(Selasa, 16 Juli 2024)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
TUNTUN AKU, TUHAN ALLAH
(KJ 412: 1-2)
Tuntun aku, Tuhan Allah, lewat gurun dunia.
Kau perkasa dan setia; bimbing aku yang lemah.
Roti sorga, Roti sorga, puaskanlah jiwaku,
puaskanlah jiwaku.
Buka sumber Air hidup, penyembuhan jiwaku,
dan berjalanlah di muka dengan tiang awan-Mu.
Jurus'lamat, Jurus'lamat, kau Perisai hidupku,
Kau Perisai hidupku.
Pembacaan Mazmur 68: 24-35
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 2 Samuel 3: 12-16
Perjanjian Baru : Kisah Para Rasul 23: 12-35
Renungan
'Kebetulan' adalah istilah untuk menunjuk pada sebuah peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita tanpa kita sengaja dan rencanakan. Dalam kehidupan ini, mungkin kita banyak mengalami apa yang kita anggap sebagai 'kebetulan'. Misalnya: kita pergi ke sebuah mall, lalu tanpa kita rencana dan segaja ternyata bertemu dengan teman yang sudah lama tidak kita jumpai dalam kehidupan kita, sehingga kita bisa berbincang dan berkabar dengan dia. Persitiwa ini di mata kita, kita anggap sebagai peristiwa 'kebetulan', karena kita tidak merancang dan mengatur pertemuan itu. Terjadi begitu saja tanpa kita sengaja.
Namun, tidak semua peristiwa yang tidak kita sengaja dan rancangkan merupakan sebuah kebetulan dalam kehidupan kita. Ada peristiwa-peristiwa tertentu dalam kehidupan ini yang kita tidak rancangkan dan atur, namun dipakai Tuhan untuk menyatakan rencana dan rancangan-Nya dalam kehidupan kita. Memang bukan kita yang merancang dan mengaturnya, melainkan Tuhanlah yang merancang dan mengaturnya untuk kita. Sebagaimana yang dialami oleh Paulus dan Daud dalam dua bacaan kita hari ini.
Kisah Para Rasul 23: 12-35 menceritakan kepada kita bagaimana orang-orang Yahudi yang telah dirasuki kebencian kepada Paulus merencanakan gerakan untuk menangkap dan membunuh Paulus. Mereka telah bersepakat dan menyampaikan maksud mereka kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Namun, tanpa mereka ketahui dan rencanakan, ternyata apa yang menjadi maksud mereka itu di dengar oleh kemenakan Paulus. Tuhan, memakai kemenakan Paulus untuk meneruskan informasi itu kepada pihak-pihak yang akan dipakai-Nya untuk menolong dan membebaskan Paulus dari rencana penghadangan dan ancaman pembunuhan itu. Rencana jahat yang dipersiapkan oleh orang-orang Yahudi terhadap Paulus, telah digagalkan Tuhan melalui orang-orang yang dipakai-Nya untuk menolong Paulus.
Demikian juga yang terjadi dalam kehidupan Daud. Bacaan kita dalam 2 Samuel 3: 12-16 mengisahkan bahwa Tuhan memberi kesempatan untuk Daud mendapatkan apa yang sebenarnya menjadi haknya selama ini. Melalui percakapan Daud dengan utusan Abner, kita melihat bagaimana Tuhan mengubah apa yang menjadi rencana jahat Saul di masa lalu terhadap Daud menjadi rencana kebaikan bagi Daud. Sebelumnya Daud pernah ditipu oleh Saul, yang berjanji memberikan Mikhal kepada Daud untuk menjadi istri Daud, jika Daud berhasil mengalahkan orang-orang Filistin. Namun, ketika Daud berhasil melakukan itu, Saul dengan kelicikannya, mengingkari perjanjian itu dan tidak memberikan Mikhal kepada Daud. Kini, melalui Abner-lah, Tuhan mengubah semua rencana itu, sehingga Daud memiliki kesempatan untuk mendapatkan Mikhal sebagai istrinya sebagaimana yang pernah dijanjikan Saul kepadanya pada masa dulu.
Belajar dari dua kisah dalam bacaan kita hari ini, kita diingatkan bahwa Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kehidupan umat-Nya. Sekalipun kita tidak mampu melihat masa depan kita, Tuhan tahu apa yang baik bagi hidup kita. Dia merencangkan segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, sebagai umat Tuhan, sudah selayaklah kita tunduk pada rancangan Tuhan dalam kehidupan kita. Mungkin saja ke depan Tuhan memakai berbagai persitiwa yang selama ini kita anggap 'kebetulan' menjadi bagian dari rancangan-Nya dalam kehidupan kita. Jangan takut menghadapi masa depan yang masih tersembunyi buat kita. Melangkahlah bersama dengan-Nya, maka Dia akan menuntun dan membimbing kita menemukan dan memahami rancangan dan rencana-Nya dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah untuk masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan lingkungan di sekitarnya.
Nyanyian Penutup
TERSEMBUNYI UJUNG JALAN
(KJ 416: 1-2)
Tersembunyi ujung jalan, hampir atau masih jauh;
'ku dibimbing tangan Tuhan ke negri yang tak ku tahu.
Bapa, ajar aku ikut, apa juga maksud-Mu.
Tak bersangsi atau takut, beriman tetap teguh.
Meski langkah-Mu semua tersembunyi bagiku,
hatiku menurut jua dan memuji kasih-Mu.
Meski kini tak 'ku nampak, nanti ku berbahagia,
apabila t'rang-Mu tampak dengan kemuliannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar