Ceritakanlah

(Senin, 2 September 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

BERHIMPUN SEMUA

(KJ 15: 1, 3)

 

Berhimpun semua menghadap Tuhan

dan pujilah Dia, Pemurah benar.

Berakhirlah segala pergumulan,

diganti kedamaian yang besar.


Berdoa dan jaga supaya jangan

Penggoda merugikan jiwamu.

Di dunia tegaklah kemenangan

dan dasarnya imanmu yang teguh.


Pembacaan Mazmur 106: 1-6, 13-23, 47-48

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Ulangan 4: 9-14

Perjanjian Baru    : 1 Timotius 4: 6-16


Renungan 

    Setiap orang pasti memiliki kenangan dalam hidupnya. Tidak selalu kenangan itu indah, namun tidak selamanya juga kenangan itu buruk. Kenangan yang indah maupun yang buruk tentu menjadi peristiwa yang akan selalu kita ingat dalam kehidupan kita. Bahkan, tak jarang kenangan itu menjadi sebuah cerita kehidupan yang kita bagikan kepada orang lain yang ada di sekitar kita, dengan tujuan agar menjadi pembelajaran buat setiap orang yang mendengarnya. Ketika kenangan itu merupakan kenangan yang buruk, maka kita berharap orang lain yang mendengar kisah kita, tidak mengalami hal yang sama dengan yang pernah kita alami. Namun, sebaliknya, ketika kenangan itu merupakan kenangan yang indah, maka kita berharap orang lain yang mendengarkan kisah kita menjadi dikuatkan untuk dapat berharap mengalami kenangan yang indah seperti yang pernah kita alami dalam kehidupan kita. 

    Hal yang sama juga menjadi nasihat Musa kepada bangsa Israel yang pada masa itu mengalami peristiwa yang begitu luar biasa dalam hidup mereka. Musa berharap apa yang mereka alami itu menjadi kenangan yang terus mereka ingat bahkan Musa berharap agar kenangan itu dibagikan atau diceritakan kepada anak cucu mereka, supaya anak cucu mereka mengetahui apa yang sebenarnya telah dilakukan Tuhan terhadap nenek moyang mereka. Musa berkata kepada bangsa Israel: "Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu." (Ul 4:9) Kenangan yang diharapkan Musa untuk dibagikan kepada anak cucu bangsa Israel adalah kenangan ketika Tuhan memberikan kepada mereka sepuluh perintah Tuhan untuk menjadi panduan bagi hidup mereka di tengah dunia ini. Musa menginginkan agar hal itu terus diberitakan dari generasi ke generasi dengan tujuan agar anak-cucunya mengetahui bahwa Tuhan-lah yang telah memimpin nenek moyang mereka dalam menjalani kehidupan, sehingga keadaan hidup nenek moyang mereka tetap baik adanya. 

    Hal yang sama juga dinasihatkan Paulus dalam suratnya kepada Timotius. Paulus menasihati dan mendorong Timotius agar di sepanjang kehidupannya sebagai umat Tuhan, dia terus berusaha untuk memberitakan dan mengajarkan pokok-pokok iman yang benar dan ajaran-ajaran yang sehat kepada orang lain. Paulus tidak ingin Timotius melalaikan tugasnya itu dalam kehidupan ini. Sebab, hanya dengan cara mengajarkan dan memberitakan itu di tengah kehidupan, maka apa yang menjadi pengalaman imannya bersama dengan Tuhan akan menjadi berkat bagi orang lain yang mendengarnya. Oleh karena itu, Paulus mengajak Timotius untuk berjuang memberitakan kasih karunia Tuhan yang telah dialaminya dalam kehidupan ini.

    Belajar dari dua bagian firman Tuhan hari ini, maka kita pun diingatkan untuk tidak jemu-jemu dalam menceritakan pengalaman iman kita bersama dengan Tuhan. Kenangan-kenangan yang pernah kita alami bersama dengan Tuhan yang selama ini kita sembah menjadi sesuatu yang perlu untuk terus kita ceritakan dalam kehidupan kita, baik pada waktu kita berkumpul dengan keluarga, dengan teman, dan dengan setiap orang yang kita kenal dalam kehidupan kita. Dengan menceritakan pengalaman-pengalaman kehidupan kita besama dengan Tuhan, sesungguhnya kita telah memberitakan kasih Tuhan yang terjadi dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, jangan lelah dan jangan pernah bosan untuk membagikan cerita-cerita kehidupan kita bersama dengan Tuhan kepada orang lain. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat memiliki kesediaan untuk menjaga kesehatan dan merawat kelestarian lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.


Nyanyian Penutup

 

'KU SUKA MENUTURKAN

(KJ 427: 1, 3)


'Ku suka menuturkan cerita mulia,

cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.

'Ku suka menuturkan cerita yang benar,

penawar hati rindu, pelipur terbesar.

'Ku suka menuturkan, 'ku suka memasyurkan

cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.


'Ku suka menuturkan cerita mulia;

setiap 'ku ulangi bertambah manisnya.

'Ku suka menuturkan sabda-Nya yang besar;

dan yang belum percaya, supaya mendengar.

'Ku suka menuturkan, 'ku suka memasyurkan

cerita Tuhan Yesus dan cinta kasih-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025