KEADILAN SOSIAL BAGI…? - Selasa, 24 September 2024

Selasa, 24 September 2024 – KEADILAN SOSIAL BAGI…?

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 260 – Dalam Dunia Penuh Kerusuhan
Syair dan lagu: H. A. Pandopo, 1980
 
Dalam dunia penuh kerusuhan,
di tengah kemelut permusuhan
datanglah KerajaanMu;
di Gereja yang harus bersatu,
agar nyata manusia baru,
datanglah KerajaanMu!
Refrein:
Datanglah, datanglah,
datanglah, KerajaanMu!
 
Memerangi gelap kemiskinan,
menyinarkan terang keadilan
datanglah KerajaanMu;
di lautan, di gunung, di ladang
dan di bandar, di pasar, di jalan
datanglah KerajaanMu! Refrein:





DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB      

YAKOBUS 5:1-6

 

RENUNGAN

Berita Kumparan (salah satu platform berita online) beberapa hari lalu menyampaikan “Bank Dunia Sebut Harga Beras di RI Mahal, tapi Pendapatan Petani Rendah”. Carolyn Turk - World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste, menuturkan pihaknya memperkirakan masyarakat Indonesia membeli beras dengan harga 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan harga beras di pasar global. Di sisi lain, Carolyn mengutip data hasil Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkap rata-rata pendapatan bersih petani skala kecil hanya sekitar Rp 5 juta per tahun. Situasi ini merupakan salah satu ketidakadilan yang terjadi pada masyarakat khususnya petani. Mereka yang berjuang untuk kebutuhan pangan, namun mereka tidak cukup mendapatkan pendapatan yang sesuai. Mengapa bisa terjadi demikian? Mungkin beberapa faktor seperti kebijakan pemerintah terkait pangan, jalur distribusi yang panjang dan berlapis-lapis sehingga membuat harga tinggi, juga persolan korupsi. Mereka yang memiliki kekuasaan, akses dan wewenang semakin kaya, sedangkan para petani sebagai rakyat biasa yang lemah tidak punya kekuatan untuk memperjuangkan keadilan.

Surat Yakobus 5:1-6 merupakan perigatan keras terhadap orang-orang kaya. Tentu yang dimaksud di sini bukan orang-orang kaya pada umumnya,  melainkan orang kaya yang yang tidak adil. Mereka adalah orang kaya yang menahan upah dari buruh yang telah bekerja keras pada mereka. Orang-orang kaya menikmati kekayaan di atas penderitaan orang lain. Mereka adalah orang kuat yang dapat memutar balikan hukum, sehingga orang-orang benar justru dibungkam dan disingkirkan karena ketidakberdayaan mereka. Kepada orang kaya seperti nilah Firman Tuhan dengna keras memberi peringatan bahwa akhir hidup mereka pastilah kengerian dan penderitaan tiada akhir.

Tidak salah menjadi kaya. Namun jadikanlah kekayaan untuk kebaikan dalam penatalayanan terhadap sesama sehingga tercipta keadilan sosial bagi seluruh manusia. Kita dipanggil Tuhan untuk hidup dalam keadilan sosial, tidak hanya sebagai tuntutan etika tetapi sebagai cermin kasih Kristus bagi dunia ini. Kita dipanggil untuk menggunakan kekayaan, dan kelebihan kita untuk memberkati orang lain: memperjuangkan hak hidup dan keadilan bagi semua. Semoga hari-hari kita dapat menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan, sehingga dunia dapat melihat cinta Kristus dalam tindakan kita.


DOA SYAFAAT

·      Gereja yang membantu masyarakat dengan berbagai program pembedayaan masyarakat.

 

NYANYIAN PENUTUP
PKJ 176 – Tuhan Memberikan Kita Tanah Air
Syair dan lagu: M. Karatem, 1998
 
Tuhan memberikan kita
tanah air yang merdeka.
Juga kedaulatan rakyat
di persada Indonesia.
Refrein:
Tuhan, ajarlah kami supaya arif bijaksana
serta senantiasa membukakan diri.
Bersemangat kasih, saling menjalin pengertian,
kami membina dan membangun bangsa ini.
 
Orang angkuh dan serakah
melecehkan keadilan;
oleh nafsu berkuasa
hukum rimba dihalalkan. Refrein:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025