TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 02 Februari 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 50 : 1 – 3 – SABDA-MU ABADI

 

Sabda-Mu abadi, suluh langkah kami.

Yang mengikutinya hidup sukacita.

 

Di tengah ancaman sabda-Mu harapan,

Sumber penghiburan, kabar kes’lamatan.

 

Dalam badai topan sabda-Mu pedoman;

dalam kekelaman jalan kami aman.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 147:1-11, 20c

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Ayub 36:1-23 

·       1 Korintus 9:1-16

 

Pujilah Tuhan dan Wartakan Injil-Nya

 

 

Orang beriman tahu hidupnya ada di tangan Tuhan dan Tuhan merancangkan yang baik. Karena itu ia akan selalu berkata "Haleluya" (Mzm. 147:20c) dalam keadaan apapun yang dialami; susah ataupun senang. Itulah yang diingatkan pemazmur.

Elihu, salah seorang yang masih muda mengingatkan Ayub yang merasa dirinya benar di hadapan Allah (Ayub 32:2);

 

Sesungguhnya, Allah itu mulia di dalam kekuasaan-Nya; siapakah guru seperti Dia? Siapakah akan menentukan jalan bagi-Nya, dan siapa berani berkata: Engkau telah berbuat curang? (Ayub 36:22-23) 

 

Tuhan adalah sumber kehidupan dan Dialah yang merancang kehidupan setiap makhluk.

Ketika kerasulan Paulus dipertanyakan, ia mengingatkan sebagai manusia ia punya hak, juga sebagai rasul. Namun apakah ia mau mempergunakan untuk meninggikan diri? Paulus berkata:

 

Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu? Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus. (1 Korintus 9:11-12) 

 

Paulus mau menanggung segala sesuatu supaya Injil Kristus diwartakan.

 

Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya aku pun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada ...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapa pun juga! Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. (1 Korintus 9:15-16) 

 

Tidakkah itu adalah hidup kita, orang beriman: memuji Tuhan dengan mewartakan Injil dalam hidup kita?

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemilih berpikir untuk 5 tahun ke depan, bukan hanya saat memilih saja.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 50 : 4 – 6 – SABDA-MU ABADI

 

Sabda-Mu semua harta tak terduga,

sungguh memberkati yang membuka hati.

 

Sabda pengasihan dalam hidup insan,

cah’ya pengharapan bila ajal datang.

 

Tolong, agar kami rajin mendalami

lalu melakukan sabda-Mu, ya Tuhan!

 

Penyesuaian

Kamis, 1 Februari 2024

Rancangan Damai Sejahtera

 TATA IBADAH HARIAN

Rabu, 31 Januari 2024

 

Pujian Pembukaan

KJ 163:1-2 “damai sejahtera kutinggalkan bagimu”

Reff: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu,
damai sentosaKu Kuberikan kepadamu!
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu,
damai sentosaKu Kuberikan kepadamu!”

  1. Janganlah hatimu gemetar dan gelisah;
    Tuhan kasihilah dan percayalah Dia!
    Ia telah pergi, Ia datang kembali.
    Ingat amanatNya, berpegang pada janji; Reff…
  2. DisediakanNya dalam rumah BapaNya
    bagi sahabatNya tempat tinggal s’lamanya.
    Sambil menanti Dia, kuatkanlah hati.
    Ingat amanatNya, berpegang pada janji;
    Reff….

 

PEMBACAAN MAZMUR

Pembacaan Mazmur 35:1-10

Di bacakan oleh salah seorang dari anggota keluarga

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

·       Yeremia 29: 1-14

·       Mazmur 5:1-20

 

 Rancangan Damai Sejahtera

              Pembuangan ke Babel adalah final, Yehuda akan diam disana selama tujuh puluh tahun. Yeremia meyakinkan umat di pembungan untuk menerima situasi mereka dengan percaya bahwa hal itu adalah rancangan damai Sejahtera Allah untuk mereka bukan rancangan kecelakaan. Hanya dengan menerima ajaran Allah untuk menentukan mereka kepada pertobatan mereka dapat kembali merasakan tangan kasih dan penyertaan-Nya. Mereka akan mengalami pemulihan yang berasal dari Allah

               Kuasa Tuhan tidak dapat dipungkiri oleh siapapun, bahkan oleh roh jahat. Berarti tidak ada kuasa apapun diluar Tuhan yang perlu kita takuti. Rancangan damai sejahtera Allah akan diberikan kepada semua orang, karena bagi Tuhan setiap orang sangat berharga bagi Tuhan. karena itu kita harus menyerahkan hidup seutuhnya ke dalam tangan Tuhan.

