(Selasa, 9 Juli 2024)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
TERSEMBUNYI UJUNG JALAN
(KJ 416: 1, 3)
Tersembunyi ujung jalan,
hampir atau masih jauh;
'ku dibimbing tangan Tuhan
ke neg'ri yang tak 'ku tahu.
Bapa ajar aku ikut,
apa juga maksud-Mu.
Tak bersangsi atau takut,
beriman tetap teguh.
Tuhan, janganlah biarkan
kutentukan nasibku.
B'rilah hanya kudengarkan
keputusan hikmat-Mu.
Aku ini pun selaku
kanak-kanak yang bebal.
Bapa jua bimbing aku
ke kehidupan kekal.
Pembacaan Mazmur 21
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 2 Samuel 5:11-16
Perjanjian Baru : Yakobus 5:7-12
Renungan
Satu hal yang selalu dinantikan orang dalam kehidupan ini adalah sebuah akhir yang bahagia atau happy ending. Apapun pergumulannya, apapun kesulitannya, apapun rintangannya, harapannya semua itu akan berakhir dengan bahagia. Sebab kalau endingnya bahagia, rasanya terbayar sudah semua jerih lelah dan perjuangan yang selama ini telah dilakukan. Karena itulah, di tengah berbagai perjuangan hidup yang dijalani, semua manusia pasti berdoa dan berharap untuk mengalami keberhasilan. Sebab, keberhasilan akan mendatangkan kebahagiaan kepada setiap orang yang telah melakukan perjuangan itu.
Akhir yang bahagia itu juga nampak dialami oleh Daud, sebagaimana yang digambarkan dalam kitab 2 Samuel 5:11-16. Setelah sekian lama, ia berjuang menjadi pelarian karena dikejar dan diancam oleh Saul, kini ia bisa menjalani hidup yang tenang. Tuhan telah menegakkan dia sebagai raja atas Israel dan telah mengangkat martabat pemerintahannya. Kini dia tidak perlu lagi mencari-cari tempat persembunyian untuk menghindari kejaran dari pasukan Saul. Apalagi Saul yang selama ini mengancamnya telah meninggal. Dia sekarang sudah bisa hidup dalam istananya. Bahkan dia juga bisa membangun kehidupan berrumahtangga dan dikarunai keturunan oleh Tuhan. Hal ini tentu memberi kelegaan besar bagi Daud yang sebelumnya selalu menggembara dan menjadi pelarian untuk menghindari pasukan Saul yang mengejarnya.
Akhir yang membahagiakan yang dialami oleh Daud bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi. Untuk dapat mengalami akhir yang membahagiakan itu, Daud harus menjalani proses pebentukan yang tidak mudah. Sekalipun Tuhan telah berkenan kepadanya dan memilih dia untuk menjadi raja Israel menggantikan Saul, ternyata jalan menuju ke sana itu bukanlah jalan yang instant. Daud harus berhadapan dengan berbagai rintangan dan tantangan yang datang dalam kehidupannya. Beberapa kali, dia harus menghadapi bahaya-bahaya yang mengancam nyawanya. Namun, kegigihan dan ketaatan Daud pada pimpinan dan penyertaan Tuhan membuatnya berhasil untuk melewati proses demi proses dalam hidupnya, sehingga ia dapat sampai pada titik yang membahagiakan ini.
Demikian pula dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan masa kini. Sekalipun kita adalah umat kepunyaan Tuhan, bukan berarti jalan kehidupan kita akan menjadi jalan kehidupan yang mudah dan instant, di mana kesuksesan dan keberhasilan akan dengan mudah dapat kita raih dalam kehidupan kita. Untuk mencapai titik happy ending dalam kehidupan ini, tetap saja ada perjuangan dan proses yang harus kita jalani dengan gigih dan taat. Kita harus memiliki kesabaran dan keteguhan hati untuk menjalani setiap proses kehidupan kita bersama dengan Tuhan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Yakobus dalam suratnya: "Karena itu saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!" (Yakobus 5:7-8)
Oleh karena itu, di tengah segala situasi dan keadaan hidup yang sedang kita hadapi saat ini, janganlah kita menyerah dan berputus asa untuk melanjutkan proses kehidupan bersama dengan Tuhan. Mungkin beban yang harus kita pikul begitu berat, namun tetaplah memikulnya. Mintalah agar Tuhan menambahkan kekuatanmu, sehingga kamu tetap dapat memikulnya dengan gigih dan sabar. Berjuanglah dalam iman percaya kepada Tuhan sambil terus menantikan datang-Nya pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita. Percayalah bahwa barangsiapa memiliki kegigihan, ketekunan, ketaatan dan kesabaran dalam berproses bersama dengan Tuhan, maka pada akhirnya nanti, orang itu akan mengalami damai sejahtera dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Tuhan meneguhkan dan menguatkan. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah untuk gereja agar dapat bersinergi dengan masyarakat dalam mengupayakan kegiatan-kegiatan yang berdampak pada pelestarian lingkungan hidup.
Nyanyian Penutup
YA TUHAN, KUATKAN IMANKU
(PKJ 249: 1-3)
Ya Tuhan, kuatkan imanku,
jauhkan dari pencobaan
dan bimbing hamba-Mu selalu
setia turut kehendak-Mu.
Ya Tuhan, Kaulah Pelindungku,
bersama-Mu tenang hidupku.
Si jahat pun tak 'kan berdaya
jikalau Tuhan besertaku.
Ya Tuhan, 'ku yakin kuasa-Mu
menuntun setiap langkahku.
Ajarlah aku menyerahkan
diriku ke dalam tangan-Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar