Kaget - Sabtu, 11 November 2023

Sabtu, 11 November 2023

SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKAAN
NKB 212: 1-2 
SUNGGUH INGINKAH ENGKAU LAKUKAN
Sungguh inginkah engkau lakukan hal besar?
Jangan tunggu tiba saatnya.
Kini tugasmu kerjakan dengan baik benar.
Jadilah suluh dunia!

Refrein:
Jadilah suluh dunia!
Jadilah suluh dunia!
Mungkin ada yang terhibur kar’na sinarnya.
Jadilah suluh dunia!

‘Kau pun dapat mengenyahkan awan yang gelap
bagi hati susah dan resah.
‘Kan dirasakannya penghiburan yang sedap.
Jadilah suluh dunia. (Ref.)


DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB   Matius 21: 1-14



RENUNGAN

    Saat mengendarai mobil, saya melihat dari spion sebuah ambulans sedang menerobos jalanan padat. Sirine yang dibunyikan menandakan ambulans itu membawa orang sakit parah. Kendaraan lain di belakang saya sudah menepi dan membuat alur jalan jadi lebih sulit. Saya terlambat menggeser kendaraan saya. Tiba-tiba kaca mobil saya dipukul oleh seorang laki-laki yang menjadi pembuka jalan bagi ambulans. "Minggir dong!" Saya kaget dan gemetar karena baru kali itu dibentak orang lain di jalan.
    Ambulans itu berhasil lewat dengan baik. Jalanan kembali tenang. Tetapi hati saya masih tidak tenang. Masih kaget dengan apa yang baru saja terjadi.
    Pernahkah Anda mengalami kekagetan yang kemudian membuat Anda tidak bisa melakukan apa-apa? Rasa syok membuat Anda sulit berpikir dengan baik.
    Rasa syok itu mungkin juga dialami oleh orang Yerusalem. Mereka menyambut dengan meriah kedatangan Yesus, dengan pujian dan hamparan kain serta ranting. Mereka berharap ada sesuatu yang besar terjadi di pusat pemerintahan dan peribadahan orang Israel itu. 
    Dalam Alkitab dikatakan, "Lalu Yesus masuk ke Bait Allag dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati" (ay.12). Kita bisa menyimpulkan bahwa Yesus langsung menuju ke Bait Allah saat masuk ke Yerusalem. Tindakan Yesus yang langsung mengacak apa yang ada di sana tentu mengundang syok dan juga kontroversi.
    Namun, Yesus tidak hanya marah di Bait Allah. Ia tetap menyambut baik orang-orang yang datang pada-Nya dan disembuhkan-Nya (ay. 14). Rasa marah yang ditunjukkan tidak membuat Yesus lupa akan panggilan untuk menyatakan Kerajaan Allah di tengah dunia. Dia tetap hadir bagi mereka yang disisihkan, dikucilkan, dan yang sakit.
    Kita bisa belajar dari tindakan Yesus ini bahwa kita tidak bisa mengambil kesimpulan hanya dari kekagetan kita. Seringkali apa yang kelihatan besar dijadikan legitimasi atas apa yang terjadi. 
    Ketika kaca mobil saya dipukul, bukan berarti saya yang salah karena tidak membiarkan ambulans lewat. Orang yang memukul kaca mobil juga tidak sepenuhnya salah karena reaksinya. Dia sedang menjalankan perannya untuk orang yang dibawa oleh ambulans itu.
    Demikian juga Yesus. Ia menyambut baik apa yang dilakukan oleh orang-orang itu. Tetapi itu tidak berarti Dia lupa untuk melakukan pekerjaan-Nya: menyatakan Kerajaan Allah. Apa yang dilakukan-Nya di Bait Allah adalah sebuah tindakan pembersihan dari permainan kotor oknum pengelola Bait Allah. Mereka bukannya menolong umat untuk lebih mudah beribadah, malah memaksa mereka dengan menukar uang dari luar Bait Allah dan harus membeli hewan khusus di Bait Allah.
    Mari kita belajar untuk melihat gambaran besar dari apa yang kita alami. Jangan sampai hal-hal kecil membuat kita lupa pada karya Tuhan yang besar. Amin.


DOA SYAFAAT
  • Berdoa agar keluarga mau terbuka dan percaya kepada Tuhan
  • Berdoa bagi perdamaian dunia


NYANYIAN PENUTUP
NKB 204: 1-2 
DI DUNIA YANG PENUH CEMAR
Di dunia yang penuh cemar;
antara sesamamu
hiduplah saleh dan benar.
Nyatakan Yesus dalammu.

Refrein:
Nyatakan Yesus dalammu,
nyatakan Yesus dalammu;
sampaikan Firman dengan hati teguh,
nyatakan Yesus dalammu.

Hidupmu kitab terbuka
dibaca sesamamu;
apakah tiap pembacanya
melihat Yesus dalammu? (Ref.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...