Damai Yang Menyertai Setiap Langkah Hidup - 1 Mei 2024

 

Tataibadah Harian

Rabu, 1 Mei 2024

 

Damai Yang Menyertai Setiap Langkah Hidup

 

 

Saat teduh

Tenangkan diri selama sekitar satu menit. Jika mau, putarlah sebuah nyanyian dari youtube atau semacamnya, atau bisa juga memainkan alat musik seperti gitar agar bisa mendapatkan suasana yang syahdu. Persiapkanlah hati menjumpai Tuhan.

 

Bacaan Alkitab I

Bacalah Yesaya 65.17-25 secara perlahan. Temukan bagian yang berharga yang bisa diingat setidaknya untuk sehari ini.

 

Nyanyian bersama

“NYANYIKANLAH NYANYIAN BARU”

Nyanyikanlah Kidung Baru 7 bait 1 dan 2

 

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Allah,
Pencipta cakrawala.
Segala Serafim, Kerubim, pujilah Dia
besarkanlah nama-Nya.

 

Bersoraksorai bagi Rajamu!
Bersoraksorai bagi Rajamu!

 

Puji Dia, wahai mentari, wahai bulan,
sembahlah Dia terus.
Dan wahai bintang-bintang terang yang gemerlapan,
muliakan Penciptamu.

 

Pembacaan Mazmur

Bila memungkinkan, bacalah Mazmur 80 secara bergantian bersama anggota keluarga. Bila tidak, bacalah bagian ini, kemudian cobalah pilih satu kata yang menarik dan renungkan makna kata itu sebentar saja.

 

Renungan

Bukalah Yohanes 14.18-31

Berdoalah dahulu sebelum membacanya.

 

Seorang ayah yang baik tentu tidak akan membiarkan anaknya mengalami bahaya atau kecelakaan yang fatal. Lebih dari itu, ia akan berusaha menjaga agar anaknya mampu menghadapi berbagai situasi, termasuk situasi yang bisa mengganggu keselamatannya.

Yesus memposisikan diri seperti seorang ayah bagi para murid-Nya. Ia mendidik mereka dengan berbagai hal yang perlu diketahui sebagai bekal hidup, sehingga kelak, setelah Ia mati dan terpisah dari mereka, para murid bisa hidup mandiri dan mengupayakan segala yang perlu demi kebaikan mereka.

 

Yesus mengatakan kepada para murid-Nya bahwa Ia tidak akan meninggalkan mereka sebagai yatim piatu. Maksudnya bukanlah Ia benar-benar tidak akan pergi dari mereka, melainkan mereka tidak akan dibiarkan tak berdaya, tanpa siapapun yang menolong mereka menghadapi hidup dan pergumulan yang menyertainya. Untuk itu Yesus mempersiapkan mereka menghadapi hidup tanpa diri-Nya di samping mereka, seperti yang selama ini mereka jalani.

 

Hal ini diutarakan-Nya sebab Ia menyadari bahwa tanpa Yesus, yang selama ini selalu bersama dengan para murid, bisa saja mereka mengalami ketakutan dan kegentaran menghadapi kesulitan dan badai hidup. Jika selama ini mereka senantiasa mendapatkan jalan keluar karena Yesus bisa menyelesaikan masalah mereka, maka ketidakhadiran Yesus bisa membuat mereka melihat hidup akan jadi lebih sulit.

 

Situasi ini terjadi beberapa waktu sebelum Yesus mati. Murid-murid tak melihat Yesus saat kematian-Nya, namun akan melihat Dia pada waktu kebangkitan-Nya. Yang penting di sini adalah murid-murid sempat mengenal Yesus (dengan segala pengajaran yang disampaikan-Nya), yang berguna bagi keselamatan hidup. Semua dalil diajarkan Yesus kepada mereka, supaya mereka dapat mengalami hidup yang utuh dan penuh.

 

Banyak orang tak berkesempatan melihat Yesus karena waktu-Nya berada di dunia tinggal sebentar sebelum Ia meninggalkan dunia.

Yang melihat Yesus, mengenal-Nya, dan percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, seperti para murid, diajak mengalami damai sejahtera yang Yesus hadirkan di tengah dunia.

 

Damai itu sungguh nyata, menginspirasi dan menghidupkan. Memberi kekuatan bagi setiap insan. Kita juga sudah mengenal Yesus. Dalam percaya kita, sebetulnya terkandung kemampuan merasakan damai sejahtera. Damai ini sangat kita butuhkan dalam menjalani hidup. Apalagi hidup kita diwarnai kegetiran dan kesusahan.

 

Yesus, yang menjadi kekuatan dan dasar keberanian para murid, berjanji tidak membiarkan mereka hidup tanpa jalan keluar. Meskipun raga-Nya tak terlihat kasat mata, namun hadir-Nya

bukanlah sebuah kalimat pemanis yang hanya jadi slogan bagi manusia. Hadir-Nya membuktikan kekuatan yang memampukan kita mengatasi setiap masalah.

 

Hadirnya Yesus dalam hidup kita tidak otomatis membuat kita lepas dari masalah. Juga bukan berarti kita sudah punya jawaban atas masalah-masalah kita. Akan tetapi dalam setiap derap langkah yang gontai, letih lesu, ada Yesus yang semangatnya bisa menolong kita, sehingga kita berani menyikapinya dengan baik. Jika kita mau mengikuti perintah atau petunjuk-Nya, niscaya kita akan menemukan kebaikan dari setiap persoalan kita.

 

Jadi?

 

 

 

Doa Syafaat

Mari doakan:

1.      kehidupan orang muda dengan dinamikanya, antara lain kerinduan belajar dan menemukan hal-hal baru demi menopang hidupnya

2.      agar mereka bisa memiliki gairah melayani orang lain, dengan semangat mau memberi diri demi melihat orang lain bergembira

3.      keterlibatan mereka dalam hidup bergereja, sehingga mau mengambil bagian dalam pelayanan di tengah berbagai kesibukan mereka sesehari

 

Nyanyian bersama

“JANJI YANG MANIS“

Nyanyikanlah Kidung Baru 143

 

Janji yang manis: “Kau tak Kulupakan”,

Tak terombang ambing lagi jiwaku

Walau lembah hidupku penuh awan,

nanti ‘kan cerahlah langit di atasku

 

            Kau tidak ‘kan Aku lupakan

            Aku memimpinmu, Aku membimbingmu

            Kau tidak ‘kan Aku lupakan

            Aku Penolongmu; yakinlah teguh.

 

Yakin ‘kan janji: “Kau tak Kulupakan”,

dengan sukacita aku jalan t’rus

Dunia dan kawan tiada kuharapkan

satu yang setia: Yesus Penebus.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025