WELCOME TO THE JUNGLE - Selasa, 1 Oktober 2024

Selasa, 1 Oktober 2024 – WELCOME TO THE JUNGLE


NYANYIAN PEMBUKA
KJ 026 – MAMPIRLAH, DENGAR DOAKU
Syair: Pass Me Not, O Gentle Saviour, Fanny J. Crosby, 1868
Terjemahan: E. L. Pohan, 1975
Lagu: William Howard Doane, 1870
 
Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus.
Orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
Refrein:
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
 
Di hadapan takhta rahmat aku menyembah,
tunduk dalam penyesalan. Tuhan, tolonglah! Refrein:

 


DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

MAZMUR 5

 

RENUNGAN

Anda mungkin mengenal lagu “WELCOME TO THE JUNGLE”. Lagu tersebut merupakan salah satu lagu yang dipopulerkan oleh Guns N' Roses. Lagu ini menggambarkan kehidupan kota besar sebagai "hutan" yang penuh bahaya, tantangan, dan kegilaan. Liriknya menunjukkan kehidupan kota sering kali penuh godaan, persaingan, dan jebakan yang bisa membawa kita jatuh. Tantangan hidup di perkotaan tidak hanya datang dari tekanan hidup yang tinggi, persaingan pekerjaan/ bisnis, namun juga dari nilai-nilai yang ditawarkan. Kehidupan seperti itu seringkali mendorong kita untuk mengejar kesenangan dan kesuksesan materi, sementara mengabaikan aspek yang lebih dalam seperti hubungan dengan Tuhan dan sesama. Hal tersebut bisa berdampak pada tingkat stress yang tinggi, kehilangan waktu berharga dengan diri sendiri atau orang yang dikasihi, relasi yang makin berjarak dengan Tuhan dan sesama.

Mazmur 5 adalah doa Daud kepada Tuhan ketika ia dalam situasi sulit. Ia mengungkapkan kerinduan untuk keadilan dan perlindungan dari Tuhan. Daud berharap dapat berpegang teguh pada imannya meskipun berada di tengah bahaya. Di ay. 2-4 Daud menganggap pentingnya membangun relasi dengan Tuhan melalui doa, supaya bisa menghadapi tantangan hidup. Ay. 5-11, Daud mengingatkan bahwa Tuhan tidak berkenan terhadap kejahatan dan ketidakadilan, mereka yang berdusta dan berlaku curang. Oleh sebab itu Daud belajar untuk memiliki keteguhan iman di tengah ketidakadilan dunia. Ay. 12-13, Tuhan memberkati orang yang benar dan menjadi perisai bagi mereka. Dari Mazmur ini mengajarkan kita untuk terus mempercayai keadilan Tuhan meskipun dunai terlihat tidak adil.

Meskipun kita memasuki keadaan hidup seperti “hutan” yang penuh godaan dan tantangan, kita percaya bahwa ketika kita bersama Tuhan, akan menemukan ketenangan, kedamaian dan kekuatan untuk hidup benar. Tuhan adalah pelindung kita yang setia, yang akan menuntun di tengah jalan-jalan yang penuh dengan kesulitan. Mungkin kita dibiarkan untuk hidup di dalamnya, namun jangan sampai kehilangan iman. Selamat menyusuri “hutan” bersama Tuhan.

 

DOA SYAFAAT

·         Gereja yang tumbuh bersama dengan masyarakat sekitar (tidak eksklusif).

 

NYANYIAN PENUTUP

KJ 343 – DUNIA DALAM RAWA PAYA
Syair: I. S. Kijne (1899 – 1970) dengan perubahan,
Lagu: Tradisional Wales
 
Dunia dalam rawa paya
berjuang t’rus.
Kristen, manakah cahaya Injil kudus?
Biar dalam g’lap gulita
bergemilang t’rang berita:
Satu saja Tuhan kita,
Sang Penebus.
 

Yang menunjuk ujung jalan:
T’rang Al Kalam.
Yang memimpin pekerjaan:
Raja Imam.
Jangan turut cita-cita
dunia yang bergempita.
Satu saja Tuhan kita:
Raja Salam.




Pengahrapan, Iman dan Kasih

(Senin, 30 September 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

TUHAN, TOLONGLAH, BANGUNKAN IMAN

(KJ 282: 1-2)

 

Tuhan tolonglah, bangunkan iman;

pulihkanlah kasih yang remuk.

Tuhan tolonglah, bangunkan iman;

pulihkanlah kasih yang remuk.

Ubahlah hatiku, jamahlah diriku

biar di tangan-Mu berbentuk.

Tuhan tolonglah, bangunkan iman;

pulihkanlah kasih yang remuk.


Hati bersujud, jiwa menyembah;

hidupku masyhurkan kasih-Mu.

Hati bersujud, jiwa menyembah;

hidupku masyhurkan kasih-Mu.

T'rimalah baktiku, layakkan diriku

untuk kemuliaan nama-Mu.

Hati bersujud, jiwa menyembah;

hidupku masyhurkan kasih-Mu. 


Pembacaan Kitab Mazmur 5

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Zakharia 6 : 9-15 

Perjanjian Baru    : 1 Petrus 1 : 3-9


Renungan 

    Kekuatan dan kekokohan bangunan salah satunya ditentukan oleh adanya tiang-tiang penyokong yang kuat dan kokoh. Tanpa adanya tiang-tiang tersebut, maka keberadaan bangunan akan rapuh dan mudah roboh ketika diterpa angin atau badai. Semakin tinggi sebuah bangunan, maka dibutuhkan tiang-tiang penyangga yang semakin kokoh dan kuat. Demikian juga dalam kehidupan kita sebagai umat Allah. Untuk membangun kehidupan yang kuat dan kokoh, kita membutuhkan tiang-tiang penyangga yang kuat dan kokoh juga. Tanpa adanya tiang-tiang itu, maka hidup kita akan sangat rapuh dan mudah jatuh tatkala godaan dan rintangan menghadang kehidupan kita. 

    Pertanyaannya, apa tiang-tiang penyangga yang kita butuhkan agar bangunan hidup kita tetap kuat dan kokoh? Surat 1 Petrus 1 : 3-9 memberikan petunjuk bagi kita bahwa ada 3 tiang penyangga yang kita butuhkan agar hidup kita tetap kokoh dan kuat. Adapun ketiga tiang penyangga itu adalah...

    Pertama: PENGHARAPAN. Adanya pengharapan akan menolong kita untuk tetap tegar dalam menghadapi berbagai persoalan dan pergumulan dalam kehidupan kita. Pengharapan akan menumbuhkan dan memelihara semangat kita dalam menjalani hidup, sekalipun realita kehidupan yang kita hadapi masih jauh berbeda dengan apa yang kita rindukan. Orang yang di dalam kehidupan ini memiliki pengharapan, biasanya akan tetap memiliki semangat untuk berjuang dan berusaha di tengah sulitnya kehidupan yang harus dilewatinya. Sebab itulah, firman Tuhan mengingatkan kepada kita agar dalam segala situasi hidup yang kita hadapi, kita tetap memelihara dan menjaga pengharapan yang telah kita miliki, yaitu pengharapan untuk hidup bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan-Nya kelak.

    Kedua: IMAN. Iman adalah tiang penyangga berikutnya yang harus kita jaga dan pelihara dalam kehidupan kita, agar kita tetap kuat dan kokoh dalam menjalani hidup. Adanya iman akan membuat kita dapat tetap menyakini sesuatu yang baik yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Iman akan menolong kita untuk tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah berhenti berkarya untuk kebaikan kita. Iman juga menolong kita dalam memahami dan menerima hal-hal yang tak terselami oleh akal budi kita. Dengan iman, kita akan dikuatkan untuk dapat menanggung segala sesuatu yang tidak mudah untuk kita tanggung, sehingga kita tetap melangkah pada jalan hidup yang sesuai dengan rancangan dan rencana Tuhan dalam hidup kita.

    Ketiga: KASIH. Kasih adalah nilai hidup yang tidak boleh kita tinggalkan dan abaikan dalam kehidupan kita. Kasih akan membuat kita dapat menentukan langkah-langkah hidup yang baik dan berkenan kepada Allah. Adanya kasih dalam diri kita akan mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang mulia dan benar di tengah kehidupan kita. Orang yang hidup dalam kasih, pasti tidak akan melakukan sesuatu yang berdampak buruk dan membahayakan bagi dirinya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Kasih juga akan membuat orang untuk tidak mudah menilai buruk peristiwa-peristiwa kehidupan yang dihadapinya. 