              Rancangan-Nya adalah untuk kesejahteraan mereka, maka mereka pun dipanggil untuk menjadi alat Allah untuk menyebarkan kasih Allah dan memuliakan Allah. Maka dimanapun Tuhan tempatkan kita berada, kita dipanggil untuk meyaksikan Kristus melalui hidup kita. Ketika kita melakukan kehendak Allah maka sebagai upahnya adalah damai sejahtera akan Allah berikan kepada kita semua.

 

REFLEKSI

Setiap anggota keluarga melakukan refleksi atas renungan hari ini dan direfleksikan dengan kehidupan masing-masing.

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Setiap anggota keluarga mendoakan setiap pokok doa:

·       Anggota jemaat yang melayani dengan giat

·       Kesehatan keluarga

·       Pendidikan anak atau cucu

·       Bangsa dan Negara

·       Penutup (doa Bapa Kami)

 

 

Pujian Penutup

KJ 163:3 “damai sejahtera kutinggalkan bagimu”

Reff:“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu,
damai sentosaKu Kuberikan kepadamu!
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu,
damai sentosaKu Kuberikan kepadamu!”

  1. Kamu, jemaatNya, tahu jalan ke situ;
    Dialah Jalan dan Kebenaran dan Hidup!
    Lakukanlah sabdaNya seraya menanti.
    Ingat amanatNya, berpegang pada janji; Reff…

 

 

Kok Ga Nikah Nikah Sih??

(Selasa, 30 Januari 2024)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

Yang Mau Dibimbing oleh Tuhan

(KJ 379 : 1, 3, 4)

 

Yang mau dibimbing oleh Tuhan

dan yang berharap tak henti,

akan mendapat pertolongan,

bahkan di saat terpedih.

Tuhanlah dasar imannya,

bukanlah pasir alasnya.


Biar jiwamu kautenangkan,

tabahkan hati yang sendu:

Yang Mahatahu kauandalkan,

kasih-Nya cukup bagimu.

Tuhan telah memilihmu

dan Ia tahu yang kau perlu.


Pada-Nya ada sukacita;

nantikan saja waktunya.

Bila kau tulus dan setia,

Tuhan menolong segera.

Ia beri berkat penuh

yang tak terduga olehmu.


Pembacaan Mazmur 35 : 1-10

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Bilangan 22 : 22-28

Perjanjian Baru : 1 Korintus 7 : 32-40


Renungan 


"Kapan kamu nikah? Tuh lihat, teman-teman yang seusiamu sudah banyak yang nikah loh. Apa kamu ga malu kalau seandainya bertemu dengan mereka?" 

"Kamu mau sampai kapan hidup melajang begini? Ingat, papa dan mama sudah semakin tua. Papa dan mama tidak ingin kamu hidup sendirian. Makanya, cepat cari pasangan."

"Nak, akhir-akhir ini, kamu perhatikan tidak bu Jojo, tetangga sebelah rumah kita? Betapa bahagianya dia ya. Tiap pagi bisa jalan-jalan sama cucunya. Bercanda dan bermain dengan bahagia. Kapan ya kira-kira ibu bisa seperti dia?"


    Itulah sepenggal kalimat-kalimat yang seringkali diucapkan oleh orang tua-orang tua yang sangat merindukan anak atau anak-anaknya segera menikah. Mereka menyampaikan harapan dan kerinduan itu dengan maksud yang baik. Mereka tidak ingin anak atau anak-anak mereka mengalami kesendirian dalam hidup. Mereka merindukan hadirnya generasi penerus yang akan meneruskan kekerabatan dalam kehidupan mereka. Sebab, dengan menikah dan hadirnya generasi yang akan meneruskan kekerabatan, maka kelak mereka tidak akan sebatang kara dalam hidup ini. Tidak ada maksud yang lain, selain demi kebaikan mereka. Setidaknya itulah yang membuat mengapa banyak orang tua terus mendorong dan mengingatkan anak atau anak-anak mereka untuk memikirkan tentang masa depan hidup mereka, terutama dalam hal perkawinan atau pernikahan.

