SEIMBANG

 

Tataibadah Harian

Rabu, 6 Desember 2023

SEIMBANG

 

Saat Teduh

 

Mazmur 79

Seorang membacakannya bagi seluruh anggota keluarga

 

Nyanyi Bersama

PKJ 103 – Carilah Dahulu Kerajaan Allah

 

Carilah dulu kerajaan Allah

beserta kebenaran-Nya

maka semua ditambah padamu.

Halelu, haleluya!

 

Mintalah, Tuhan pasti memberi,

carilah kau pasti dapat.

Pintu dibuka-Nya bila kau ketuk.

Halelu, haleluya!

 

Bukan makanan saja kau perlu;

paling perlu firman Allah

yang merupakan jaminan hidupmu.

Halelu, haleluya!


Pembacaan Alkitab

Seorang membacakan Mikha 5.1-5a

Seorang lain membacakan Lukas 21.34-38

         

Renungan: SEIMBANG

 

Jika diminta memperhatikan ke dalam diri kita sendiri, bagaimana kita menjalani hidup kita?

 

Hidup sering kita bagi dua; yang satu bersifat jasmaniah, berisikan hal-hal yang kita senangi, misalnya kulineran, jalan-jalan, atau melakukan hobi kita, sementara yang satunya bersifat rohaniah, seperti berdoa, baca Alkitab, kebaktian Minggu di gereja, dan sebagainya.

 

Kalau diukur atau dihitung, kira-kira mana yang lebih banyak di antara kedua hal tersebut?

 

Penulis Injil Lukas menasehati pembacanya agar tidak hanya menjalani hidup yang memenuhi kebutuhan atau keinginan jasmaninya semata. Di bagian awal tulisannya pada perikop ini ia mengingatkan orang-orang agar jangan terlalu banyak berpesta pora atau hanya mementingkan yang sifatnya lahiriah. Perlu ingat bahwa hidup kita perlu keseimbangan agar tidak jadi destruktif atau merusak.

 

Maksudnya apa ya? Begini. Sekiranya kita terlalu memikirkan hal lahiriah, misalnya takut tidak makan pada hari ini, kemudian kita melihat ada makanan di atas meja, bisa jadi kita akan segera mengambilnya demi kenyangnya perut kita, tanpa peduli ada orang lain yang juga berharap makan dari meja yang sama. Atau karena khawatir bakal kehabisan maka kita berlomba mengambilnya. Entah yang lain kebagian atau tidak, bukan urusan kita!

 

Bukankah pola pikir demikian bertentangan dengan semangat atau nilai yang diajarkan Tuhan kepada kita, yakni hendaknya kita berbagi dan memikirkan kepentingan orang lain juga? Bagaimana kita bisa berbagi jika orientasi atau pikiran kita hanya tertuju pada apa yang memuaskan perut atau kebutuhan jasmani kita? Bisa-bisa malah sisi rohani kita terkubur dan akhirnya segala yang kita lakukan hanya ditentukan oleh ukuran jasmaniah semata. Ini bahaya!

 

Mari, mulai hari ini, kita belajar dan mengelola diri agar kedua hal ini seimbang dalam hidup kita. Semoga damai sejahtera Allah terus kita rasakan sepanjang pengembaraan kita, di tengah beraneka kesulitan hidup yang membuat kita terjepit dan akhirnya berdalih sulit melakukan kebaikan di dalamnya. 

 

Doa Syafaat

Mari mendoakan supaya orang-orang muda mau melayani di gereja

 

Nyanyi Bersama

PKJ 264 – Apalah Arti Ibadahmu

 

Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,

bila tiada rela sujud dan sungkur?

Apalah arti ibdahmu kepada Tuhan,

bila tiada hati tulus dan syukur?

 

          Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.

          Ibadah sejati, kasihilah sesamamu!

          Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,

jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.

 

Marilah ikut melayani orang berkeluh,

agar iman tetap kuat serta teguh.

Itulah tugas pelayanan, juga panggilan,

persembahan yang berkenan bagi Tuhan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025