Mari Bersyukur

(Senin, 22 Juli 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

BERSYUKURLAH PADA TUHAN

(PKJ 7: 1-2)

 

Bersyukurlah pada Tuhan, 

serukanlah namaNya!

Bernyanyilah bagi Tuhan, 

mari bermazmurlah!


Refrain:

      Pujilah Tuhan, hai jiwaku, 

      pujilah namaNya.

      Aku hendak bernyanyi 

      seumur hidupku.


Hatiku siap, ya Tuhan, 

bernyanyi dan bermazmur,

kar’na Engkau Maha baik, 

setia dan benar.

(kembali ke Refrain)


Pembacaan Mazmur 61

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : 2 Samuel 7: 18-29

Perjanjian Baru : Ibrani 13: 17-25


Renungan 

      Bersyukur adalah hal yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan dalam kehidupan kita setiap hari. Namun, kenyataannya dalam kehidupan kita sebagai manusia, terkadang kita merasa sulit untuk bersyukur atas kehidupan yang telah Tuhan anugerahkan. Hal ini terjadi karena terkadang kita merasa bahwa apa yang kita terima dalam hidup ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Kita berharap jadi orang sukses, tapi hidup kita saat ini belum bisa dikatakan hidup dalam kesuksesan. Kita berharap hidup kita mapan, tapi apa yang kita alami justru menunjukkan bahwa kita masih jauh dari kemapanan. Kita berharap hidup kita selalu sehat, tapi kenyataannya kita malah harus menanggung rasa sakit yang berkepanjangan. Semua kenyataan itu akhirnya membuat kita menjadi sulit untuk dapat mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan berikan.

      Pada kesempatan ini, kita diajak untuk belajar dari pribadi Daud yang dapat mensyukuri apa yang telah Tuhan kerjakan dalam kehidupannya selama ini. Jika kita membaca 2 Sam 7: 18-29, kita mendapati informasi bahwa Daud dapat bersyukur atas hidupnya karena dia sadar akan siapa sesungguhnya dirinya dan keluarga. Dia mendasari rasa syukurnya karena dia melihat kebaikan Tuhan yang telah dia alami dalam kehidupannya sebagai manusia. Dia sadar diri bahwa jika dia sampai pada situasi hidup yang seperti ini semata-mata karena anugerah dan karya Tuhan dalam hidupnya. Dia tidak mendasarkan rasa syukurnya pada apa yang telah dimilikinya, melainkan pada bagaimana Tuhan telah menuntun dan membimbingnya selama ini dalam kehidupannya. Sekalipun hidupnya penuh dengan lika-liku, namun dia menyadari ada Tuhan yang terus berkarya untuk dia di tengah kehidupan ini. Itulah yang membuatnya dapat bersyukur dalam hidupnya, bahkan untuk hal-hal yang belum diterimanya, dia juga tetap mensyukurinya.

      Jika di dalam kehidupan ini setiap anak Tuhan memiliki kesadaran yang sama dengan Daud, maka seharusnya tidak ada anak Tuhan yang sulit untuk bersyukur. Sebab, dalam kondisi kehidupan yang seperti apapun, Tuhan tetap hadir dan berkarya dalam kehidupan anak-anak-Nya. Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya menghadapi kehidupan sendirian. Dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit, dalam keadaan berlebihan dan berkekurangan, Dia tetap hadir dengan penyertaan-Nya terhadap anak-anak-Nya. Karena itu, belajarlah bersyukur kepada-Nya atas setiap keadaan hidupmu. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah untuk masyarakat agar tetap memiliki kesadaran untuk melakukan diet plastik di tengah kehidupan.


Nyanyian Penutup

 

MARI BERSYUKUR SEMUA

(KJ 291: 1, 4)


Mari bersyukur semua

atas kebajikan Tuhan!

Kasih perjanjian-Nya,

sungguh nyata selamanya.


Dia yang mengingat kita 

dalam susah dan derita.

Kasih perjanjian-Nya,

sungguh nyata selamanya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...