    Tentu menyampaikan harapan dan kerinduan yang baik bagi anak atau anak-anak bukanlah hal yang salah. Apalagi jika kerinduan dan harapan itu adalah hal yang baik bagi masa depan anak atau anak-anak. Itu adalah hal yang mulia. Namun, juga harus diingat oleh setiap orang tua, agar jangan sampai maksud baiknya itu justru dimaknai secara salah oleh anak atau anak-anak mereka. Tidak sedikit, kita menjumpai anak atau anak-anak yang justru merasa tertekan tiap kali orang tuanya berbicara soal rencana perkawinan. Mereka merasa dipaksa dan diintimidasi dengan perntanyaan-pertanyaan yang terus menerus diulang oleh orang tua mereka tentang "kapan nikah". Alhasil, mereka cenderung risih dan merasa tidak dipahami dan dimengerti.

    Bicara tentang hidup dalam pernikahan, firman Tuhan yang dicatat dalam 1 Korintus 7:32-40 dengan jelas menyadarkan kepada kita bahwa itu adalah hal yang baik. Namun, jangan sampai dilakukan karena keterpaksaan atau tekanan. Keputusan untuk menikah atau tidak menikah, lalu soal kapan waktunya menikah, dan hal-hal yang berkaitan dengan itu semua sebaiknya diambil dalam kesadaran dan kebebasan dari orang yang akan menjalaninya. Bukan karena paksaan dari orang lain atau tekanan dari pihak lain. Oleh karena itu, Paulus mengajak kepada kita untuk tidak kuatir jika hari ini masih ada orang yang mengambil pilihan untuk tidak menikah dulu. Sebab, keputusan untuk menikah atau tidak menikah di mata Tuhan sama baiknya, sejauh keputusan itu diambil kesadaran dan tanpa paksaan.

    Tuhan mengetahui apa yang baik bagi anak-anak-Nya. Jika memang Tuhan menghendaki seseorang itu menikah, maka pada waktunya nanti, pastilah Tuhan akan memperjumpakan orang itu dengan calon pasangannya. Namun, jika Tuhan menghendaki orang itu untuk hidup sendiri demi kemuliaan nama Tuhan, maka Tuhan juga pasti akan memelihara hidup orang itu dengan cara-Nya yang ajaib. Seperti yang Ia lakukan terhadap Bileam. Bacaan kita dalam Bilangan 22:22-28 memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana Tuhan menjagai hidup Bileam sedemikian rupa. Tuhan tidak ingin Bileam mengalami kecelakaan. Sebab itu, Tuhan melakukan banyak cara untuk menghindarkan Bileam dari hal-hal yang dapat mencelakai hidupnya.

    Demikian jugalah yang akan Tuhan lakukan terhadap anak-anak-Nya. Ia pasti tidak membiarkan mereka menempuh perjalanan hidup yang akan membuatnya celaka. Jika Tuhan menghendaki anak-anak-Nya hidup dalam lembaga pernikahan, maka pastilah pernikahan itu akan menjadi berkat buat mereka. Jika Tuhan menghendaki anak-anak-Nya hidup tanpa menikah, maka Tuhan juga akan tetap memelihara anak-anak-Nya dan tidak akan membiarkan mereka mengalami celaka dalam hidup mereka. 

    Oleh karena itu, keputusan menikah atau tidak menikah biarlah didasarkan pada kesadaran diri akan panggilan Tuhan dalam kehidupan anak-anak kita. Jangan paksa mereka. Namun, doronglah mereka untuk melibatkan Tuhan dalam mempergumulkan masa depan mereka. Bimbinglah mereka untuk mengetahui apa yang menjadi rencana Tuhan dalam kehidupan mereka. Biarlah mereka mempergumulkannya secara serius bersama dengan Tuhan. Yakin dan percayalah,  Tuhan pasti punya rencana yang baik bagi hidup anak-anak kita. Jika memang Tuhan menghendaki mereka menikah, pasti pada waktunya nanti, Tuhan akan mewujudkan rencana itu dalam kehidupan mereka. Bersabarlah... Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar gereja tetap memiliki kepedulian terhadap pergumulan-pergumulan yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga kehadiran gereja dapat terus memberi dampak yang baik bagi lingkungan di sekitarnya.


Nyanyian Penutup

 

Tak 'Ku Tahu 'kan Hari Esok

(PKJ 241 : 1, 3)

 

Tak 'ku tahu 'kan hari esok,

namun langkahku tegap.

Bukan surya kuharapkan,

kar'na surya 'kan lenyap.

O, tiada 'ku gelisah,

akan masa menjelang;

'ku berjalan serta Yesus,

maka hatiku tenang.


Refrain:

    Banyak hal tak kufahami

    dalam masa menjelang.

    tapi t'rang bagiku ini:

    Tangan Tuhan yang pegang.


Tak 'ku tahu 'kan hari esok,

mungkin langit 'kan gelap.

Tapi Dia yang berkasihan,

melindungi 'ku tetap.

Meski susah perjalanan,

g'lombang dunia menderu,

dipimpin-Nya 'ku bertahan

sampai akhir langkahku.

(kembali ke refrain)


Ngegas - 29 Januari 2024

 

TataIbadah

Senin - 29 Januari 2024

Ngegas

 

 

 

Tenang

Berdiamlah selama semenit, rasakan suasana di sekeliling Saudara. Dengarkanlah semilir angin yang bertiup, tanpa kehilangan pendengaran terhadap suara-suara lain di sekitarnya.

Nyanyikanlah pujian dari

KJ 4 – Hai Mari Sembah

 

Hai mari sembah yang Mahabesar,

nyanyikan syukur dengan bergemar.

Perisai umat-Nya, Yang Mahaesa,

mulia nama-Nya, takhta-Nya megah!

 

Hai masyurkanlah keagungan-Nya;

cahaya terang itu jubah-Nya.

Gemuruh suara-Nya di awan kelam;

berjalanlah Dia di badai kencang.

 

Bacalah Mazmur 35 ayat 1 sampai dengan ayat 10

Pilihlah satu bagian ayatnya dan cobalah mengingatnya sebentar. Resapilah bagian itu dan jadikan sebagai pesan penting menjalani hari ini.

 

 

Perenungan Firman

Berdoalah sebelum membaca perikop

Kisah Para Rasul 21.17-26

                                

Renungan

 

Istilah ini dipakai untuk menggambarkan suasana hati orang yang sedang panas. Tentulah hal ini dipicu oleh situasi dari orang lain yang susah diterima. Misalnya karena seseorang mengangkat kelemahan atau aib orang lain di muka umum, yang membangkitkan kemarahan, dan membuat emosinya sukar dikendalikan, apalagi dihentikan.

 

Tentulah hal semacam ini tidak menyenangkan bagi kehidupan. Juga tidak produktif. Setiap kemarahan yang tidak membuahkan apa-apa hanyalah membuang waktu dan sungguh tidak ada gunanya. Oleh karena itu jelaslah hal semacam ini perlu dihindari oleh setiap orang Kristen.

 

Situasi semacam ini dihadapi oleh seorang teladan Kristen sekaliber Paulus. Saat ia bertemu dengan para pengikut Kristus di Yerusalem dan bergembira bersama mereka di sana, terdengar berita bahwa Paulus mengajar orang-orang Yahudi dan banyak yang menjadi percaya kepada Yesus dan memberlakukan hukum Taurat. Namun ada di antara mereka yang juga percaya tapi tidak memberlakukan hukum Taurat karena katanya mereka diberitahu Paulus agar tidak menaati Taurat karena syarat mengikut Yesus tidak harus mengikuti hukum Taurat.

 

Hal semacam ini tentu bisa membuat Paulus gusar, sebab ia tidak menyatakan hal itu. Selidik punya selidik, ternyata itu ulah para pemimpin agama yang mau menjatuhkan Paulus. Mereka memelintir ucapan Paulus yang menekankan bahwa upacara atau ritual Yahudi serta kepatuhan pada hukum Taurat tidak mendatangkan keselamatan. Yang perlu dilakukan adalah percaya kepada Yesus dan mengikuti keteladanan-Nya. Namun ada yang membuat seakan pernyataan Paulus merupakan ajaran agar tidak perlu menaati hukum Taurat, secara khusus jangan menyunatkan anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat. Hal ini tentu bisa menimbulkan salah paham yang menyudutkan Paulus, sebab bisa jadi orang nanti akan berpikir salah tentang Paulus, seakan Paulus tidak menghormati apa yang selama ini sudah diterima sebagai kebenaran oleh kaum Yahudi.

 

Namun alih-alih marah akibat perbuatan orang itu, Paulus memilih jalan lain. Ia menuruti anjuran orang-orang yang bertemu dengannya di Yerusalem itu, yakni dengan melakukan pentahiran, yakni kebiasaan yang berdasar pada tradisi Yahudi. Hal ini bisa menegaskan bahwa Paulus tidak menentang sikap mempraktekkan ketaatan pada hukum Taurat, dan hal itu justru memberikan persepsi yang lebih positif tentang dirinya.

