TIDAK ADA YANG BAIK, SELAIN TUHAN - Sabtu, 16 November 2024

Sabtu, 16 November 2024 – “TIDAK ADA YANG BAIK, SELAIN TUHAN”

 

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 364 – BERSERAH KEPADA YESUS
Syair: All to Jesus I Surrender / I Surrender All, Judson W. van Deventer, 1896,
Terjemahan: Yamuger, 1975,
Lagu: Winfield S. Weeden, 1896
 
Berserah kepada Yesus tubuh, roh, dan jiwaku;
kukasihi, kupercaya, kuikuti Dia t’rus.
Refrein:
Aku berserah, aku berserah;
kepadaMu, Jurus’lamat, aku berserah!
 
Berserah kepada Yesus di kakiNya ‘ku sujud.
Nikmat dunia kutinggalkan; Tuhan, t’rima anakMu! Refrein:
 
Berserah kepada Yesus aku jadi milikMu.
B’rilah RohMu meyakinkan bahwa Kau pun milikku! Refrein:

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

MAZMUR 16

 

RENUNGAN

Kebaikan selalu menjadi relatif. Kebaikan menurut siapa? Apa yang dianggap baik ternyata tidak selamanya berdampak positif, bahkan kadang berakibat buruk bagi orang lain. Saat kita berpikir memberikan nasihat yang menurut kita baik, nyatanya nasihat tersebut malah melukai hati atau menambah beban orang lain. Hal ini menyadarkan kita sebagai manusia, bahwa pandangan tentang kebaikan itu terbatas. Daud dalam Mazmur 16 memberikan pemahaman bahwa kebaikan sejati berasal dari Tuhan. Ay. 2 "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

Mazmur 16 ini merupakan pengakuan percaya Daud kepada Tuhan sebagai sumber segala yang baik. Daud menyadari bahwa kebaikan bukanlah sesuatu yang dapat diusahakan manusia berdasarkan pemahamannya sendiri. bahkan kebaikan yang muncul dari keinginan hati manusia bisa keliru dan egois jika tidak berakar pada kehendak Tuhan. Daud menolak segala bentuk penyembahan berhala atau pengabdian kepada ilah-ilah palsu. Hal ini menunjukan bahwa pengertian akan kebaikan itu datang dari persekutuan relasi yang erat dengan Tuhan, bukan dengan penyembahan kepada berhala.

Dalam dunia saat ini, kebaikan seringkali diukur dari perspektif pribadi atau budaya. Apa yang baik di mata seseorang, benlum tnetu baik di mata orang lain. Ada kalanya manusia berbuat sesuatu yang mereka anggap baik demi dirinya sendiri atau kelompoknya tetapi ternyata mengabaikan kebutuhan atau perasaan orang lain. Di sisi lain kita adalah manusia yang terbatas. Yang sering keliru menerjemahkan kebaikan. Kita sadar bahwa kebaikan bukan soal tindakan atau hasil, melainkan juga soal motivasi yang benar dan ketulusan. Kebaikan harus bersumber dari Tuhan yang sifatnya kasih tak terbatas kepada yang terbatas. Oleh karena itu kita mengarahkan diri pada nilai-nilai Tuhan saat kita menilai apa itu kebaikan.

Saat kita menaruh Tuhan sebagai sumber kebaikan, kita menjadi lebih bijaksana dalam memahami dan menjalankan kehendak-Nya. Hanya ketika kita bersandar pada Tuhan. Amin.

 

 

DOA SYAFAAT

·    Keluarga yang tetap bersatu dalam suka dan duka.

 

NYANYIAN PENUTUP
PKJ 282 – TUHAN, TOLONGLAH, BANGUNKAN IMAN
Syair: B. Fobia, 1998 (1945 – 1999),
Lagu: Mai falie (Rote, Timor)
 
Tuhan, tolonglah, bangunkan iman;
pulihkanlah kasih yang remuk.
Ubahlah hatiku, jamahlah diriku
biar di tanganMu berbentuk.
Tuhan, tolonglah bangunkan iman;
pulihkanlah kasih yang remuk.
 
Hati bersujud, jiwa menyembah;
hidupku masyhurkan kasihMu.
T’rimalah baktiku, layakkan diriku
untuk kemuliaan namaMu.
Hati bersujud, jiwa menyembah;
hidupku masyhurkan kasihMu.
 
Harta dan karya, takhta dan nama
kusembahkan bagi namaMu.
T’rimalah, ya Tuhan, baktiku bagiMu
dan berkati akta imanku.
Harta dan karya, takhta dan nama
kusembahkan bagi namaMu.
 
Urapi, Tuhan, bibir mulutku
jadi saksi kebaikanMu.
Pakailah diriku, berkati budiku
untuk melukiskan kasihMu.
Urapi, Tuhan, bibir mulutku
jadi saksi kebaikanMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...