    Itulah ketiga tiang penyangga yang kita perlukan dalam menjalani kehidupan kita sebagai umat Allah di tengah dunia ini. Kiranya ketiganya tetap ada dalam diri kita, sehingga sebagai umat Tuhan, kita dapat tetap menjalani kehidupan dengan kuat di tengah berbagai pergumulan dan tantangan yang harus kita hadapi. Tuhan memberkati kita. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat terus memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan hidupnya sehingga tetap bersih dan sehat.


Nyanyian Penutup

 

LAWANLAH GODAAN

(KJ 436: 1, 3)


Lawanlah godaan, s'lalu bertekun;

tiap kemenangan kau tambah teguh;

nafsu kejahatan harus kau tentang;

harap akan Yesus: pasti kau menang.


Refrein:

    Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan;

    Ia b'ri pertolongan: pastilah kau menang


Allah memberikan tajuk mulia

bagi yang berjaya di dalam iman;

Kristus memulihkan kau yang tertekan,

harap akan Yesus: pasti kau menang.

(kembali ke refrein)


 TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 27 September 2024

 

 

Pujian Pembukaan

PKJ 216 : 1 – 2 – Berlimpah Sukacita di Hatiku

 

Berlimpah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku.

Berlimpah sukacita di hatiku, tetap di hatiku!

                   

Refrein:      

Aku bersyukur, bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku.

Aku bersyukur, bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku.

                                       

Damai sejah’tra melampaui akal di hatiku, di hatiku, di hatiku.

Damai sejah’tra melampaui akal di hatiku, tetap di hatiku!

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 19:8 - 15

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Ulangan 1:1-18 

·       Kisah Para Rasul 12:20-25

 

Mengasihi Tuhan

 

 

Kisah pengangkatan hakim-hakim (Kel. 18:13-27) diceritakan kembali oleh Musa kepada umat supaya mengingatkan mereka tentang pentingnya untuk membagi kepemimpinan sehingga menjadi kepemimpinan yang efektif.

 

Dan pada waktu itu aku memerintahkan kepada para hakimmu, demikian: Berilah perhatian kepada perkara-perkara di antara saudara-saudaramu dan berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya. Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik perkara orang kecil maupun perkara orang besar harus kamu dengarkan. Jangan gentar terhadap siapa pun, sebab pengadilan adalah kepunyaan Allah. Tetapi perkara yang terlalu sukar bagimu, harus kamu hadapkan kepadaku, supaya aku mendengarnya. (Ulangan 1:16-17) 

 

Ini semua dalam rangka ketaatan mereka kepada Tuhan.

 

Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar. (Mazmur 19:12-15)

 

Mengasihi Tuhan dan Taurat-Nya menjadikan umat terbebas dari dosa dan pelanggaran, dan menjadikan mereka melakukan yang benar di hadapan Tuhan.

Apa yang dicatatkan dalam Kisah Para Rasul 12:20-25 menunjukkan hal ini; hal yang kontras terjadi kepada Herodes di satu sisi dan umat Kristen.

Herodes yang sombong ditampar oleh malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah, mati dimakan cacing-cacing (Kis. 12:20-23), sebaliknya Roh Kudus menyertai orang percaya dengan makin tersebar firman Tuhan dan makin banyak didengar orang (Kis. 12:24-25).

Karena itu mari kita terus menjadi umat yang mau mengasihi Tuhan dengan tekun memahami dan menghayati firman-Nya, dan tentu melakukanya.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Calon pemimpin daerah yang jelas programnya.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

PKJ 216 : 3 – 4 – Berlimpah Sukacita di Hatiku

 

Berlimpah kasih Yesus di hatiku, di hatiku, di hatiku.

Berlimpah kasih Yesus di hatiku, tetap, di hatiku!

                   

Refrein:      

Aku bersyukur, bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku.

Aku bersyukur, bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku.

                                       

ini tiada lagi penghukuman di hatiku, di hatiku, di hatiku.

