Kata-Kata Mencerminkan Siapa Kita - 19 Juni 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 19 Juni 2024

 

Kata-Kata Mencerminkan Siapa Kita 

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah 1 Samuel 15.24-31 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“KUSIAPKAN HATIKU, TUHAN”

Pelengkap Kidung Jemaat 15

 

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

menyambut firman-Mu, saat ini.

Aku sujud menyembah Engkau

dalam hadirat-Mu, saat ini.

Curahkanlah pengurapan-Mu

kepada umat-Mu, saat ini.

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

mendengar firman-Mu.

Firman-Mu, Tuhan, tiada berubah,

sejak semulanya dan s’lama-lamanya

tiada berubah

Firman-Mu, Tuhan, penolong hidupku.

Kusiapkan hatiku, Tuhan,

menyambut firman-Mu.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 53 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Lukas 6.43-45

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

 

“Like father like son”, atau “Llike mother like daughter”, begitu kata orang.

Dalam bahasa Indonesia, ada pepatah yang bunyinya mirip dengan itu, yakni air cucuran atap jatuh tak jauh dari pelimbahannya. Maknanya kira-kira sama.

 

Kalimat itu hendak menggambarkan bahwa anak atau keturunan itu seringkali memiliki sifat seperti orangtuanya. Lepas dari didikan atau ajaran yang disampaikan kepada mereka, sikap yang terlihat dari mereka tak jauh dari apa yang sebelumnya diperlihatkan orangtuanya.

 

Yesus, dalam perikop ini, bicara tentang pohon. Agak berbeda dengan sikap anak, yang tidak selalu memperlihatkan sifat orangtuanya, sebuah pohon dikenal dari buahnya. Tidak mungkin pohon anggur berbuahkan buah mangga, atau pohon nanas berbuahkan buah pisang. Jadi jenis pohon akan terlihat dari buah yang dihasilkannya.

 

Di ayat terakhir ini, Yesus mengatakan tentang hal berkata-kata. Kepribadian seseorang bisa dilihat dari kata-kata yang diucapkannya. Ini tentu tidak dimaksudkan untuk menghakimi seseorang, namun bisa menjadi sebuah cara introspeksi kita, supaya ke depannya, hidup kita bisa jadi lebih baik.

 

Pemahaman tentang perkataan Yesus ini adalah orang yang baik mengeluarkan kata-kata yang baik. Hatinya dipenuhi hal-hal yang baik, dan itulah yang akan terlihat melalui perkataannya. Sebaliknya, orang jahat akan mengatakan hal-hal yang jahat sebab hatinya juga dipenuhi kejahatan.

 

Jika kita masih dipenuhi hal-hal yang jahat, bukan berarti hidup sudah berakhir seperti itu. Kita masih bisa berpaling kepada Yesus agar bisa hidup di ‘pohon’ Yesus, yang pada akhirnya akan menghasilkan buah yang baik. Tuhan yang Mahamurah, akan memampukan kita berbalik dari yang jahat dan menuju yang baik, selama kita pulang (baca: kembali kepada-Nya) dan hidup di dalam Dia seterusnya.

 

Jadi, kalau kita sudah merenungkan keberadaan kita sendiri, bagaimana kita akan melanjutkan hidup ke depan?

 

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      agar setiap anggota jemaat bersandar pada Tuhan

2.      pelayanan yang dilakukan dalam gereja dan oleh gereja ini dilandaskan hikmat Tuhan, sehingga hasilnya mendatangkan kebaikan bagi semua pihak

 

 

Nyanyian bersama

“BIAR KUTUMBUH DI BATANG-MU“

Kidung Jemaat 309

 

Biar ‘ku tumbuh di batang-Mu,

ya Pokok Anggur yang benar,

supaya Kau hidupkan daku

menjadi ranting yang segar.

Jika Engkau beri berkat,

aku berbuah yang lebat.

 

Diriku milik-Mu abadi,

Engkau tumbuhkan imanku.

Yang dalam aku Kaumulai,

Kausempurnakan bagi-Mu.

Oleh-Mu kuncup merekah,

hingga berbuah mulia.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...