Belum Terlambat - Kamis, 18 Januari 2024

Kamis, 18 Januari 2024


NYANYIAN PEMBUKA

KJ 289 : 1, 3, 4   TUHAN, PENCIPTA SEMESTA

Tuhan, Pencipta semesta

Kaulah Yang Mahamulia; 

sungguh besar karunia

yang Kauberi.


Puji syukur terimalah

atas berkat anugerah

di rumah yang sejahtera

yang Kauberi.


Kau merelakan Put'raMu,

supaya dunia ditebus.

DenganNya kurnia penuh

t'lah Kauberi.



DOA PEMBUKA


 


BACAAN ALKITAB      Yeremia 19: 1-15

 

 

RENUNGAN

Izinkan saya berbagi pengalaman saat mengajar katekisasi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Sebelum pandemi, GKI Serpong membuat sejarah baru dengan membuka kelas katekisasi untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Saat ini memang belum dibuka lagi kelas tersebut karena menyadari bahwa kapasitas kami, para pendeta, belum cukup optimal untuk mengajar materi katekisasi kepada anak-anak ini.


Saya secara pribadi bergumul cukup lama untuk mempersiapkan materi ajar yang akan disampaikan. Ketika akan menyampaikan materi tentang Dosa, saya mengajak katekisan untuk memperhatikan warna kertas dan tulisan yang ada di dalamnya. Ada dua kertas, warna hijau dan warna merah. Di kertas itu ada beberapa tindakan seperti: menolong, marah, dendam, berbohong, mengampuni, dan sebagainya. Katekisan memilih kata mana yang merupakan dosa. Lalu saya ajak dia membuang satu demi satu kertas yang masuk kategori dosa itu ke tempat sampah.


Beberapa waktu kemudian, saat pandemi melanda, tiba-tiba saya dikontak oleh sebuah yayasan yang melayani anak-anak berkebutuhan khusus untuk berbagi kisah mengajar katekisasi bagi ABK. Saya kaget, ternyata cara saya mencontohkan tentang dosa dianggap sangat cocok untuk mengajarkan konsep dosa. Saya sendiri tidak menyangka bahwa ini akan berdampak kepada anak yang saya ajar, dan bahkan menginspirasi guru-guru yang juga mengajar ABK.


Dari sini saya kemudian menyadari bahwa memberikan contoh dari sebuah konsep akan sangat menolong setiap kita, baik ABK ataupun tidak. Kita akan cenderung memberi perhatian jika ada contoh kasus atau praktek untuk mengajarkan sesuatu yang penting.


Demikian juga Tuhan memberikan contoh untuk menggambarkan apa yang akan dilakukan-Nya. Buli-buli yang dipecahkan di depan bangsa Israel menjadi contoh bagaimana mereka akan menjadi hancur, terpecah, dan rusak jika tidak berbalik kepada Tuhan (ay. 11) Segala kengerian yang dituliskan dalam bacaan kita hari ini merupakan akibat yang harus ditanggung karena telah menjauh dari Tuhan.


Bagi kita yang rajin membaca Alkitab, sudah cukup banyak contoh yang diberikan agar kita tidak menjauhkan diri dari Tuhan. Tidak sedikit kisah yang menggambarkan penderitaan dan kesusahan karena berjalan tanpa pertolongan Tuhan. Maka dari itu, mari kita belajar dari contoh-contoh yang ada untuk memperbaiki relasi kita dengan Tuhan.


Belum terlambat untuk memulai sebuah hal yang baik. Jika hanya menyadari kesalahan tetapi tidak berani untuk membuangnya jauh-jauh, tidak akan ada perubahan yang signifikan. Masih dalam semangat untuk melakukan pembaruan di tahun yang baru, mari kita perbarui kehidupan beriman kita. Selagi masih ada waktu, ayo jangan berlambat-lambat. Nanti keburu telat.



DOA SYAFAAT

  • Berdoa bagi tersedianya lapangan pekerjaan sesuai zaman
  • Berdoa bagi perdamaian dunia

 

 

NYANYIAN PENUTUP

KJ 289 : 6, 8, 9   TUHAN, PENCIPTA SEMESTA

Tidak terbalas kurnia,

ampunan dosa dunia

dan pengharapan yang baka

yang Kauberi.


Pemb'rian kami s'lamanya

dari tanganMu asalnya;

yang Kauterima itulah

yang Kauberi.


Terima hormat dan sembah,

terima hidup dan kerja

serta sekalian benda

yang Kauberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...