalani adalah hidup yang terbentang dalam sebuah rentang waktu. Detik berganti demi, menit berganti menit, jam berganti jam, hari berganti hari, hingga tahun berganti tahun. Pertanyaannya dalam perjalanan sang waktu yang terkadang begitu cepat ini, apakah kita telah menjalani kehidupan kita dengan baik? Adakah di sana peristiwa-peristiwa kehidupan yang membuat kita merasa menyesal dengan apa yang sudah kita lakukan dan jalani? Pernahkah kita bertanya kenapa kita menyesalinya dan apa yang akan kita lakukan untuk memperbaikinya ke depan?

    Pertanyaan-pertanyaan semacam itu menjadi pertanyaan-pertanyaan yang menolong kita untuk dapat melihat kembali apa yang sudah terjadi dalam kehidupan kita. Hal seperti ini perlu untuk kita lakukan agar kita dapat melakukan evaluasi atas apa yang telah kita jalani, sehingga kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita menjadi lebih baik. Sebab, ketika berada di penghujung tahun seperti ini, penting bagi kita untuk melakukan evaluasi diri, jika kita ingin menjadi manusia yang terus bertumbuh dan berkembang dalam kehidupan. 

    Keberanian dan kemauan untuk melakukan evaluasi diri merupakan salah satu bentuk kebijaksanaan kita dalam menjalani kehidupan kita. Orang yang bijaksana adalah orang yang di dalam kehidupan ini selalu berusaha untuk mawas diri sehingga apa yang dihasilkannya tetaplah merupakan perbuatan dan perkataan yang berdampak baik bagi kehidupan dan kemuliaan nama Tuhan. Salomo, dalam doanya meminta supaya Tuhan menganugerahkan kepadanya hikmat atau kebijaksanaan karena dia menyadari bahwa tanggung jawabnya dalam kehidupan ini begitu besar. Dia tidak ingin apa yang keluar dari dirinya adalah hal-hal yang berdampak buruk bagi sesamanya. Sebab itu, ketika dia menyadari bahwa dia harus memimpin orang lain dalam menjalani hidup, dia meminta kepada Tuhan untuk memperlengkapinya dengan kebijaksanaan.

    Apa yang menjadi kesadaran dan kerinduan Salomo ini tentu juga menjadi kesadaran dan kerinduan kita sebagai umat Tuhan. Tentu kita tidak ingin menjalani kehidupan ini dengan sembrono dan sembarangan. Kita ingin menjadi manusia yang bijak dalam menjalani hidup yang Tuhan percayakan kepada kita. Oleh karena itu, kesediaan untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki perilaku menjadi sebuah panggilan yang perlu untuk terus kita kerjakan dalam kehidupan kita. Dengan pergantian tahun dan waktu yang terus berjalan, kiranya kita semakin dimampukan untuk memanfaatkan kehidupan kita dengan baik, sehingga apa yang keluar dari diri kita tetaplah hal-hal yang memberi dampak yang baik bagi kehidupan dan menjadi hal yang memuliakan nama Tuhan. Selamat menutup tahun dan menyambut tahun yang baru nanti. Tuhan memberkati. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat memiliki kepedulian dalam menjaga kebersihan lingkungan sehingga lingkungan di sekitarnya menjadi lingkungan yang mendukung kesehatan manusia.


Nyanyian Penutup

 

PAKAILAH WAKTU ANUGERAH TUHANMU

(PKJ 274 : 1-2)

 

Pakailah waktu anugerah Tuhanmu,

hidupmu singkat bagaikan kembang.

Mana benda yang kekal di hidupmu?

Hanyalah kasih tak akan lekang.


Refrein:

    Tiada yang baka di dalam dunia,

    s'gala yang indah pun akan lenyap.

    Namun kasihmu demi Tuhan Yesus

    sungguh bernilai dan tinggal tetap.


Jangan menyia-nyiakan waktumu,

hibur dan tolonglah yang berkeluh.

Biarlah lampumu t'rus bercahaya,

muliakanlah Tuhan di hidupmu.

(kembali ke refrein)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025