Memori - Kamis, 21 Maret 2024

Kamis, 21 Maret 2024


NYANYIAN PEMBUKA

NKB 203: 1-2    ADAKAH TEMPAT BAGI-NYA

Adakah tempat bagi-Nya, yang menanggung dosamu?
Yesus t'lah ketuk pintu hatimu; sambutlah Penebusmu!

Ref.
B'rikanlah tempat bagi-Nya dan dengarkan sabda-Nya!
Bukalah pintu hatimu, sambut Dia segera!

Bila hanya nikmat dunia 'kau kejar selalu t'rus,
k'lak tempat pun tiada lagi bagi Yesus, Penebus. (Ref.)



DOA PEMBUKA



BACAAN ALKITAB      Ulangan 16: 1-8

 

 

RENUNGAN

Tentu kita pernah mendengar dan juga tahu frasa "jas merah". Hal ini disuarakan oleh Presiden Soekarno untuk mengingatkan bangsa Indonesia supaya "jangan sekali-kali melupakan sejarah", dan kemudian disingkat menjadi "jas merah."


Sejarah biasanya diingat dengan berbagai cara. Sedikit banyak kita pun melakukannya. Dengan melihat foto-foto lawas, kita coba mengingat peristiwa yang diabadikan melalui selembar kertas bergambar, berwarna yang mulai pudar. Dengan teknologi yang ada sekarang ini, kita bisa menyimpan foto-foto dalam bentuk digital sehingga tidak mudah rusak.


Tuhan punya cara sendiri supaya umat-Nya mengingat perbuatan-Nya. Perayaan yang dimintakan dalam bacaan kita hari ini adalah dengan semangat untuk tetap mengingat kemahakuasaan Tuhan. Tuhan memang sangat detil, sehingga ada banyak yang harus dibuat dalam rangka menghidupkan memori karya penyelamatan-Nya bagi orang Israel.


Sayangnya, kebanyakan orang hanya melihat detilnya tanpa menangkap hal besar dibalik hal-hal kecil yang dilakukan. Akhirnya perayaan ini jadi sesuatu yang membebani, bukan menggembirakan. Ditambah lagi dengan adanya orang-orang yang merasa wajib memonitor setiap detil yang harus sesempurna mungkin, zero mistake. Demikianlah yang kemudian terjadi di zaman Yesus, semua perayaan menjadi hal yang begitu berat untuk dilakukan karena harus detil dan dipenuhi semuanya.


Padahal, jika kembali kepada peristiwa yang mendasari perayaan tersebut, semuanya adalah untuk mengingat Tuhan dan karya-Nya yang hebat. Kegagalan umat untuk bisa merayakan Tuhan dan memori tentang Dia justru membuat kita makin jauh dari-Nya.


Sekarang ini memang kekristenan tidak lagi terikat pada tradisi Perjanjian Lama. Namun, itu tidak membuat kita melupakan memori yang sudah Tuhan ukir dalam Alkitab. Kita merayakannya dengan cara yang berbeda, yaitu dengan merenungkannya dan mengambil makna dari semuanya itu. Memori tentang Tuhan yang berkarya, bertindak, dan berkuasa itu tidak boleh hilang. Itulah yang kita rayakan dengan syukur dalam refleksi seperti hari ini.



DOA SYAFAAT

  • Gereja yang memberikan kesempatan anak muda berkreasi.
  • Perdamaian di Indonesia dan di dunia.

 

 

NYANYIAN PENUTUP

S'PERTI YANG KAU INGINI

Bukan dengan barang fana Kau membayar dosaku.

Dengan darah yang mahal, tiada noda dan cela.

Bukan dengan emas perak Kau menebus diriku.

Oleh segenap hati dan pengurbanan-Mu.


Ref.

Ku telah mati dan tinggalkan

cara hidupku yang lama.

Semuanya sia-sia dan tak berarti lagi.

Hidup ini kuletakkan pada mezbah-Mu, ya Tuhan.

Jadilah padaku seperti yang Kau ingini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025