Kini tiada lagi penghukuman di hatiku, tetap di hatiku!

Firman-Mu Adalah ... - Kamis, 26 September 2024

Kamis, 26 September 2024

KEADILAN SOSIAL BAGI…? - Selasa, 24 September 2024

Selasa, 24 September 2024 – KEADILAN SOSIAL BAGI…?

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 260 – Dalam Dunia Penuh Kerusuhan
Syair dan lagu: H. A. Pandopo, 1980
 
Dalam dunia penuh kerusuhan,
di tengah kemelut permusuhan
datanglah KerajaanMu;
di Gereja yang harus bersatu,
agar nyata manusia baru,
datanglah KerajaanMu!
Refrein:
Datanglah, datanglah,
datanglah, KerajaanMu!
 
Memerangi gelap kemiskinan,
menyinarkan terang keadilan
datanglah KerajaanMu;
di lautan, di gunung, di ladang
dan di bandar, di pasar, di jalan
datanglah KerajaanMu! Refrein:





DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB      

YAKOBUS 5:1-6

 

RENUNGAN

Berita Kumparan (salah satu platform berita online) beberapa hari lalu menyampaikan “Bank Dunia Sebut Harga Beras di RI Mahal, tapi Pendapatan Petani Rendah”. Carolyn Turk - World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste, menuturkan pihaknya memperkirakan masyarakat Indonesia membeli beras dengan harga 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan harga beras di pasar global. Di sisi lain, Carolyn mengutip data hasil Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkap rata-rata pendapatan bersih petani skala kecil hanya sekitar Rp 5 juta per tahun. Situasi ini merupakan salah satu ketidakadilan yang terjadi pada masyarakat khususnya petani. Mereka yang berjuang untuk kebutuhan pangan, namun mereka tidak cukup mendapatkan pendapatan yang sesuai. Mengapa bisa terjadi demikian? Mungkin beberapa faktor seperti kebijakan pemerintah terkait pangan, jalur distribusi yang panjang dan berlapis-lapis sehingga membuat harga tinggi, juga persolan korupsi. Mereka yang memiliki kekuasaan, akses dan wewenang semakin kaya, sedangkan para petani sebagai rakyat biasa yang lemah tidak punya kekuatan untuk memperjuangkan keadilan.

Surat Yakobus 5:1-6 merupakan perigatan keras terhadap orang-orang kaya. Tentu yang dimaksud di sini bukan orang-orang kaya pada umumnya,  melainkan orang kaya yang yang tidak adil. Mereka adalah orang kaya yang menahan upah dari buruh yang telah bekerja keras pada mereka. Orang-orang kaya menikmati kekayaan di atas penderitaan orang lain. Mereka adalah orang kuat yang dapat memutar balikan hukum, sehingga orang-orang benar justru dibungkam dan disingkirkan karena ketidakberdayaan mereka. Kepada orang kaya seperti nilah Firman Tuhan dengna keras memberi peringatan bahwa akhir hidup mereka pastilah kengerian dan penderitaan tiada akhir.

Tidak salah menjadi kaya. Namun jadikanlah kekayaan untuk kebaikan dalam penatalayanan terhadap sesama sehingga tercipta keadilan sosial bagi seluruh manusia. Kita dipanggil Tuhan untuk hidup dalam keadilan sosial, tidak hanya sebagai tuntutan etika tetapi sebagai cermin kasih Kristus bagi dunia ini. Kita dipanggil untuk menggunakan kekayaan, dan kelebihan kita untuk memberkati orang lain: memperjuangkan hak hidup dan keadilan bagi semua. Semoga hari-hari kita dapat menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan, sehingga dunia dapat melihat cinta Kristus dalam tindakan kita.


DOA SYAFAAT

·      Gereja yang membantu masyarakat dengan berbagai program pembedayaan masyarakat.

 

NYANYIAN PENUTUP
PKJ 176 – Tuhan Memberikan Kita Tanah Air
Syair dan lagu: M. Karatem, 1998
 
Tuhan memberikan kita
tanah air yang merdeka.
Juga kedaulatan rakyat
di persada Indonesia.
Refrein:
Tuhan, ajarlah kami supaya arif bijaksana
serta senantiasa membukakan diri.
Bersemangat kasih, saling menjalin pengertian,
kami membina dan membangun bangsa ini.
 
Orang angkuh dan serakah
melecehkan keadilan;
oleh nafsu berkuasa
hukum rimba dihalalkan. Refrein:




Kualitas Hidup

(Senin, 23 September 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

SUNGGUH INDAH KABAR MULIA

(KJ 383: 1-2)

 

Sungguh indah kabar mulia; hai percayalah!

Yesus Kristus tak berubah s'lama-lamanya!

Darah-Nya tetap menghapus dosa dan cela.

Ia hibur yang berduka. Puji nama-Nya!


Refrein:

    Baik kemarin, hari ini, s'lama-lamanya.

    Yesus Kristus tak berubah, puji nama-Nya!

    Puji nama-Nya, puji nama-Nya!

    Yesus Kristus tak berubah, puji nama-Nya!


Ia cari yang berdosa, cari dikau pun.

Datanglah, rendah hati, s'rahkan dirimu!

Dulukala Ia sambut orang bercela;

kini dikau pun disambut, diampuni-Nya.

(kembali ke refrein)


Pembacaan Kitab Mazmur 139

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : 2 Raja-Raja 5: 1-14 

Perjanjian Baru    : Yakobus 4: 8-17


Renungan 

    Setiap orang terkadang menghadapi masalah kehidupan yang harus diselesaikannya. Cara seseorang menyelesaikan masalahnya akan memperlihatkan seperti apa sejatinya orang tersebut. Apakah dia orang yang tetap beriman kepada Tuhan atau orang yang cenderung mengandalkan kekuatan dirinya sendiri? Apakah dia orang yang jujur atau orang yang culas? Apakah dia orang yang tulus atau orang oportunis? Semua akan nampak dari bagaimana cara orang itu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan ini. 

    Hal itulah yang juga dapat kita lihat dalam diri Namaan, yang dikisahkan dalam kitab 2 Raja-raja 5: 1-14. Digambarkan di sana, Namaan adalah seorang panglima raja Aram. Dia adalah seorang yang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi oleh tuannya. Dia juga orang yang dipakai TUHAN untuk memberi kemenangan bagi orang Aram. Saat itu dia sedang menderita sakit kusta. Berkat seorang gadis Israel yang bekerja di rumahnya, ia mendapatkan informasi bahwa dia akan bisa mendapatkan kesembuhan jika dia menghadap seorang nabi yang tinggal di Samaria. Singkat cerita, Namaan pun mengikuti informasi yang disampaikan oleh gadis itu dan dia pregi ke Samaria dan berjumpa dengan Elisa, seorang abdi Allah. Dalam perjumpaan itu, Elisa menyuruh Namaan untuk mandi tujuh kali dalam sungai Yordan agar dirinya pulih dari penyakitnya. Di sinilah, Namaan sempat merasa ragu. Namun, pada akhirnya atas dorongan dari pengawai-pegawainya, Namaan mengikuti perintah sang abdi Allah dan dia mendapatkan kesembuhannya.

    Dari kisah Namaan ini, kita melihat bagaimana cara dia dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah kehidupannya. Sekalipun dia berasal dari bangsa yang tidak mengenal Allah, namun dia tetap mau terbuka untuk mendengar informasi dari pihak lain dan mempertimbangkan informasi itu untuk dia ikuti. Sekalipun sebelumnya dia sempat meragukan, namun dia belajar untuk mempercayai apa yang dikatakan oleh Elisa kepadanya. Namaan, tidak menggunakan pengertiannya sendiri, namun dia terbuka untuk mendengarkan nasihat dari orang-orang di sekitarnya, yang ternyata Tuhan pakai untuk menolongnya. Sekalipun dia seorang panglima, namun dia tidak menjadi tinggi hati dan merasa diri paling benar dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. Namaan memperlihatkan kualitas hidupnya sebagai seorang yang tetap rendah hati, mau mendengar orang lain, dan bersedia untuk mengikuti tuntunan yang diberikan Tuhan melalui orang-orang di sekitarnya.

    Kualitas hidup yang seperti inilah yang Tuhan kehendaki juga ada dalam diri kita sebagai umat Tuhan. Dia menginginkan kita menjadi orang-orang yang tidak terjatuh pada kesombongan diri dan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Dia menghendaki agar kita menjadi orang-orang yang tetap rendah hati, sekalipun kita memiliki  jabatan yang tinggi dalam kehidupan sosial kita. Dia ingin kita menjadi umat yang tetap mengikuti tuntunan dan bimbingan yang dihadirkan-Nya melalui orang-orang di sekitar kita. Dia mau agar kita tidak mengandalkan kekuatan diri kita dalam menghadapi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan kita. Hal-hal inilah yang juga dinasihatkan Paulus dalam surat Yakobus 4: 8-17. Kiranya kita dimampukan untuk memperhatikan dan mempraktikkannya. Tuhan memberkati. Amin.

    

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat terus memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan hidupnya dengan membuang sampah pada tempatnya.


Nyanyian Penutup

 

'KU MAU BERJALAN DENGAN JURUS'LAMATKU

(KJ 370: 1-2)


'Ku mau berjalan dengan Jurus'lamatku

di lembah berbunga dan berair sejuk.

Ya ke mana juga aku mau mengikut-Nya.

Sampai aku tiba di neg'ri baka.


Refrein:

    Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;

    'Ku tetap mendengar dan mengikut-Nya.

    Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;

    ya ke mana juga 'ku mengikut-Nya!


'Ku mau berjalan dengan Jurus'lamatku

di lembah gelap, di badai yang menderu.

Aku takkan takut di bahaya apapun,

bila 'ku dibimbing tangan Tuhanku.

(kembali ke refrein)


TATA IBADAH HARIAN

Sabtu, 21 September 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 353 : 1 – 2 – Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil

 

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau.

Lihatlah Dia prihatin menunggu, menunggu aku dan kau.

 

Refrein :

‘Hai mari datanglah, kau yang lelah mari datanglah!

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!”

 

Jangan ragu, Tuhanmu mengajak, mengajak aku dan kau.

Jangan enggan menerima kasihNya terhadap aku dan kau.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Persekutuan Membacakan Mazmur 54.

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       2 Raja-raja 17:5-18 

·       Matius 23:29-39

 

Panggilan Pertobatan

 

Akhirnya raja Asyur mampu mengalahkan kerajaan Israrl, dan membawa orang-orang Israel ke Asyur sebagai tawanan (2 Raj. 17:5-6).

Pertanyaan tentu: mengapa kerajaan Israel dikalahkan? Atau, mengapa Tuhan membiarkan kerajaan Israel kalah?

Jawabannya oleh karena memberontak kepada Tuhan (2 Raj. 17:7-18).

 

Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain, dan telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. (2 Raja-raja 17:7-8) 

 

Mereka hidup membelakangi Tuhan, dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. 

Hukuman itu bukan untuk membuat mereka celaka. Pembuangan itu supaya Israel sebagai umat mau mengubah diri, hidup berkenan kepada Tuhan, dan menjadikan Tuhan sebagai sumber hidup.

 

Sebab Ia melepaskan aku dari segala kesesakan, dan mataku memandangi musuhku. Mazmur 54:9

 

Tidakkah kita pun mau berbalik kepada Tuhan karena Dia yang kita percaya?

Tuhan Yesus telah memperingatkan kepada ahli Taurat dan orang Farisi supaya mereka bertindak benar (tidak munafik), untuk tidak meniru nenek moyang mereka yang menolak keselamatan dari Tuhan melalui nabi, orang bijaksana dan ahlinTaurat namun mereka tidak mau menerima kebenaran (Mat. 23:29-36), begitu pula dengan Yerusalem (Mat. 23:37-39).

Panggilan pertobatan diberikan, adakah orang akan sadar dan berbalik kepada Tuhan?

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keluarga yang rajin bersekutu dan berdoa.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 353 : 3 – 4 – Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil

 

Waktu serta kesempatan berlalu yang dib’ri aku dan kau;

nanti gelap kematian membayang mengancam aku dan kau.

 

Refrein :

‘Hai mari datanglah, kau yang lelah mari datanglah!

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!”

 

Yesus berjanji memb’rikan kasihNya kepada aku dan kau.

Ia mengampuni orang berdosa seperti aku dan kau.

 

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025