Tataibadah Harian
Rabu, 14 Agustus
2024
Roti yang Memberikan
Hidup
Saat teduh
Tenangkan diri selama sekitar satu
menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau
bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang
syahdu. Persiapkanlah
hati menjumpai Tuhan.
Bacaan Alkitab I
Bacalah
2 Samuel 19.1-18 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa
diingat setidaknya untuk sehari ini.
Nyanyian bersama
“SELURUH
ALAM TAK HENTI”
Nyanyikanlah Kidung Baru 35 bait 1
dan 3
Seluruh alam tak henti memuliakan Hu;
Mentari, bintang berseri bernyanyilah merdu.
Samud’ra
raya, hujan pun mengiringnya serta
memuji riang bertekun Sang Khalik semesta.
Kub’rikan seluruh hidupku pada-Mu, Tuhanku;
Baik jiwa maupun ragaku menjadi milik-Mu
B’ri kasih-Mu di hatiku tetap berkuasalah
Sehingga seg’nap hidupku menjunjung Dikaulah.
Pembacaan Mazmur
Bila memungkinkan, bacalah Mazmur
57 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian
ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu
sebentar saja.
Renungan
Bukalah Yohanes 6.35-40
Berdoalah dahulu sebelum
membacanya.
Dalam hidup kita memiliki
kebutuhan. Ada kebutuhan jasmani, dan ada kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani
yang dipenuhi atau dipuaskan akan menopang hidup kita sehingga tidak lemah atau
sakit, sementara kebutuhan rohani yang dipenuhi akan menolong kita menyeimbangkan
diri sehingga jadi pribadi yang utuh dan lengkap.
Kristus, Tuhan kita, punya segalanya
demi mencukupkan kebutuhan-kebutuhan kita tersebut. Dia bisa memuaskan kita
karena Dialah sumber segala sesuatu. Dari-Nyalah segala yang kita perlukan
didapat; bahkan kebutuhan yang lebih esensial dan mendasar, yakni keselamatan,
kita terima dari-Nya. Keselamatan itulah yang membuat hidup kita terasa “hidup”,
lebih menarik dan berwarna untuk dijalani, sekaligus menghadirkan harapan ke
arah yang lebih baik.
Kristus diutus Bapa-Nya agar dapat
memberikan kehidupan kepada manusia, sebab dalam keberdosaannya, manusia tidak
mempunyai kehidupan. Kita bisa melihat yang ditulis Paulus dalam Roma 3.23,
atau dalam Roma 6.23. keberdosaan tidak punya ujung, selain maut dan
kebinasaan. Sungguh menyeramkan!
Oleh karena itu, kedatangan Kristus
memberikan ketenangan yang mendamaikan kita. Melalui-Nya kita diperkenalkan
pada konsep keselamatan yang dijanjikan Allah Bapa kepada kita sebagai ciptaan
yang dikasihi-Nya. Kita diberi peluang dan jalan menerima dan merasakan
keselamatan karena Kristus yang menawarkannya kepada kita.
Akan tetapi manusia juga punya
peran. Dalam konsep penyelamatan Allah, respons manusia menjadi unsur yang tak
kalah pentingnya dengan kemurahan Allah. Walaupun inisiatif Allah membuka jalan
penyelamatan terhadap manusia, namun sikap terhadap tawaran Allah ini menentukan
apa yang akan dialami manusia.
Itulah sebabnya Yesus mengatakan
bahwa ada 2 jalan, percaya atau tidak percaya kepada Yesus. Bagi yang mau
percaya, tersedia jalan menuju Bapa dan itu terus dipelihara sampai pada akhirnya.
Artinya, ketika seseorang menyatakan percayanya kepada Yesus, maka ia harus mau
menjalani percayanya itu sepanjang hidupnya, bukan hanya sementara waktu saja.
Untuk maksud itulah Yesus datang ke
dunia. Dia menyebut diri-Nya “Roti kehidupan” sebagai kiasan untuk membuat kita
membutuhkan Dia setiap waktu. Roti merupakan esensi penting bagi orang Yahudi,
yang menjadi sumber penguat kebutuhan jasmani seseorang. Setiap hari orang
membutuhkannya, memakannya, sehingga dapat menunjang aktivitasnya.
Demikianlah seharusnya kita
memandang Yesus. Ia bagaikan sumber pemenuhan kebutuhan yang menolong kita
menjalani tantangan dan pergumulan hidup. Ketika Yesus ada dalam hidup kita –
dan kita persilakan memimpin kita, serta kita ikuti suara-Nya – maka kita
memiliki keuntungan, yakni arah menuju hidup kekal tetap terjaga.
Maukah kita memanfaatkan keuntungan
yang sudah kita terima dari Yesus? Ataukah kita menyia-nyiakannya?
Doa Syafaat
Mari doakan anggota jemaat agar
tergerak melayani orang lain
Nyanyian
bersama
“BESARLAH UNTUNGKU “
Nyanyikanlah Kidung Baru 197 bait 1
dan 2
Besarlah untungku jika Yesus milikku,
bersuka jiwaku kar'na damai yang penuh.
Meskipun angin k'ras, badai dunia menderu,
tak goyah hatiku kar'na Yesus milikku.
Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar, besarlah untungku.
Ketika Yesus sungguhlah tetap
milikku.
Kendati tiadalah hartaku di dunia,
hatiku tak resah, tak bersungut, berkesah.
Kar'na ‘ku sungguh tahu jika Yesus milikku,
tak
sia-sialah segenap usahaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar