Kamis, 1 Februari 2024
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 5: 1,3 TUHAN ALLAH, NAMA-MU
Tuhan Allah, nama-Mu kami puji dan masyhurkan;
isi dunia sujud di hadapan-Mu ya Tuhan!
Bala Sorga menyembah Dikau, khalik semesta
Bapa agung dan kudus, mahamurah dan rahmani,
Put'ra Tunggal, Penebus; Roh, Penghibur yang sejati
Langit-bumi-Mu penuh kemuliaan nama-Mu!
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB Galatia 5: 2-15
RENUNGAN
Akhirnya kita tiba di bulan yang ditunggu-tunggu. Dalam 2 minggu ke depan, kita akan melakukan pemilihan umum untuk menentukan pemimpin negeri ini. Apa yang sudah Anda siapkan?
Adalah sebuah keniscayaan bahwa kita akan memasuki babak yang baru dalam perjalanan sebagai bangsa Indonesia. Ketika memasuki hal baru itu, tentu banyak penyesuaian. Mungkin ada hal-hal baru yang dilakukan oleh pemimpin terpilih nanti, yang perlu diikuti oleh rakyatnya. Itu adalah hal yang wajar dan lumrah.
Penyesuaian juga terjadi pada orang-orang di Galatia, ketika mereka menjadi percaya kepada Kristus. Bagi mereka yang dulunya Yahudi, agak sulit untuk melepaskan kebiasaan mengikuti hukum Taurat. Paulus pun menyadari kesulitan tersebut. Namun, Paulus dengan tegas menyatakan bahwa kita tidak bisa berkompromi dengan semua itu. Ketika memilih percaya pada Kristus, maka semua harus dilepaskan. "Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia." (ay. 4)
Penyesuaian yang dimaksudkan di sini bukan berkompromi atau menggabungkan apa yang diajarkan selama ini dengan kasih karunia Kristus. Taurat yang selama ini diajarkan justru telah jauh dari kehendak Allah, seakan-akan keselamatan datang dari hukum Taurat. Padahal keselamatan itu datang dari Tuhan, yang kemudian menyempurnakan Taurat itu dengan karya Kristus yang mati dan bangkit. Penyesuaian yang diajarkan Paulus adalah dengan kembali pada Allah, bukan pada hukumnya saja.
Bagi kita pun berlaku hal yang serupa. Ketika nanti kita memiliki pemimpin terpilih, kita harus menyesuaikan diri kita. Sebagai orang Kristen yang percaya pada Kristus, kita juga perlu menyesuaikan kehidupan kita sebagai warga negara dengan iman kita. Peran kita sebagai masyarakat bukan hanya tunduk pada pemerintah, tapi juga sebagai penyampai aspirasi apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan konstusi dan juga nilai-nilai kekristenan terjadi di negara ini.
Dalam konfesi GKI 2014, bagian pertamanya menebutkan "... kami sebagai Gereja Kristen Indonesia hidup dan berkarya di tengah kekayaan dan kepelbagaian warisan sejarah, budaya, dan lingkungan alam Indonesia." Artinya, sebagai warga gereja, khususnya GKI, kita pun perlu hidup dengan menyesuaikan antara iman dan juga hak serta kewajiban sebagai warga negara.
Marilah kita hidup sebagai orang-orang yang mau tunduk pada Tuhan dengan menjalani keseharian sebagai warga negara. Gunakan hak pilih Anda dengan bijak, kiranya Tuhan memberkati pilihan kita dan menyatakan damai sejahtera di negara kita Indonesia.
DOA SYAFAAT
- Berdoa agar tersedianya lapangan kerja yang sesuai zaman
- Berdoa bagi perdamaian dunia
NYANYIAN PENUTUP
KJ 5: 6,7 TUHAN ALLAH, NAMA-MU
Tiap hari nama-Mu kami puji dan muliakan,
kini dan selalu t'rus sampai kesudahan zaman.
Buat kami bertekun hingga Hari Datang-Mu.
Tuhan, kasihanilah! Kasihani kami ini;
dalam cahya kurnia tuntun yang telah Kaupilih.
Kau harapan umat-Mu: kasih-Mu kekal teguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar