W A R N A - 2 Mei 2024

Kamis, 2 Mei 2024


NYANYIAN PEMBUKA

NKB 200: 1-2    

DI JALAN HIDUP YANG LEBAR, SEMPIT

Di jalan hidup yang lebar, sempit,

orang sedih mengerang.

Tolong mereka yang dalam gelap; 

bawalah sinar terang!


Ref.

Pakailah aku, jalan berkat-Mu,

memancarkan cahaya-Mu!

Buatlah aku, saluran berkat

bagi siapa yang risau penat.


Wartakan Kristus dengan kasih-Nya,

pengampunan-Nya penuh.

Orang 'kan datang 'pabila engkau

menjadi saksi teguh. (Ref.)




DOA PEMBUKA



BACAAN ALKITAB      Kisah Para Rasul 10: 1-34

 

 


RENUNGAN

Apakah Anda memiliki warna kesukaan? Merah, biru, hijau, atau kuning? Bisa saja warna itu mewakili karakter Anda atau juga karena warna itu membuat Anda menjadi tenang. Warna juga bisa menjadi simbol dari sesuatu yang lain. Misalnya, warna kuning adalah simbol dari terang matahari yang membuat orang jadi ceria dan segar. Warna liturgi gereja juga ada makna tersendiri, sesuai dengan kalender liturginya.


Berkaitan dengan warna, bisakah Anda membayangkan: apa jadinya dunia ini tanpa adanya warna? Semua akan kelihatan hitam putih dengan kepekatan atau tingkat kecerahan yang berbeda. Orang yang buta warna sekalipun bukannya tidak bisa melihat warna sama sekali. Ia hanya melihat warna tertentu dan warna lain hanya samar-samar saja kelihatannya.


Warna pada pakaian pun ternyata membawa pengaruh besar. Ketika musim panas, jangan menggunakan baju berwarna gelap karena warna gelap menyerap panas lebih cepat dibandingkan warna terang. Ketika mencuci pakaian, alangkah baiknya baju berwarna putih dipisahkan dari pakaian lain supaya tidak cepat pudar atau bahkan terkena luntur dari pakaian lain.


Maka dari itu, menarik sekali ketika bacaan kita menunjukkan bagaimana Allah memberikan perspektif baru tentang sikap kepada orang di luar Yahudi. Petrus yang awalnya masih lekat dengan keyahudiannya menolak untuk menyembelih hewan yang ada dalam penglihatannya (ay. 11-14). Mereka masih menggolongkan manusia berdasarkan ras, kepercayaan, dan hal-hal lain yang membedakan mereka. Ibaratnya, mereka seperti pakaian putih yang harus dipisahkan dari pakaian berwarna lainnya.


Setelah perjumpaan dengan Kornelius, barulah Petrus paham apa yang disampaikan Allah kepadanya. "Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang" (ay. 34). Ya, kita bukanlah pakaian putih yang ketika bercampur dengan warna lain tidak akan jadi indah lagi. Kita adalah manusia, dengan ragam karakter, latar belakang, suku, agama dan banyak perbedaan lainnya.


Hal yang harus dipisahkan berdasarkan warna adalah pakaian. Sementara, hal yang lain di luar itu tidak menjadi persoalan jika  berdampingan atau berproses bersama. Maka dari itu, karena kita bukan pakaian, marilah kita mengupayakan hidup berdamai dan berdampingan dengan orang lain dengan akur. "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah" (Mat. 5: 9).



DOA SYAFAAT

  • Kaum muda mempunyai pandangan yang luas tentang berbagai masalah.
  • Perdamaian di Indonesia dan di dunia.

 

 

NYANYIAN PENUTUP

NKB 200: 3

DI JALAN HIDUP YANG LEBAR, SEMPIT

Seperti Tuhan memb'ri padamu

dan mengasihi dikau,

b'ri bantuanmu di mana perlu,

Yesus mengutus engkau!


Ref.

Pakailah aku, jalan berkat-Mu,

memancarkan cahaya-Mu!

Buatlah aku, saluran berkat

bagi siapa yang risau penat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025