Kamis, 17 Oktober 2024
NYANYIAN PEMBUKA
https://youtu.be/R9-rdJYdJv4?si=frBW84yJ0R92H8Ep
RENUNGAN
Hidup di situasi sekarang yang gemerlap dengan segala fasilitas modernnya, seringkali membuat kita terlena akan rasa aman dan nyaman. Seakan-akan, bahaya dan malapetaka adalah sesuatu yang jauh dan tak mungkin terjadi. Namun, kenyataannya, di balik gemerlapnya lampu kota, berbagai ancaman dan tantangan hidup tetap mengintai. Berita tentang kecelakaan, kejahatan, bahkan bencana alam, masih kerap kita dengar. Di tengah realita ini, Mazmur 91:9-16 hadir sebagai pengingat akan sumber perlindungan sejati yang tak pernah lekang oleh waktu.
Pemazmur dengan indah menggambarkan bagaimana Tuhan menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang mengasihi-Nya. "Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu"
Seperti seekor induk rajawali yang mengembangkan sayapnya untuk melindungi anak-anaknya, demikianlah Tuhan menjaga kita dengan kasih sayang-Nya yang tak terbatas. Ia memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga langkah kita, agar kita tidak terantuk pada batu (ay. 11-12). Janji perlindungan ini bukanlah janji kosong, melainkan didasari oleh kesetiaan dan kekuatan Tuhan yang tak tergoyahkan.
Relasi antara orangtua, anak, menantu, dan cucu dapat menjadi gambaran yang indah dari perlindungan Tuhan yang digambarkan dalam Mazmur ini. Orangtua, seperti Tuhan, selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, melindungi mereka dari bahaya, dan membimbing mereka di jalan yang benar. Anak dan menantu, sebagaimana kita sebagai umat Tuhan, perlu menyadari dan menghargai perlindungan dan bimbingan orangtua mereka, serta menaruh kepercayaan penuh pada hikmat dan pengalaman mereka. Cucu, sebagai generasi penerus, adalah anugerah dan warisan berharga yang perlu dijaga dan dilindungi, sebagaimana Tuhan menjaga dan melindungi kita semua.
Cerita keluarga Pak Budi berikut ini kiranya dapat menjadi ilustrasi yang relevan. Pak Budi dan istrinya selalu berdoa dan memberikan nasihat bagi anak-anak mereka, termasuk menantu mereka. Mereka mengajarkan nilai-nilai keimanan dan menanamkan pentingnya bergantung pada Tuhan. Ketika anak mereka, Rina, dan suaminya, Andi, menghadapi masalah dalam pekerjaan dan rumah tangga mereka, Pak Budi dan istrinya selalu siap mendengarkan dan memberikan dukungan moral dan spiritual. Mereka juga aktif menjaga dan mengasihi cucu-cucu mereka, mengajak mereka berdoa dan beribadah bersama. Keluarga Pak Budi adalah contoh nyata bagaimana relasi antar generasi dapat dijalin dengan kasih sayang, saling mendukung, dan saling melindungi, layaknya Tuhan melindungi umat-Nya.
Mazmur 91:9-16 mengingatkan kita bahwa meskipun kita tinggal di masa sekatang ini, kita tetap membutuhkan perlindungan Tuhan. Marilah kita jadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan dan perteduhan kita, dan percayalah bahwa Ia akan selalu menjaga kita dari segala bahaya dan malapetaka. Sebagaimana orangtua melindungi anak-anaknya, demikianlah Tuhan akan selalu menyayangi dan melindungi kita, anak-anak-Nya. Amin.
DOA SYAFAAT
- Gereja yang memberikan kesempatan anak muda berkreasi
- Kesehatan seluruh keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar