PERUBAHAN

(Selasa, 19 Maret 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

Ku Diubah-Nya

(PKJ 200)

 

'Ku diubah-Nya, saat 'ku berserah

berserah kepada Yesus.

'Ku diubah-Nya, hingga jadi baru

dan menjadi milik-Nya.

Kegemaran lama t'lah lenyap

dan yang baru lebih berkenan

'Ku diubah-Nya saat 'ku berserah

dan menjadi milik-Nya!


Pembacaan Mazmur 119: 9-16

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yesaya 44: 1-8

Perjanjian Baru : Kisah Para Rasul 2: 14-24


Renungan 

   Tak pernah terbayangkan sebelumnya dalam benak Petrus, jika dia akan menjadi seorang yang dipakai Tuhan sedemikian rupa dalam hidupnya. Petrus pada awalnya hanyalah seorang nelayan. Dia hidup di tengah keluarga dan komunitas yang mengajarkan kepadanya cara-cara menangkap ikan dan mengarahkan perahu agar tetap bisa melaju ke depan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dia tidak pernah dididik menjadi seorang pemimpin atau pengkotbah handal. Bahkan di saat Tuhan memanggilnya, ia tetaplah seorang Petrus yang sederhana pemikirannya. 

    Ketika Gurunya memberitahukan apa yang akan Dia alami untuk menyelamatkan hidup manusia, Petrus segera menarik Gurunya itu dan menegor Gurunya, karena apa yang Ia ungkapkan tidak sesuai dengan harapan Petrus. Ketika Gurunya kembali memberitahukan peristiwa yang sebentar lagi akan Dia alami, Petrus menjadi yang terdepan ingin melindungi Gurunya. Bahkan karena reaksi Petrus itu, Gurunya sampai menegor dan memperingatkan dia agar lebih mengendalikan dirinya. Yah...begitulah keadaan Petrus yang sebenarnya. Dia adalah seorang yang keras. Dia tumbuh dalam lingkungan yang membentuknya menjadi begitu keras. Sebagai seorang nelayan yang tinggal di pinggiran kota, membuat Petrus bertumbuh menjadi pribadi yang emosional dan reaksional. 

    Namun, di tangan Tuhan, hidup Petrus diubahkan. Dia dibentuk menjadi sedemikian rupa, sehingga Petrus yang sekarang jauh berbeda dengan Petrus yang sebelumnya. Jika dulu dia reaksional dan emosional; sekarang dia lebih bisa mengelola emosinya dan menata reaksinya. Jika dulu, dia adalah seorang yang tidak fasih dalam berbicara di muka umu; sekarang dia memiliki keberanian untuk tampil di depan orang dan menyampaikan apa yang harus disampaikan dengan cara yang baik dan benar. 

    Khotbah Petrus di hadapan orang-orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem yang kita baca dalam perikop kita hari ini menjadi bukti bahwa Petrus telah mengalami perubahan. Ia berani untuk menyatakan apa yang seharusnya dinyatakan di depan orang lain, sekalipun resiko atas pernyataannya itu cukup besar. Petrus tidak gentar dan tidak takut menghadapi resiko yang harus ditanggungnya jika ada orang yang keberatan dengan pernyataannya. Ia berani mengungkapkan kebenaran di depan semua orang yang mendengarnya. Dia berterus terang menyatakan siapa sejatinya Yesus yang telah mereka salibkan itu. Khotbah inilah yang nantinya membuat banyak orang menjadi sadar dan berbalik kepada Tuhan.

     Mengapa Petrus bisa mengalami perubahan yang sedemikian rupa dalam hidupnya? Tidak lain adalah karena Tuhan bekerja dalam hidup Petrus. Tuhanlah yang telah mengubah Petrus menjadi berani untuk bersaksi dan menyatakan kebenaran. Roh Tuhan sendirilah yang telah menyertai Petrus, sehingga ia berani menyatakan apa yang seharusnya dinyatakan kepada orang lain, sebagaimana yang pernah dijanjikan Tuhan melalui firman-Nya dalam Yesaya 44: 2-3 "Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau: Jangan takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih! Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas anak cucumu."

    Jika Petrus telah mengalami perubahan, semenjak dia menerima Roh Tuhan dalam hidupnya, bagaimana dengan kita? Apakah kita pun juga telah menunjukkan perubahan hidup, sehingga hidup kita menjadi kesaksian yang membuat orang lain merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya? Marilah kita mengupayakan perubahan dalam hidup agar nama Tuhan semakin dipermuliakan melalui hidup kita. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar hubungan gereja dan masyarakat tetap terjadi dengan baik dan damai.


Nyanyian Penutup

 

Perubahan Besar

(PKJ 239: 1-2)

 

Perubahan besar di kehidupan

sejak Yesus di hatiku

di jiwaku bersinar terang yang cerlang

sejak Yesus di hatiku.


Refrain:

    Sejak Yesus di hatiku, 

    sejak Yesus dihatiku,

    Jiwaku bergemar bagai ombak besar

    sejak Yesus di hatiku.


Aku tobat, kembali ke jalan benar

sejak Yesus di hatiku

dan dosaku dihapus, jiwaku segar

sejak Yesus di hatiku.

(kembali ke refrain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025