(Senin, 18 November 2024)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
MAMPIRLAH, DENGAR DOAKU
(KJ 26: 1-2)
Mampirlah dengar doaku, Yesus Penebus
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus.
Refrain:
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
orang lain Kauhampiri, jangan jalan t'rus.
Di hadapan takhta rahmat aku menyembah
tunduk dalam penyesalan. Tuhan tolonglah!
(kembali ke refrain)
Pembacaan Kitab Mazmur 3
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 1 Samuel 3:19 - 4:2
Perjanjian Baru : Ibrani 10 : 26-31
Renungan
Satu hal yang seringkali membuat orang tua menjadi sedih adalah ketika menjumpai anaknya menjadi seorang anak yang bandel. Anak yang melawan kata atau nasihat orang tua. Anak yang tidak mau menurut atau mendengarkan kata orang tuanya. Anak yang seperti ini tentu akan membuat hati orang tua menjadi sedih. Sebab ketika orang tua memberikan nasihat atau masukan, tujuannya adalah supaya hidup anak mereka menjadi lebih baik dan terhindar dari segala hal yang bisa merugikan mereka dalam hidup.
Demikian jugalah yang terjadi dalam kehidupan iman kita. Allah, sebagai Bapa kita selalu berusaha untuk mengingatkan kita dan memberikan nasihat-Nya melalui kebenaran-kebenaran firman yang dinyatakan-Nya kepada kita. Dia memberikan tuntunan supaya hidup kita menjadi hidup yang lebih baik dan terhindar dari dosa-dosa kita. Semua itu dilakukan-Nya dengan tujuan supaya kita tidak mengalami hukuman akibat dosa-dosa yang kita perbuat dalam kehidupan kita.
Namun, semua kembali kepada respon kita atas apa yang telah Dia nyatakan kepada kita. Jika kita merespon apa yang dinyatakan Allah dengan terbuka dan taat, maka hidup kita pasti juga akan tetap baik adanya. Namun, jika kita meresponnya dengan sikap yang melawan atau membantah, maka hidup kita juga akan menjadi hidup yang jauh dari kehendak Tuhan. Sebagaimana firman-Nya dalam Ibrani 10:26-27 "Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka."
Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk memberikan respon yang baik atas berbagai bentuk kebenaran yang telah Tuhan ajarkan kepada kita. Jangan menjadi anak-anak Tuhan yang bandel, tetapi jadilah anak-anak Tuhan yang penurut dan taat. Tuhan memberkati kita, Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar Tuhan memberi kemampuan kepada seluruh masyarakat untuk dapat menjaga kelestarian alam dengan bersikap bijak dalam memilah sampah rumah tangga.
Nyanyian Penutup
SETIALAH, SETIALAH
(NKB 154: 1-2)
Setialah, setialah selama hidupmu.
Ikuti jalan Tuhan-Mu dengan tetap teguh.
Meski penuh derita di dalam dunia,
tetapi jangan 'kau gentar tetap setialah.
Setialah, setialah mengikut Tuhanmu.
Bersaksilah di dunia tentang Penebusmu
yang mati disalibkan di bukit Golgota,
tetapi Dia bangkitlah, besar kuasa-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar