Bukan Persembahanmu, tetapi Ketaatanmu!

(Selasa, 18 Juni 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

SETIAKAH DIRIKU PADAMU

(PKJ 154: 1, 2)

 

Setiakah diriku pada-Mu, Tuhanku?

Dan siapkah hatiku mengiring-Mu terus?

'ku harus mengaku tidak tekun, semangat pun rentan

dan jiwaku yang rapuh membuatku bercela.


Kau panggil aku, Tuhan, 'ku datang pada-Mu

dengan rendah hatiku kut'rima tugasku.

Kobarkan semangat di hatiku, kuatkan imanku

dan tuntun aku, Tuhan, arahkanlah niatku.


Pembacaan Mazmur 53

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : 1 Samuel 15: 10-23

Perjanjian Baru : Wahyu 21:22 - 22:5


Renungan 

    Apa kesalahan yang sebenarnya dilakukan oleh Saul sehingga Tuhan kecewa terhadapnya? Ya, kesalahan Saul adalah tidak mau mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti apa yang menjadi perintah Tuhan dalam kehidupannya. Itulah yang membuat Tuhan menjadi kecewa dengan Saul dan menolak Saul. Tapi mengapa Tuhan begitu kecewa dan menolak Saul? Bukankah pelanggaran yang dilakukan Saul itu sebenarnya dilakukan dengan sebuah tujuan yang baik. Ia memang telah melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, namun karena rakyat Israel ingin mengambil kambing domba dan lembu-lembu yang keadaannya baik untuk dipersembahkan kepada Tuhan, maka dia tidak melarang orang-orang Israel itu. Dia pikir apa yang dilakukan oleh orang Israel itu adalah hal yang tidak sepenuhnya salah. Mereka mengambil yang terbaik bukan untuk diri mereka, melainkan untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Lalu mengapa Tuhan justru marah dan kecewa kepada Saul? 

    Bagi Tuhan, yang jauh lebih penting dilakukan oleh umat-Nya bukanlah memberikan persembahan kepada Tuhan, melainkan bagaimana umat-Nya tetap tekun dan setia untuk melakukan setiap kehendak-Nya. "Sesungguhnya mendengarkan suara Tuhan lebik baik dari pada memberikan korban sembelihan. Memperhatikan suara Tuhan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan." (1 Sam 15:23c) Di mata Tuhan, orang yang hidup mendengarkan suara-Nya dan mengikuti tuntunan-Nya adalah orang yang lebih baik daripada orang yang memberikan persembahan apapun bagi-Nya. Sebab, orang yang hidup mendengarkan suara Tuhan adalah orang yang di dalam kehidupan ini memberikan seluruh hidupnya untuk Tuhan, bukan hanya sekadar harta atau benda yang dia punyai. Orang yang mengikuti suara Tuhan adalah orang yang mempersembahkan dirinya kepada Tuhan. Itulah yang dipandang Tuhan baik untuk dilakukan oleh umat-Nya.

    Belajar dari pengalaman Saul ini kita diingatkan untuk menjadi umat yang tidak hidup menurut keinginan atau kehendak kita sendiri. Apapun yang kita jalani dalam kehidupan ini semestinya adalah hal-hal yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan suara Tuhan dalam kehidupan kita. Ketaatan kita kepada suara dan kehendak Tuhan tidak dapat digantikan oleh apapun. Bahkan jikalau kita mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, namun hidup yang kita jalani adalah hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, maka di mata Tuhan, kita tidak akan dipandang sebagai umat yang hidup menyenangkan hati Tuhan. Oleh karena itu, jangan hanya memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan, melainkan hiduplah sesuai dengan kehendak-Nya. Sesungguhnya itulah yang dikehendaki Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin. 


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah untuk gereja agar tetap dimampukan untuk membangun kerjasama yang baik dengan maysarakat di sekitar dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul di lingkungannya.


Nyanyian Penutup

 

SETIALAH, SETIALAH

(NKB 154: 1-3)


Setialah, setialah selama hidupmu

Ikuti jalan Tuhanmu dengan tetap teguh.

Meski penuh derita di dalam dunia,

tetapi jangan kau gentar tetap setialah.


Setialah, setialah mengikut Tuhanmu

Bersaksilah di dunia tentang Penebusmu

yang mati disalibkan di bukit Golgota,

tetapi Dia bangkitlah, besar kuasa-Nya.


Setialah, setialah menjadi hamba-Nya.

Meski besar rintanganmu tetap percayalah.

Selalu kau dibimbing ke air yang tenang,

kelak mahkota milikmu di sorga yang terang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...