 

Alih-alih membela diri dan mengambil posisi berseberangan dengan orang-orang yang tak menyukainya, Paulus melangkah secara elegan. Ia memilih tidak berkonflik, apalagi sampai mengumbar emosi yang tak perlu, sehingga menghindari pertikaian yang menghabiskan tenaga dan pikiran serta membangun sikap yang lebih positif.

 

Dalam hidup, kita juga bisa saja mengalami situasi seperti Paulus. Kala terpojok dan harga diri kita dipertaruhkan, kira-kira bagaimana kita menghadapinya? Tetap ngotot membela diri – karena memang tak merasa bersalah – alias ngegas, atau lebih legawa dan mencari jalan yang lebih menenangkan, tidak mencari sensasi yang dramatis? Paulus bisa saja menunjukkan fakta yang sesungguhnya, namun itu bisa membuatnya bekerja keras dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bisa saja orang kemudian membenarkan dia dan menyalahkan orang yang memelintir perkataannya itu. Namun apa gunanya dan apa untungnya? Pilihannya lebih mendatangkan damai sejahtera bagi semua pihak.

 

Jadi, apa yang mau kita pilih?

 

 

Doa Permohonan

Mari memohon agar

1.      Pemerintah membuka peluang masyarakat mempunyai usaha supaya dapat menopang hidupnya dan keluarganya

2.      Persiapan menyongsong Pemilihan Umum, agar berlangsung dalam keamanan, kenyamanan, dan ketertiban. Pemilu tinggal sebentar lho!

 

Menutup ibadah hari ini, mari menyanyikan

PKJ 267 – Damai Di Dunia

 

Damai di dunia dan kitalah dutanya

Damai sejahtera, amalkanlah maknanya,

Allah, Bapa kita, kita anak-Nya,

rukun bersaudara, penuh bahagia.

Damai di dunia dan inilah saatnya.

Ucapkan ikrarmu, jalankan perintah-Nya,

setiap kata dan karya kita memuji nama-Nya.

Damai di dunia, kini dan selamanya.

Kini dan selamanya.

 

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Sabtu, 27 Januari 2024

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 393 : 1 – 2 – Tuhan, Betapa Banyaknya

 

Tuhan, betapa banyaknya berkat yang Kauberi.

Teristimewa rahmat-Mu dan hidup abadi

 

Refrein :

T’rima kasih ya, Tuhanku atas keselamatanku

padaku telah Kauberi hidup bahagia abadi

 

Sanak saudara dan teman Kaub’ri kepadaku;

Berkat terindah ialah: ‘ku jadi anak-Mu.

 

 

PEMBACAAN Mazmur

Salah Seorang Anggota Keluarga Membacakan Mazmur 111

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Ulangan 13:1-5 

·       Matius 8:28-9:1

 

Bersyukur atas Segala Kasih Tuhan

 

 

Batas memisahkan antara pihakku dan pihakmu; pandanganku dan pandanganmu. Batas diperlukan untuk memberi garis tegas dari apa yang penting dan utama dalam hidup. Dan itulah iman kepada Tuhan. 

Iman kepada Tuhan tidak bisa dan tidak boleh ditawar, dan dipersandingkan dengan yang lain.

 

TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut. Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan — dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu. (Ulangan 13:4-5)

 

Peringatan ini jelas bagi umat, dan bagi setiap orang percaya karena umat tidak mungkin menduakan Tuhan. 

Karena itu bagi Tuhan Yesus adalah penting untuk menyelamatkan orang yang kerasukan setan dan menyuruh mereka (setan-setan) untuk pindah kepada babi seperti yang mereka kehendaki.

 

Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. (Matius 8:32) 

 

Tuhan telah baik kepada umat, dan patutlah umat menjadi orang yang percaya kepada-Nya.

 

Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat. Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. (Mazmur 111:9-10) 

 

Mari kita selalu menjadi orang yang percaya dan takut kepada Tuhan karena kasih-Nya.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Keluarga yang tetap bersatu dalam suka dan duka.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 393 : 3 – Tuhan, Betapa Banyaknya

 

Setiap hari rahmat-Mu tiada putusnya:

hendak kupuji nama-Mu tetap selamanya.

 

Refrein :

T’rima kasih ya, Tuhanku atas keselamatanku

padaku telah Kauberi hidup bahagia abadi.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025