Jangan Bebal dan Jangan Keraskan Hati

TATA IBADAH HARIAN

Jumat, 10 November 2023

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 27:1-3 “Meski Tak Layak Diriku”

1.     Meski tak layak diriku, tetapi karena darah-Mu

dan kar’na kau memanggilku, ‘ku datang, Yesus, pada-Mu.

2.     Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela,

Darah-Mulah pembasuhnya, ‘ku datang, Tuhan, pada-Mu.

3.     Terombang-ambing, berkeluh, gentar di kancah kemelut,

ya Anakdomba Allahku, kudatang kini pada-Mu.  

 

PEMBACAAN MAZMUR  

Pembacaan Mazmur 70, ayat ganjil oleh perempuan dan ayat genap oleh laki-laki.

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

·        Amos 3:1-12

·        Wahyu 9:13-21

 

 “Jangan Bebal dan Jangan Keraskan Hati!”

Kita sebagai umat manusia sering kali tidak peka atau sadar bahwa apa yang kita lakukan adalah tindakan dosa. Sehingga ketidak pekaan tersebut terus dilakukan sehingga dosa tersebut terus terulang dan terus dilakukan. Sama seperti yang terjadi pada bangsa Israel. Bangsa Israel memiliki kedudukan yang istimewa di mata Allah (Am 3:2). Namun Bangsa Israel berulang kali menyakiti hati-Nya bahkan mereka melanggar janji dan tidak lagi berjalan dengan Allah. Pada ayat selanjutnya bahwa Bangsa Israel layak untuk dihukum, namun kebaikan Tuhan Kembali terjadi bahwa sebelum menghukum bangsa Israel, Tuhan memastikan kembali mereka menyadari kesalahannya dan jika tidak menyadarinya Tuhan berkuasa mandatangkan malapetaka atas Israel karena dosa-dosa mereka dan Dia berhak menghukum mereka.

 

Penghukuman Allah nampak pada bacaan kedua hari ini Wahyu 9:13-21, sangkakala keenam ditiup kemudian terdengar suara-suara dari keempat tanduk mezbah emas dan berkata kepada malaikat keeanm untuk melepaskan empat malaikat yang terikat didekat Sungai besar Efrat dan keempat malaikat ini yang sekian lama diikat kemudian dibiarkan lepas untuk menhancurkan dunia dengan jumlah pasukan dua ratus juta pasukan berkuda (Why 9:14-19).

 

Meskipun penghukuman yang begitu dahsyat masih ada yang  belum mati, tetapi meskipun mereka sudah merasakan dan mengalami penghukuman Tuhan ini, manusia tersebut tetap mengeraskan hati, mereka tidak bertobat, dan tetap melakukan dosa. Dalam hal ini dapat dikatakan mereka sangat bebal! Tuhan masih memberikan mereka kesempatan untuk hidup, sehingga mereka seharusnya melihat ini sebagai kasih karunia Tuhan dan mereka mau bertobat, namun mereka lebih memilih untuk terus berkubang dalam dosa.

 

Bukan Tuhan yang kurang sabar terhadap manusia berdosa, melainkan manusialah yang terus menerus mengeraskan hati terhadap teguran, peringatan, dan kesempatan untuk bertobat yang telah diberikan Tuhan. Karena itu marilah kita peka terhadap setiap teguran Tuhan yang kita dengar. Jangan pernah mengerakan hati, karena jika kita terus mengerakan hati kitab isa menjadi manusia yang bebal. Baiklah kita keluar dari belengu dosa melainkan kita mulai sadar bahwa di dalam dosa kita tidak akan pernah melihat kasih karunia Tuhan kepada kita.   

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Setiap anggota keluarga mendoakan setiap pokok doa:

·        Keamanan yang tetap terjaga menjelang pemilihan umum.

·        Kesehatan keluarga

·        Pendidikan anak atau cucu

·        Penutup (doa Bapa Kami)

 

 

Pujian Penutup

PKJ 42: 1-2 “Kumohon Pengampunan”

1.     Kumohon pengampunan, Tuhan.

atas segala dosa yang banyak kulakukan, Tuhan,

nyata dihadapanmu.

2.     Teguhkanlah imanku, Tuhan,

bimbing tiap langkahku;

jangan biarkan aku, Tuhan,

sesat dijalan-Mu.

3.     Kau gunung harapanku, Tuhan,

sumber kehidupanku,

tempat perlindunganku, Tuhan,

dari jerat penggoda.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...