Sembuh Bukanlah Hal Mustahil - 5 Juni 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 5 Juni 2024

 

Sembuh Bukanlah Hal Mustahil

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Samuel 2.22-36 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“SUARA YESUS KUDENGAR”

Kidung Jemaat 144 bait 2 dan 3

 

Suara Yesus kudengar, “Yang haus, datanglah,

dan air hidup Kuberi, hai mari, minumlah.”

Kepada Yesus, Tuhanku, ‘ku datang berserah;

kudapat Air Alhayat dan hidup dalam-Nya.

 

Suara Yesus kudengar, “Akulah Sang Terang.

Lihatlah sinar wajah-Ku: harimu cemerlang.”

‘Ku datang pada Tuhanku, Mentari mulia;

seluruh jalan hidupku cerah bahagia.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 99 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Yohanes 5.1-18

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Salah satu sifat manusia adalah pesimis. Belum juga mengetahui apa yang akan terjadi – dan memang tidak mampu mengetahuinya – sudah ada pikiran yang mengatakan, “Hal itu tidak mungkin terjadi, apalagi melihat gejala-gejala yang menyertainya.”

 

Tidak berbeda dengan situasi orang yang menderita karena sakit. Jika mengerang dan merintih terlalu sering, bisa jadi seseorang merasa kemungkinan sembuhnya kecil.

 

Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan Yesus bertemu dengan seorang yang sudah 38 tahun lamanya sakit. Bagi seorang yang sudah sedemikian lama menderita sakit, mungkin harapan baginya sudah menghilang. Oleh karena itu Yesus bertanya apakah ia mau sembuh.

 

Orang itu menjawab bahwa selama ini tidak ada orang yang mau membantunya menurunkannya ke kolam yang dipercaya bisa memberi kesembuhan bagi orang sakit. Dalam ketidakberdayaan, yang bisa dilakukannya hanyalah menanti. Itupun dengan sikap apatis karena rasanya akan susah baginya memperoleh kesempatan dibawa ke situ.

 

Dengan cara yang berbeda, Yesus mengatakan kepada orang itu, “Bangunlah, angkatlah tikarmu dan berjalanlah“ dan seketika itu juga ia sembuh dan sanggup berjalan.

 

Jika kita refleksikan, kita bisa menyimpulkan bahwa

1.      Yesus punya kuasa menyembuhkan siapapun, apapun penyakitnya;

2.      oleh karena itu jangan berkecil hati atau putus asa kalau menghadapi penyakit tertentu;

3.      apa yang terlihat mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Tuhan;

4.      percaya dan memiliki semangat menatap masa depan merupakan hal yang baik, bisa mendatangkan kebaikan juga – bagi kita dan bagi orang lain

 

Dari semua itu, kita diajak tetap memiliki harapan di tengah hal sesulit apapun. Bahkan jika kita merasa hidup sebagai orang berdosa yang memiliki banyak kelemahan di masa lalu, akibat berbagai pelanggaran dan kebiasaan buruk kita, Yesus sanggup memulihkan kita. Percayalah bahwa kita bisa disembuhkan dari sakit (jasmani ataupun rohani) yang membelenggu kita. Kekuatan percaya sangat besar dampaknya bagi hidup yang kita jalani. Percayalah!

 

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar anggota jemaat tergerak mempersembahkan dirinya melayani, setidaknya dalam 1 bidang pelayanan

2.      agar pelayanan gereja melalui setiap anggotanya semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat di sekitar hidup bergereja kita

 

 

Nyanyian bersama

“DALAM BADAI HIDUPKU“

Nyanyikanlah Kidung Baru 123 bait 1 sampai dengan 3

 

Dalam badai hidupku Yesus kupegang teguh.

Walau imanku lemah, ‘ku bersandar pada-Nya.

 

            Yesuslah harapanku tiap saat hidupku;

apa jua menerpa ‘ku bersandar pada-Nya.

 

Roh Kudus bersinar t’rang, maka hatiku senang.

Aman ‘ku dipimpin-Nya, ‘ku bersandar pada-Nya.

 

‘Ku mengangkat laguku dan berdoa tak jemu.

Walau mara menyesah, ‘ku bersandar pada-Nya.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025