UPAYA PENGUDUSAN

(Selasa, 5 Maret 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

O, Allahku, Jenguklah Diriku

(KJ 13: 1, 3)

 

O, Allahku, jenguklah diriku,

ujilah hati dan pikiranku.

Aku telah berdosa dan cemar,

sucikan dan jadikan 'ku benar.


Ya Tuhanku, hidupku t'rimalah;

kasih yang murni, o curahkanlah.

Taklukkanlah dendam dan nafsuku,

tinggallah 'Kau tetap di hatiku.


Pembacaan Mazmur 84

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : 2 Tawarikh 29: 1-11, 16-19

Perjanjian Baru : Ibrani 9: 23-28


Renungan 

    Sebagai umat Tuhan, saat ini kita sedang ada dalam masa pra Paskah. Masa di mana kita diajak untuk kembali menghayati arti hidup dalam pertobatan dan pengendalian diri. Melalui puasa, doa, dan sedekah, kita diajak untuk melatih diri, agar kita semakin dapat mengendalikan diri kita, demi terwujudnya hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama. Puasa mengajarkan kita bagaimana kita harus mengendalikan dan menguasai diri dengan segala hawa nafsunya. Doa mengajarkan kita untuk selalu membangun relasi yang dekat dengan Tuhan yang telah menempatkan kita di tengah dunia ini. Dan sedekah mengingatkan kita akan pentingnya kita membangun hubungan dengan sesama, melalui kepedulian dan cinta kasih yang dapat kita nyatakan kepada mereka. 

    Jika di masa pra Paskah ini, kita diajak untuk menjalani hidup saleh dengan cara yang demikian, maka pada masa kepemimpinan raja Hizkia, Israel pun diajak untuk kembali  menjalani kehidupan yang saleh dengan cara memantaskan diri di hadapan Tuhan. Hizkia mengajak seluruh umat Israel untuk kembali menjalani kehidupan yang kudus di hadapan Tuhan dan sesama. Pada tahun pertama kepemimpinannya, Hizkia melakukan tindakan penyucian rumah TUHAN. Ia memperbaiki dan menguduskan rumah TUHAN yang pada masa sebelumnya tidak mendapatkan perhatian dari penguasa Israel. Hizkia juga memerintahkan kepada kaum Lewi untuk mempersiapkan diri mereka, agar mereka kembali menjalankan tugas mereka sebagai imam dan pengelola rumah TUHAN. Hizkia ingin mengajak kepada seluruh umat Israel untuk tidak lagi meninggalkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka sebelumnya. Semua ini dilakukan dengan tujuan agar umat Israel tidak dihukum Tuhan dengan kemarahan-Nya. (2 Taw 29: 1-11, 16-19)

    Seperti Hizkia yang melakukan upaya pengudusan kembali rumah TUHAN pada masanya, demikian jugalah yang dilakukan Kristus dalam kehidupan umat-Nya. Dalam suratnya kepada Jemaat di Ibrani, Paulus menggambarkan bagaimana upaya pengudusan atau penyucian yang dilakukan Kristus bagi umat manusia. Kristus  telah membersihkan hukuman-hukuman yang harus ditanggung oleh umat manusia karena dosa-dosanya. Kristus telah mati satu kali untuk menggantikan umat manusia dalam menanggung hukuman. Melalui pengorbanan Kristus inilah, kita memperoleh pengampunan atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita perbuat dalam kehidupan kita. (Ibrani 9: 23-28)

    Sebagai orang-orang yang telah dibersihkan dari dosa oleh pengorbanan Kristus, maka kita dipanggil untuk tetap menjaga kebersihan hidup kita dengan hidup kudus di hadapan-Nya dan sesama kita. Jangan sampai dosa kembali membelenggu dan menguasai hidup kita. Kita harus menjaga diri kita dari berbagai godaan dan tantangan yang mencoba mempengaruhi kita untuk kembali pada pola kehidupan lama kita.  Apa yang kita lakukan dalam sepanjang masa pra Paskah ini bisa menjadi bagian usaha kita dalam menjaga kekudusan dan kesalehan hidup kita. Pengendalian diri, peningkatan keintiman dengan Tuhan dan pemeliharaan hubungan yang baik dengan sesama adalah bentuk-bentuk tindakan yang bisa membuat kita menjaga dan merawat kekudusan hidup kita. Oleh karena itu, teruslah berlatih dan berusaha untuk melakukan itu dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah untuk gereja agar tetap memiliki kepedulian terhadap pergumulan masyarakat dan mau untuk menyatu dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.


Nyanyian Penutup

 

Kita Sudah Ditebus Oleh-Nya

(NKB 213: 1, 3)

 

Kita sudah ditebus oleh-Nya,

kini layanilah Mukhalismu.

Maju t'rus dan kibarkan panji-Nya,

sanjung Rajamu!


Refrain:

    Mari bawa pada-Nya segenap talentamu

    serta hidup mengikuti firman-Nya!

    Taat dan setialah walau sukar jalanmu,

    Hidup kudus agar kasih-Nya pun nyatalah!


Dan layanilah dengan setia,

jangan dosa sampai menghalangmu.

Junjunglah terus kebenaran-Nya,

sanjung Rajamu!

(kembali ke refrain)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025