Melihat Roh Allah - 10 Januari 2024

 

TataIbadah

Rabu - 10 Januari 2024

Melihat Roh Allah

 

Tenang

Berdiamlah selama semenit, rasakan suasana di sekeliling Saudara. Dengarkanlah semilir angin yang bertiup, tanpa kehilangan pendengaran terhadap suara-suara lain di sekitarnya.

Nyanyikanlah pujian dari

KJ 3 – Kami Puji Dengan Riang

 

Kami puji dengan riang

Dikau Allah yang besar

Bagai bunga t’rima siang

hati kami pun mekar.

Kabut dosa dan derita

kebimbangan t’lah lenyap

Sumber suka yang abadi

bri sinar-Mu menyerap

 

Mari kita pun memuji

dengan suara menggegap

menyanyikan kuasa kasih

yang teguh serta tetap.

Kita maju dan bernyanyi

jaya walau diserang,

ikut mengagungkan kasih

dalam lagu pemenang.

 

Bacalah Mazmur 69.1-5, 30-36

Pilihlah satu bagian ayatnya dan cobalah mengingatnya sebentar. Resapilah bagian itu dan jadikan sebagai pesan penting menjalani hari ini.

Perenungan Firman

Berdoalah sebelum membaca perikop

Yohanes 1.29-34

                                

Renungan

 

Orang bilang, hidup sebagai Kristen itu menyenangkan. Setiap pergumulan ada jalan keluarnya. Jadi tidak perlu takut pada apapun. Apalagi kita punya Yesus, Tuhan yang kuasanya mengalahkan apapun, termasuk masalah sebesar apapun.

 

Namun mengapa banyak orang Kristen masih mengalami masalah tak terselesaikan? Tentu jawabnya bukan soal waktu. Sebab sampai akhir hidupnya bisa saja masalah itu masih tetap mengganjal dan tidak teratasi.  

 

Kita meyakini, dalam dosa dan kerapuhannya, manusia sangatlah terbatas. Beraneka terpaan pergumulan melemahkan hidup mereka. Sementara si jahat tetap bekerja mengganggu kita, hidup juga tetap perlu dijalani dengan target dan keinginannya masing-masing. Jika hal ini dibiarkan, maka yang terjadi adalah kerusakan pada manusia dan kehidupan, yang akhirnya merugikan manusia itu sendiri.

 

Tentu kita tak ingin hal semacam itu terjadi. Itulah yang membuat kita memilih mengikut Kristus, sebab di dalam Dia ada kekuatan yang memampukan kita menghadapi kesulitan hidup. Kala kita diajar sabar, ada saja godaan yang membuat kita ingin melampiaskan amarah dan menyakiti orang lain. Hal ini sebetulnya merusak kehidupan. Berbagai godaan lain juga terus muncul dan mengiringi langkah kita menjalani hidup. Semua itu, jika dituruti, akan mengganggu dan mengakibatkan hal yang buruk.

 

Hanya Tuhanlah yang dapat menolong kita mengatasi itu semua. Namun pertanyaannya bagi kita adalah, “Bagaimana kita bisa melihat atau mendengarkan Tuhan? Bukankah kita butuh itu agar dapat merasakan pertolongan-Nya?”

 

Perikop ini menceritakan tentang Yohanes Pembaptis. Ia menyadari dirinya merupakan orang yang ‘didaulat’ memperkenalkan Yesus kepada manusia. Jadi semacam jembatan, begitulah. Mengapa ia perlu memperkenalkan Yesus kepada manusia? Sebab dia diberi pengenalan terlebih dulu. Hal itulah yang disaksikannya dalam ayat 29-31. Setelah mengenal Yesus, Yohanes menceritakan pengalamannya kepada orang lain dan mengungkapkan bahwa Yesuslah yang layak dipercaya dan diikuti ajaran serta teladannya.

 

Mengapa Yohanes Pembaptis bisa melihat Roh Allah? Sebab dia bersedia dipakai Allah untuk menjadi alat Tuhan. Dari situ Allah menuntunnya mengetahui apa yang baik dan benar, yang perlu dilakukan. Jika ia dituntun Roh, maka ia dimampukan menjalani hidup yang baik, termasuk menghadapi segala bentuk kesulitan dengan cara Tuhan.

 

Jika hal ini direfleksikan dalam diri kita masing-masing, maka kita perlu bertanya, apakah kita mau dipakai Tuhan menjalankan keselamatan (atau kebaikan) bagi dunia? Jika mau, memang diperlukan sikap merendah seperti Yohanes Pembaptis, yang tidak mau jadi sorotan atau terkenal di mata orang banyak, betapapun hal itu dapat membawa keuntungan baginya. Ia rela tidak memperoleh berbagai keuntungan (jasmaniah) berupa popularitas, perhatian, ketenaran, kebanggaan, pengaruh, dan berbagai hal lain, sebab yang ia pikirkan hanyalah tugas menyampaikan berita tentang Yesus kepada dunia.

 

Bagi kita hal ini dapat diartikan sebagai upaya menyebarkan hal-hal baik yang dimiliki dan diajarkan Yesus: kasih, kemurahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, kejujuran, kerelaan berkorban – dan banyak lagi, seperti dijabarkan dalam buah Roh, cf. Galatia 5.22-23 – dan itu mengambil tempat dalam keseharian kita: di rumah, bersama anggota keluarga; di tempat kerja, bersama rekan sejawat; di gereja, dalam lingkup pelayanan; atau di tempat-tempat lain, bersama sesama manusia yang ada di sekitar kita.

 

Semakin kita punya kerinduan hidup dalam nilai-nilai kebenaran Allah, semakin jelaslah Roh Allah itu di mata kita. Mungkin kita tidak melihatnya dalam bentuk fisik, malah lebih mungkin Ia terlihat dalam mata hati kita. Roh, yang menebar kebaikan dan membangun kehidupan, sebetulnya terus berbicara kepada kita dan memperlihatkan kehendak Allah atas kita. Hanya saja tidak semua orang, walaupun berstatus Kristen sekalipun, bisa melihatnya.

 

Jadi, apakah kita mau melihatnya?

Doa Permohonan

Mari memohon agar

1.      Anggota jemaat bersyukur atas perjalanan memasuki tahun 2024, sambil terus merenungkan panggilannya memaknai hidupnya

2.      Dalam rangka itu, setiap orang dikaruniai kerelaan melayani orang lain melalui gerejanya, sehingga mau terlibat dalam pelayanan

3.      Persiapan menyongsong Pemilihan Umum, agar berlangsung dalam keamanan, kenyamanan, dan ketertiban

 

Menutup ibadah hari ini, mari menyanyikan

NKB 205 – Dalam Dunia Yang G'lap

 

Dalam dunia yang g'lap karena dosa,

banyak jiwa terancam kuasa maut.

Siapa yang mau menyampaikan berita

hal kes'lamatan dari Anak Daud?

 

            Kuasa t'lah dib'ri pada-Ku.

            Kuasa t'lah dib'ri pada-Ku.

            Masyhurkanlah Injil ke seluruh dunia,

            selalu  ‘Ku besertamu.

 

Hai, lihatlah, terbuka pintu dunia,

laskar Kristus, hai bangkit, masuklah!

Satukanlah tenagamu semua

dan Injil Kristus pun masyhurkanlah!

 

‘Kau tak perlu binasa kar'na dosa,

Allah telah memberikan Anak-Nya.

Orang benar tiada 'kan binasa,

maka masyhurkanlah t'rus Injil-Nya!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...