Kamis, 9 November 2023
SAAT TEDUH
NYANYIAN PEMBUKAAN
KJ 401: 1-2 MAKIN DEKAT, TUHAN
Makin dekat, Tuhan, kepadaMu;
walaupun saliblah mengangkatku,
inilah laguku: Dekat kepadaMu;
Makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
Makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
Berbantal batu pun 'ku mau rebah,
bagai musafiryang lunglai, lelah,
asal di mimpiku dekat kepadaMu;
makin dekat, Tuhan, kepadaMu
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB Mazmur 70
RENUNGAN
Dalam minggu lalu saya harus fokus pada kesehatan saya. Karena padatnya kegiatan pelayanan yang saya miliki, akhirnya saya sakit dan harus istirahat. Ada beberapa tugas pelayanan yang harus ditunda dan ada juga yang diundur. Saya tidak biasanya mengubah jadwal pelayanan karena sakit. Namun ketika itu terjadi, saya memohon maaf dan juga pengertian dari mereka yang saya layani.
Saya tidak suka istirahat terlalu lama. Ketika harus karantina karena Covid-19, awalnya saya menikmati waktu luang itu. Lama-kelamaan, saya jadi bosan karena tidak bebas melakukan banyak hal. Waktu jadi terasa begitu lambat dan saya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Rasanya ingin segera pulih dan sehat lagi supaya bisa melakukan banyak hal.
Mungkin seperti itu juga yang dirasakan Daud dalam Mazmur 70 ini. Ada rasa sesak yang dirasakan sehingga ia tidak bisa bebas melakukan hal lain. Waktu terasa begitu lambat sehingga ia berseru, "Tetapi, aku ini sengsara dan miskin; ya Allah, datanglah segera! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah berlambat!" (ay. 6)
Bagi Anda yang sedang bergumul, tentu Anda akan membaca Mazmur ini dengan sungguh karena Anda merasakan apa yang dirasakan pemazmur. Dalam keadaan sulit, waktu seakan berjalan begitu lambat. Hal itu disebabkan karena kita ada dalam kondisi tegang, panik, tidak berdaya. Orang banyak bukannya menolong malah mencibir, bahkan ada yang bersyukur untuk itu (ay. 4). Pertolongan Tuhan sepertinya tidak kunjung datang. Tuhan seakan membiarkan penderitaan ini begitu berat dan tidak menjadi ringan.
Bagi Anda yang hidupnya berjalan seperti biasa, tidak ada kesulitan maupun kegembiraan yang dirasakan, Mazmur ini mengajak kita untuk jeda sejenak. Seperti tombol pause yang dipakai untuk kita berhenti sejenak dari kesibukan. Ambil waktu untuk merenungkan Tuhan sejenak. Jangan tunggu momen yang tepat untuk merenungkan Tuhan. Itu akan sangat menyiksa.
Dalam keadaan seperti apapun kita saat ini, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat memberikan pertolongan. Ia tahu kapan waktu untuk bertindak. Bisa jadi selama ini kita yang menuntut Tuhan untuk mengikuti alur waktu kita. Akhirnya kita menjerit dan berteriak seperti yang ada di Mazmur 70. Lantas, apakah itu membuat Tuhan mengubah rencana-Nya? Tidak!
Sebagai manusia yang rentan mengalami tantangan dan tekanan, wajar kita berteriak minta tolong kepada Tuhan. Sudah seharusnya kita menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya penolong. Tetapi, jangan paksa Tuhan untuk ikut maunya kita. Kitalah yang harus menyesuaikan dengan waktu Tuhan. Kelihatannya lambat, pelan, slow, tapi Tuhan tahu yang terbaik.
Pakailah waktu yang lambat ini untuk jeda sebentar. Pause, berhenti sejenak untuk bisa berpikir lebih tenang dan lebih panjang. Tidak sedikit orang gagal karena tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Mari merenungkan ini dengan mengambil jeda sejenak, renungkan karya Tuhan yang ajaib itu dalam kehidupan kita.
DOA SYAFAAT
- Berdoa bagi pemuda-remaja agar mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang.
- Berdoa bagi perdamaian dunia.
NYANYIAN PENUTUP
KJ 332 KEKUATAN SERTA PENGHIBURAN
Kekuatan serta penghiburan
diberikan Tuhan padaku.
Tiap hari aku dibimbingNya;
tiap jam dihibur hatiku.
Dan sesuai dengan hikmat Tuhan
‘ku dib’rikan apa yang perlu.
Suka dan derita bergantian
memperkuat imanku.
Tiap hari Tuhan besertaku,
diberi rahmatNya tiap jam.
DiangkatNya bila aku jatuh,
dihalauNya musuhku kejam.
Yang namaNya Raja Mahakuasa,
Bapa yang kekal dan abadi,
mengimbangi duka dengan suka
dan menghibur yang sedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar