Anak Kecil? Gak Kecil Beneran Kok ... - 17 Januari 2024

 

TataIbadah

Rabu - 17 Januari 2024

Anak Kecil? Gak Kecil Beneran Kok ...  

 

Tenang

Berdiamlah selama semenit, rasakan suasana di sekeliling Saudara. Dengarkanlah semilir angin yang bertiup, tanpa kehilangan pendengaran terhadap suara-suara lain di sekitarnya.

Nyanyikanlah pujian dari

KJ 395 - Betapa Indah Harinya

 

Betapa indah harinya,

saat kupilih penebus.

Alangkah sukacitanya,

‘ku memb’ritakannya terus 

 

Indahlah harinya, Yesus membasuh dosaku.

ku diajari Penebus, berjaga dan berdoa t’rus.

Indahlah harinya, Yesus membasuh dosaku  

 

Betapa indah janji-Nya,

yang t’lah mengikat hatiku ;

‘kub’ri kasihku pada-Nya

serta menyanyi bersyukur

 

Bacalah Mazmur 86

Pilihlah satu bagian ayatnya dan cobalah mengingatnya sebentar. Resapilah bagian itu dan jadikan sebagai pesan penting menjalani hari ini.

Perenungan Firman

Berdoalah sebelum membaca perikop

Lukas 18.15-17

                                

Renungan

 

Siapa yang suka meremehkan anak kecil? Bagi orang yang dewasa, anak kecil bisa menjadi sosok yang merepotkan, atau bahkan menjengkelkan, karena kerap mengganggu dan minta diperhatikan.

 

Akan tetapi pernahkah kita berpikir, mengapa anak-anak dihadirkan Tuhan di tengah hidup kita? Tentu kehadiran mereka bukanlah sekadar kebetulan semata.

 

Dalam perikop ini diceritakan ada beberapa orangtua yang mengajak anaknya yang masih kecil (dalam bahasa Yunaninya digunakan istilah yang berarti ‘bayi’) menjumpai Yesus. Keberadaan mereka rupanya tidak diterima oleh murid-murid Yesus, yang memarahi mereka. Tidak disebutkan alasan persisnya mengapa mereka bersikap seperti itu.

 

Meskipun para murid-Nya marah terhadap orangtua yang membawa anak kecil-anak kecil tersebut, Yesus justru meminta agar anak-anak itu dibiarkan mendekat kepada-Nya. Hal ini ingin menyampaikan pesan bahwa Yesus berkenan anak-anak itu datang, sebab dalam konteks cerita ini anak-anak yang dimaksud merupakan anak-anak yang sudah bisa berjalan sendiri. Artinya mereka tidak lagi perlu digendong atau digandeng orangtuanya menghampiri Yesus.

 

Lebih jauh lagi, kalimat ini bermaksud memberitahukan bahwa anak-anak kecil itu mempunyai kerinduan besar menjumpai Yesus. Meski didampingi orangtuanya, mereka memiliki semangat yang proaktif datang kepada Yesus. Tidak ada paksaan dari orangtuanya mendatangi Yesus. Singkatnya, merekalah yang mencari Yesus.

 

Yesus mengetahui animo atau hasrat anak-anak itu. Oleh karenanya Ia berkata, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan halang-halangi mereka.” Kalimat Yesus sesungguhnya bukan mau menjelaskan bahwa Ia berkenan hanya kepada anak-anak kecil, melainkan Ia menghargai semangat bak anak-anak yang dengan tulus, jujur, penuh kerinduan, mau menemui Yesus.

 

Dalam hidup, kita memiliki beraneka hasrat atau keinginan. Di antaranya adalah yang berhubungan dengan kebutuhan jasmaniah atau sekular, semacam makan makanan yang enak. Atau juga menikmati berselancar di dunia maya, melihat berita-berita yang tersaji dari belahan dunia lain.

Sebagai manusia, memiliki keinginan seperti itu tentu tidaklah salah. Akan tetapi kita juga telah diperkenalkan kepada Yesus, dan kita mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Junjungan kita yang sejati. Tak berlebihan jika kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita memiliki hasrat sebesar hasrat anak-anak kecil itu dalam rangka menjumpai Yesus?

 

Hasrat menjumpai Yesus bisa diterjemahkan sebagai berikut:

1.      Apakah kita ingin merasakan kehangatan kasih Yesus, yang mengampuni salah kita? Sebab ada orang yang sekalipun sadar akan salahnya, namun enggan diampuni, sehingga tak beranjak dari hidup masa lalunya dan tak kunjung bertobat.

2.      Apakah kita mau sungguh-sungguh diajari cara hidup mengikut Yesus, meskipun ternyata hal itu sukar dilakukan? Soalnya seorang anak kecil yang dengan riang menghampiri sesuatu biasanya tak begitu takut akan resiko objek yang didatanginya dan tetap bersemangat.

3.      Apakah setelah mengetahui kehendak Tuhan (yang diajarkan oleh Yesus), kita memiliki dorongan kuat memberlakukannya dalam hidup? Seorang anak kecil, jika sudah menjumpai yang ingin ditemuinya, biasanya hatinya girang setengah mati dan siap melakukan apa saja.

 

Setidaknya ketiga hal itu bisa kita jadikan barometer atau ukuran apakah Yesus sungguh-sungguh menjadi sosok yang kita idam-idamkan dalam pengembaraan hidup kita. Serta yang tak boleh dilupakan adalah pencarian kita akan Yesus benar-benar dilakukan karena kita sungguh-sungguh ingin menemukan kebenaran-Nya agar dapat menghidupkan kita di tengah pergumulan hidup.

 

 

Doa Permohonan

Mari memohon agar

1.      anggota jemaat memahami bahwa setiap pelayanan yang dilakukannya merupakan buah ungkapan syukur terhadap Tuhan yang menyertainya

2.      pelayanan umat dapat dilakukan dengan semangat yang dilandasi ketulusan dan integritas yang baik, bukan sekadar pencitraan atau pencarian popularitas

3.      Persiapan menyongsong Pemilihan Umum, agar berlangsung dalam keamanan, kenyamanan, dan ketertiban

 

Menutup ibadah hari ini, mari menyanyikan

KJ 402 – Kuperlukan Jurus’lamat

 

Kuperlukan Jurus’lamat,

agar jangan ‘ku sesat

slalu harus kurasakan

bahwa Tuhanku dekat.

 

            Maka jiwaku tenang,

            takkan takut dan enggan

            bila Tuhanku membimbing,

            ‘ku di malam pun tent’ram.

 

Kuperlukan Jurus’lamat,

kar’na imanku lemah

Hiburan-Nya menguatkan;

sungguh tiada bandingnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...