Taruhan: Yang Bertahan, Akan Memperoleh Kekekalan - 20 Maret 2024

 

 TataIbadah

Rabu - 20 Maret 2024

Taruhan: Yang Bertahan, Akan Memperoleh Kekekalan

 

 

 

Tenang

Berdiamlah selama semenit, rasakan suasana di sekeliling Saudara. Dengarkanlah semilir angin yang bertiup, tanpa kehilangan pendengaran terhadap suara-suara lain di sekitarnya.

Nyanyikanlah pujian dari

BAPA, ENGKAU SUNGGUH BAIK

 

Bapa, Engkau sungguh baik

Kasih-Mu melimpah di hidupku

Bapa, ku bert’rima kasih

Berkat-Mu hari ini yang Kau sediakan bagiku

 

Kunaikkan syukurku buat hari yang Kau b’ri

Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-Mu

S’ lalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan-Mu

Besar setia-Mu di s‘panjang hidupku

 

Bacalah Mazmur 119.9-16

Pilihlah satu bagian ayatnya dan cobalah mengingatnya sebentar. Resapilah bagian itu dan jadikan sebagai pesan penting menjalani hari ini.

 

 

Perenungan Firman

Berdoalah sebelum membaca perikop

Yohanes 12.34-50

                                

Renungan

 

Jika kita baru saja melakukan sesuatu yang baik, apa yang kita rasakan?

 

Meski orang tidak memberi perhatian kepada perbuatan yang kita lakukan tersebut, rasanya dalam diri ini ada semacam semangat positif, seakan ada yang mengatakan, “Ternyata saya sanggup menunjukkan kebaikan”.

 

Demikianlah hidup mengikut Yesus itu berwujud. Setiap orang yang mempercayai-Nya dimampukan-Nya melihat terang, dan juga memperlihatkan terang kepada orang lain, yakni melalui perkataan atau perbuatannya.

 

Hanya saja perbuatan yang baik itu perlu terus dilakukan. Jangan berhenti hanya karena merasa sudah melakukan satu kebaikan saja. Bahasa penulis Injil Yohanes adalah, “Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu ..”

 

Kala kita sanggup bertahan dari puasa kita di masa prapaskah ini – artinya tidak tergoda untuk mendengarkan godaan yang dapat membatalkan puasa kita – janganlah berbangga dan kemudian membiarkan diri terlena. Kemampuan untuk tetap bertahan merupakan pertanda kita dapat menjadi hamba-Nya yang setia.

 

Hidup kita bagaikan pertaruhan. Jika kita mempertaruhkan ketaatan, kita mungkin tak merasakan atau mendapatkan apa yang kita inginkan. Akan tetapi yang kita inginkan itu biasanya sifatnya sementara. Dinikmati sebentar saja, lalu selanjutnya hilang. Lenyap. Akan tetapi jika kita bertahan, meski tak beroleh yang kelihatannya enak – dan sementara – maka kita akan menuai hidup kekal.

 

Pilih yang mana?

 

 

Doa Permohonan

Mari mendoakan agar

1.      setiap anggota memahami makna panggilan melayani atas dirinya dan mau melakukannya berdasarkan kesadaran itu

2.      setiap orang rela mengorbankan kepentingannya demi pelayanan yang dilakukannya

 

Menutup ibadah hari ini, mari menyanyikan

Setialah, Setialah

NKB 154 bait 1 dan 3

 

Setialah, setialah selama hidupmu.

Ikuti jalan Tuhanmu dengan tetap teguh.

Meski penuh derita di dalam dunia,

tetapi jangan ‘kau gentar, tetap setialah.

 

Setialah, setialah menjadi hamba-Nya.

Meski besar rintanganmu, tetap percayalah.

Selalu ‘kau dibimbing ke air yang tenang,

kelak mahkota milikmu di sorga yang terang.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025